- Peraih medali perak Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih, mengungkap kisah perjuangannya kepada redaksi Skor.id.
- Ternyata, ada banyak lika-liku yang dijalani Widi untuk meraih medali perak dari cabor powerlifting.
- Momen challenge dan terkecoh strategi lawan adalah peristiwa yang turut menentukan pencapaiannya di Tokyo.
SKOR.id - Prestasi membanggakan diraih atlet para powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Widi berhasil merebut medali perak kelas 41kg putri usai membukukan total angkatan 98kg, yang sekaligus menjadi medali pertama Indonesia di Paralimpiade kali ini.
Dalam kesempatan live Instagram bersama Skor.id, Rabu (1/9/2021) siang, Widi mengungkap kisah di balik kesuksesannya meraih medali.
Di antara kisah-kisah tersebut, momen challenge dan dikejutkan strategi tim Cina adalah yang paling menentukan.
Seperti diketahui, Widi sempat hampir gagal meraih perak setelah angkatan terakhirnya diberi bendera merah oleh juri.
Namun berkat kegigihannya bersama sang pelatih untuk melakukan challenge, dewan juri membatalkan keputusan tersebut sehingga angkatan Widi tetap dihitung.
"Di powerlifting, pertandingan dilakukan di atas panggung dengan tiga juri utama tetapi ada dewan juri yang juga bisa mengambil keputusan," ujar Widi.
"Di angkatan kedua, saya dikasih merah tetapi saya dan pelatih masih ragu minta challenge. Akhirnya, saya bersama pelatih memutuskan kalau di angkatan terakhir masih merah, langsung challenge."
"Ternyata memang benar, saya dikasih merah lagi. Namun setelah challenge diputuskan tidak ada kesalahan, mulus-mulus saja sebenarnya."
"Berkat challenge tersebut, saya bisa meraih perak. Padahal sebelumnya saya hanya meraih perunggu," tutur atlet asal Pulau Dewata tersebut.
Widi juga mengungkap pengalamannya "tertipu" strategi Cina yang membuatnya kalah mental bahkan sebelum bertanding.
"Saya tidak bisa mengatakan perasaan saya saat itu. Yang pasti, sebenarnya Guo Lingling bertukar dengan lifter yang biasanya menjadi lawan saya, Cui Zhe," kata Widi.
"Cui Zhe inilah yang meraih medali perak Paralimpiade Rio 2016, di mana saya saat itu meraih medali perunggu."
"Tapi entah kenapa kemarin waktu kualifikasi terakhir di Dubai tiba-tiba mereka bertukar kelas. Cui Zhe naik ke kelas 45kg, sedangkan Guo Lingling turun ke kelas 41kg."
"Saya akui, Guo Lingling hebat banget. Sejak awal saya merasa tak mungkin untuk mengeja. Jadi, saya hanya berfokus pada target saya, yaitu membawa pulang medali," ujarnya.
Saat ini, Ni Nengang Widiasih sudah berada di Indonesia dan tengah menjalani masa karantina.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita paralimpiade lainnya:
Hasil Para Bulu Tangkis Paralimpiade Tokyo 2020: 2 Wakil Indonesia Kompak Kantongi Kemenangan
Mengenal 6 Klasifikasi Peserta Para Bulu Tangkis di Paralimpiade Tokyo
Paralimpiade Tokyo 2020: Atlet Malaysia Gagal Raih Emas karena Didiskualifikasi