- Selama era Liga Indonesia sejak 1994, Persebaya Surabaya punya satu pemain berstatus one man club.
- Pemain Persebaya dengan status one man club itu adalah Hartono, yang tampil pada periode 1990-2001.
- Sejatinya Persebaya punya satu pemain lagi yang juga loyal, Mat Halil, tapi sempat pindah klub semusim.
SKOR.id - Mengetik kata "One Man Club Indonesia" di mesin pencari terpopuler dunia, Google, hanya menampilkan sejumlah nama.
Yang teratas adalah almarhum Choirul Huda bersama Persela Lamongan, lantas Yustinus Pae bersama Persipura yang kiprahnya masih berjalan.
Lantas muncul beberapa nama lainnya seperti Rudi untuk Semen Padang FC, Dendi Santoso dan Kurnia Meiga untuk Arema FC, serta Rasyid Bakri untuk PSM Makassar.
Mencari sosok one man club di Indonesia memang tak mudah. Mencari data sepak bola Indonesia nyaris seperti mencari jarum dalam jerami.
Namun, bukan berarti benar-benar sulit. Setidaknya, dari media-media suporter, sosok one man club bisa digali. Sayang, minus data penampilan selama karier.
Salah satu pemain one man club yang hampir terlupakan adalah Hartono, yang membela Persebaya Surabaya pada periode 1990 hingga 2001.
Menurut Emosi Jiwaku, media suporter Persebaya, Hartono lahir di Menganti, Surabaya pada 18 Maret 1970, dan tumbuh besar dalam kompetisi internal Persebaya.
Hartono memulai karier profesionalnya bersama Bajul Ijo, julukan Persebaya, dalam ajang Piala Utama 1990. Dalam usia 20 tahun ia sudah menembus skuad utama.
Ketika itu nama Hartono lekat dengan sebutan si pelempar ulung. Ya, Hartono memiliki lemparan ke dalam yang jauh, layaknya umpan penjuru atau sepak pojok.
Bek sayap kanan binaan PS Sasana Bakti ini resmi gantung sepatu seusai Liga Indonesia 2001, di mana yang menjuarai kompetisi adalah Persija Jakarta.
Selama 11 tahun (1990-2001) membela The Green Force, julukan lain Persebaya, Hartono mempersembahkan dua gelar juara.
Yang pertama gelar juara Piala Utama 1990 dan yang kedua juara Liga Indonesia 1996-1997. Walau cuma dua nama Hartono kekal sebagai Persebaya.
Sejatinya, jika ukuran waktu membela klub, dalam hal ini memperkuat Persebaya, jadi ukuran, ada beberapa nama yang bisa disebut, namun bukan one man club.
Salah satunya adalah Mat Halil, yang membela Persebaya sejak 1999 hingga 2017. Namun, Halil pada 2014 sempat membela Persida Sidoarjo, klub kelahirannya.
Baca Juga Berita Persebaya Lainnya:
Resmi, Bonek dan Persebaya Dilibatkan untuk Pencegahan Covid-19
Hamin Gimbal: Kami Trauma dengan Dualisme Persebaya
Satu Pemain Persebaya Absen dari TC Timnas Indonesia U-16
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.