- Novak Djokovic berambisi jadi tunggal putra nomor satu dunia terlama dan peraih gelar grand slam terbanyak.
- Petenis Serbia tersebut harus mengalahkan Roger Federer untuk meraih dua ambisi tersebut.
- Novak Djokovic juga berencana bermain tenis profesional hingga 40 tahun.
SKOR.id - Pada 22 Mei nanti, Novak Djokovic bakal berusia 33 tahun. Ia pun masih menyimpan dua ambisi besar sebelum memutuskan pensiun sebagai pemain tenis.
Ambisi pertama Novak Djokovic adalah menjadi petenis tunggal putra yang paling lama menyandang predikat nomor satu dunia.
Kemudian, Novak Djokovic juga punya asa menggeser rekor Roger Federer yang saat ini menjadi petenis tunggal putra dengan gelar grand slam terbanyak di dunia.
Berita Novak Djokovic Lainnya: Novak Djokovic Akui Nyaris Pensiun dari Tenis Satu Dekade Silam
"Saya selalu percaya diri. Saya yakin bisa menjadi pemenang grand slam terbanyak dan memecahkan rekor nomor satu dunia terlama," ujar Novak Djokovic dilansir dari Reuters.
Roger Federer memang menjadi rival utama yang harus dikalahkan oleh Novak Djokovic untuk mewujudkan dua ambisi tersebut.
Sebab, Roger Federer hingga saat ini masih menjadi tunggal putra pemegang rekor nomor satu dunia terlama sekaligus pemilik gelar grand slam terbanyak.
Petenis Swiss itu secara total telah menjadi tunggal putra nomor satu dunia selama 310 pekan. Sedangkan Djokovic baru membukukan 282 pekan di puncak ranking.
Untuk urusan jumlah gelar grand slam, Federer telah mengumpulkan 20 trofi atau unggul tiga gelar atas Djokovic.
Dengan selisih usia hampir delapan tahun, Djokovic yakin bahwa dia bisa melampaui rekor Federer pada masa depan.
Novak Djokovic pun merasa yakin bisa tampil prima hingga usia 40 tahun seperti yang bakal dilakukan oleh Roger Federer (38 tahun).
"Saya tidak percaya dengan kata 'batas maksimal'. Karena kata tersebut hanyalah sebuah ilusi semata," kata Djokovic dengan percaya diri.
Akan tetapi, ambisi Djokovic untuk mematahkan dua rekor sekaligus mengungguli Federer harus menemui rintangan bernama pandemi Covid-19.
Sejauh ini, pandemi tersebut telah menghentikan seluruh turnamen tenis internasional dan membekukan ranking dunia sejak pertengahan Maret lalu.
Baca Juga: Naomi Osaka Ingin Hadapi Masa Karantina Covid-19 dengan Energi Positif
Wimbledon 2020 yang seharusnya digelar pada Juli pun telah dibatalkan karena alasan keselamatan pemain, staf, dan penonton.
Alhasil, musim 2020 tinggal menyisakan dua turnamen grand slam, yakni US Open (24 Agustus-13 September) dan French Open (20 September-4 Oktober).
Dalam kesempatan berbeda, Djokovic pernah berucap bahwa sepuluh tahun lalu dirinya nyaris memutuskan pensiun dini.
"Saya kalah dari Jurgen Melzer di perempat final French Open 2010. Saya menangis setelah pertandingan dan itu benar-benar momen yang buruk," ujar Djokovic.
"Saya ingin berhenti dari tenis, karena semua yang saya lihat hanya kegelapan," kata pemain dengan sapaan Nole itu.
Akan tetapi, kekalahan itu justru membuat Djokovic bangkit dan akhirnya kembali menjadi nomor satu dunia pada 3 Februari 2020 hingga saat ini.
Dengan adanya tiga ambisi tersebut, termasuk bermain hingga usia 40 tahun, Djokovic bisa saja pensiun setelah Olimpiade Paris 2024 atau bahkan Olimpiade Los Angeles 2028.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Berdampak pada Rekor Grand Slam Petenis Veteran