SKOR.id – Novak Djokovic membuktikan kelasnya sebagai salah satu petenis terbaik dalam sejarah. Tunggal putra nomor satu dunia itu sukses meraih trofi ATP Finals ketujuhnya usai mengalahkan Jannik Sinner.
Dalam pertandingan final di Pala Alpitour, Turin, Italia, Minggu (19/11/2023), Djokovic menang straight set atas Sinner, jagoan tuan rumah, dengan kedudukan akhir 6-3, 6-3.
Kemenangan atas petenis muda Italia tersebut memastikan Nole, sapaan akrab Novak Djokovic, mencetak rekor sebagai pemain terbanyak yang memenangi gelar ATP Finals, yakni sebanyak tujuh kali.
Sebelum ATP Finals 2023, Djokovic juga sukses menjadi juara pada edisi 2008, 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2022. Ia telah sukses melampaui Roger Federer, yang enam kali keluar sebagai kampiun turnamen ini.
Trofi tahun ini terasa spesial untuk Djokovic, karena dalam prosesnya atlet 36 tahun asal Serbia ini mampu mengalahkan tiga bintang muda yang disebut-sebut akan menjadi Big Three baru dunia tenis.
Nole menundukkan Holger Rune (Denmark, 20 tahun), 7-6 (7-4), 6-7 (1-7), 6-3, dalam penyisihan grup. Kemudian, ia menyingkirkan Carlos Alcaraz (Spanyol, 20 tahun), 6-3, 6-2, pada babak semifinal.
Puncaknya, Djokovic mengatasi perlawanan Jannik Sinner (Italia, 22 tahun), yang pada fase grup mampu mengalahkannya 5-7, 7-6 (7-5), 6-7 (2-7). Ini bukti ia masih bisa bersaing dengan para generasi muda.
Saat ditanya bagaimana kehadiran para rival muda bertalenta tersebut memengaruhi motivasinya, repsons Novak Djokovic sama ‘kejamnya’ dengan penampilannya di lapangan.
“Ketika mereka bertemu dengan saya, tentu saya ingin mereka merasa benar-benar perlu mengeluarkan permainan terbaiknya agar bisa menang. Itu yang saya ingin lawan rasakan, karena bisa membantu mental dalam menghadapi pertandingan,” kata Djokovic.
“Saya pikir lebih sering saya menang di panggung besar, makin besar aura semacam ini tumbuh. Memang itu tidak lantas akan membuat Anda memenangi pertandingan, tapi mungkin bisa membuka peluang.”
Novak Djokovic tak sungkan memuju Sinner, Alcaraz, dan Rune. Ia bahkan meyakini mereka adalah The Next Big Three, status yang disandangnya bersama Roger Federer dan Rafael Nadal hampir dua dekade.
Namun selama dirinya belum pensiun, Djokovic tidak akan membuat semuanya mudah bagi ketiga pesaing mudanya tersebut. Kehadiran mereka diakui Nole juga membuat motivasinya untuk menang terjaga.
“Saya akan bertahan selama saya merasa sanggup bertahan. Selama saya bisa menang melawan mereka di event besar, saya akan terus maju,” tutur Djokovic.
“Begitu mereka mulai (konsisten) mengalahkan saya, baru saya mempertimbangkan untuk istirahat sebentar atau mungkin permanen (pensiun) dari tenis.”
Meski telah menjalani musim yang cemerlang, dengan tujuh gelar sepanjang 2023, termasuk tiga Grand Slam, Novak Djokovic masih haus untuk menyabet trofi.
Sekarang Nole dipastikan akan menikmati pekan ke-400-nya sebagai peringkat satu dunia. Selanjutnya, ia sudah siap menatap musim 2024. Dan, Djokovic tidak berniat menurunkan standarnya.
“Ya, masih bisa menambah (gelar) Grand Slam dan emas Olimpiade. Mari kita lihat. Saya selalu memiliki ambisi dan tujuan tertinggi. Itu tidak akan berbeda untuk tahun depan,” Djokovic menegaskan.
“Motivasi, terutama untuk turnamen besar, masih ada. Itu selalu menginspirasi saya terus maju. Saya tidak tahu apakah saya akan mendapatkan musim sebaik ini tahun depan, tapi saya pasti berusaha.”