SKOR.id – Usia Nissan GT-R sudah cukup tua, jika menelusuri akarnya kembali ke tahun 2001 dengan konsep Skyline GT-R.
Meskipun saat ini tergolong mobil tua, supercar asal Jepang tersebut sempat merasakan tahun yang luar biasa pada 2003.
Ketika itu, penjualan Nissan GT-R melonjak sebesar 584 persen di Amerika Serikat. Meski begitu, generasi R35 sangat membutuhkan penggantinya.
Dalam pameran Japan Mobility Show pada Oktober 2023 lalu, Nissan mengisyaratkan prospek mobil generasi berikutnya.
Mobil konsep ini sementara dinamakan Nissan Hyper Force. Mobil spektakuler ini mencuri perhatian di Tokyo dengan desainnya yang gagah dan menjanjikan tenaga 1.341 hp.
Hyper Force memiliki motor pada bagian depan dan belakang, berpenggerak semua roda, pintu model kupu-kupu, dan logo GT-R berpiksel.
Dalam perkembangan terbaru, direktur desain program perusahaan tersebut menyebut konsep yang menarik ini memiliki peluang untuk berkembang jadi model produksi pada 2030 mendatang.
Saat wawancara dengan Autocar, Giovanny Arroba, Desain Program Nissan, menyebut Hyper Force sebagai mimpi yang berani namun nyata untuk dicapai pada akhir dekade ini.
Arroba melanjutkan dengan menyatakan, bentuk, proporsi, dan pembuatannya tidak didasarkan pada fantasi murni.
Mengenai tanggapan yang diterima Nissan setelah peluncuran mobil konsep tersebut, terdapat berbagai pendapat yang beragam.
Beberapa orang menilai bahwa supercar Nissan berikutnya harus mempertahankan mesin pembakaran.
Sementara yang lain bereaksi "cukup positif" terhadap pengaturan yang sepenuhnya bertenaga listrik.
Bos produk global Nissan, Ivan Espinosa, sebelumnya mengatakan rencananya adalah menunggu baterai solid-state mencapai kematangan sebelum meluncurkan GT-R listrik.
Meskipun Hyper Force memiliki pengaturan motor ganda, Espinosa tidak menutup kemungkinan akan menjejalkan motor ketiga atau bahkan keempat pada R36.
Espinosa bahkan sempat menyebutkan varian Nismo yang lebih keren, yang akan memiliki baterai lebih kecil untuk mengurangi bobot.
Nissan sebelumnya sudah mengonfirmasi bahwa kendaraan listrik dengan baterai solid-state akan diluncurkan pada tahun 2028.
Perusahaan menjanjikan kepadatan energi dua kali lipat dan kecepatan pengisian tiga kali lipat dibandingkan dengan baterai lithium-ion.
Baterai generasi berikutnya ini akan memberi daya pada kendaraan listrik yang tidak ada hubungannya dengan model yang ada, karena diperlukan platform yang benar-benar baru.
Hal tersebut disampaikan David Moss, selaku Wakil Presiden Nisan untuk R&D di Eropa.
Selain itu, Moss menyatakan bahwa baterai solid-state akan meningkatkan kelayakan produksi SUV besar dan mobil double cabin.