New Balance 550 ‘Sea Salt/Gum’, Representasi Gaya Sepanjang Musim

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

New Balance 550 "Sea Salt/Gum". (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
New Balance 550 "Sea Salt/Gum". (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Saat tahun baru berganti ke 2024, New Balance 550 melanjutkan perjalanan kejayaannya, dengan mempertahankan peran penting mereka dalam koleksi-koleksi terbaru ketika menyambut musim semi yang akan datang. 

Favorit abadi penggemar sneaker ini makin memperkuat statusnya sebagai model yang wajib dimiliki. Dan, penantian terhadap warna “Sea Salt/Gum” semakin meningkatkan pesona bola basket retro klasiknya. 

Dibuat dari kombinasi bahan jaring (mesh) dan kulit, New Balance 550 “Sea Salt/Gum” memiliki desain serbaguna yang cocok untuk segala acara. 

Penambahan lapisan suede rambut di bagian tumit meningkatkan daya tarik gayanya, menjadikannya pilihan tepat bagi individu yang menyukai mode. 

Mayoritas bagian atas menampilkan perpaduan harmonis antara warna putih dan garam laut, dengan detail hitam yang halus namun menarik perhatian pada area branding, kerah, dan lapisan dalam. 

Desain New Balance 550 “Sea Salt/Gum” mencapai puncaknya dengan midsole berbintik-bintik yang diletakkan di atas outsole karet gum.

New Balance 550 “Sea Salt/Gum” mulai dijual pada musim semi 2024 (di Amerika Serikat menjelang akhir Maret sampai akhir Juni). Sepatu ini nantinya akan tersedia di pengecer tertentu dan online, termasuk NewBalance.com dengan harga berkisar dari 110 dolar AS hingga 130 dolar AS (sekira Rp1,73 juta sampai Rp2,04 juta).

Kesimpulannya, New Balance 550 berdiri sebagai pilihan ikonik pada tahun 2024, memadukan estetika klasik dengan sentuhan modern dengan sempurna. 

Dengan edisi “Sea Salt/Gum” yang diproduksi untuk membuat heboh, ini bukan sekadar sepatu, itu adalah pernyataan gaya yang bergema sepanjang musim. 

Bisa dibilang, New Balance 550 “Sea Salt/Gum” ini bisa meningkatkan permainan alas kaki seseorang dengan model abadi yang dengan mudah menjembatani kesenjangan antara mode dan fungsi.

New Balance 550 nan Melegenda 

Berawal dari tahun 1906, New Balance selalu berfokus pada pembuatan produk alas kaki yang memberikan kenyamanan, dukungan, dan keseimbangan lebih bagi pelanggannya. 

Perusahaan yang bermarkas di Boston, Massachusetts, AS, ini berhasil menorehkan namanya di bidang performance-running lewat desain-desain terkenal pada rentang waktu tersebut antara lain Trackster (1960), 320 (1976), dan 574 (1988). 

Sejauh ini, New Balance juga telah melayani kebutuhan tenis, tinju, dan bisbol. Namun, salah satu peralihan paling nyata dari olahraga lari terjadi pada tahun 1983 dengan dirilisnya New Balance 480. 

Tujuh tahun setelah penggabungan resmi antara National Basketball Association (NBA) dan American Basketball Association (ABA), 480 menghadirkan keahlian tinggi dan keahlian institusi New England dalam bantalan superior pada kayu keras. 

Seperti halnya dengan desain berikutnya, sepatu basket pertama New Balance menampilkan sejumlah panel kulit halus di bagian atas, kerah tengah atas yang empuk, dan unit sol karet dan busa EVA yang simpel. 

Meskipun lebih dari cukup untuk olahraga di awal era tahun 1980-an, sepatu basket sudah hampir ketinggalan zaman ketika New Balance 550 hadir.

Awalnya dirilis pada tahun 1989, 550 mengikuti tren industri merek yang menawarkan alas kaki low-top untuk alas kaki marquee hoops mereka (misalnya Nike Dunk Low). Didesain oleh arsitek sepatu kets legendaris Steven Smith, model 550 ini berfungsi sebagai alternatif dari 650, sebuah desain yang sangat mirip dengan 480. 

Peluncuran terbaru New Balance di dunia bola basket dilakukan dengan nama “P550 Basketball Oxford” dan tidak terlalu menyimpang dari nama pendahulunya yang berusia enam tahun: kulit halus premium menutupi sebagian besar bagian atas, tetapi panel profil berlubang dan alas jaring yang ringan mengatasi masalah sirkulasi udara yang mengganggu 480. 

Tulisan “550” disulam pada panel seperempat lateral, sedangkan Logo “N” perusahaan di profil menerima perubahan besar yang mengingatkan pada gerakan seni pop dan grafiti yang mulai menembus zeitgeist budaya seiring dengan bergulirnya tahun 1990-an. 

Struktur baru di sekitar tumit memberikan stabilitas dan penguncian yang lebih baik, sementara pola traksi dan tata letak yang diperbarui memberikan respons yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan olahraga yang semakin meningkat.

RELATED STORIES

Jack Harlow x New Balance 550 Hadir di Indonesia dengan Warna Baru, Harga Rp2 Juta

Jack Harlow x New Balance 550 Hadir di Indonesia dengan Warna Baru, Harga Rp2 Juta

Gabungkan olahraga dan budaya, New Balance 550 dirilis secara eksklusif di Foot Locker.

3 Sepatu Lari Favorit Triyaningsih untuk Easy Run, Latihan, hingga Perlombaan

3 Sepatu Lari Favorit Triyaningsih untuk Easy Run, Latihan, hingga Perlombaan

Triyaningsih mengenakan New Balance dalam berbagai kejuaraan maupun latihan sejak 2014.

New Balance SuperComp Elite v4 Meluncur di Indonesia, Harga Rp4,5 Jutaan

New Balance SuperComp Elite v4 memiliki sistem bantalan FuelCell yang diperbarui dengan midsole dari 100% PEBA.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Para pemenang MilkLife Soccer Challenge Malang Seri 1 2025-2026. (MilkLife)

National

Pertama Kali Digelar, MilkLife Soccer Challenge Malang Dapat Antusias Luar Biasa

Partisipasi peserta sangat tinggi yaitu 1.918 pelajar yang berasal dari 120 SD dan MI di Kota Apel dan sekitarnya.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 14:40

Presiden FIFA Gianni Infantino di Stadion Manahan, Solo, dalam final Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (2/12/2023). (Mario Sonatha/Skor.id).

Bola Internasional

Gianni Infantino Umumkan Bakal Basmi Kekerasan Online di Sepak Bola

Infantino menegaskan FIFA sedang menjalankan “operasi digital terbesar” untuk melawan ujaran kebencian, rasisme, hingga perisakan

Gangga Basudewa | 16 Nov, 14:12

Alumni Liga TopSkor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga TopSkor

Alumni Liga TopSkor Incar Posisi Kiper Utama Timnas U-23 Indonesia

Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi bertekad memperbaiki performanya usai kebobolan tiga gol dari Mali U-23.

Nizar Galang | 16 Nov, 12:54

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

FFWS Global Finals 2025 Masuk Buku Rekor Dunia Guiness

Kompetisi Free Fire terbesar ini berhasil memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori “The Largest Mobile Team-Based Esports Tournament”.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 12:21

Cover bulu tangkis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Badminton

Muria Cup Sirnas C 2025 Rampung, PB Djarum Jadi Juara Umum Menang 16 Nomor

Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 berhadiah total Rp636 juta dan masuk hitungan poin ranking nasional, 11-16 November 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Nov, 12:19

Jumpa pers Asian Champions League 2025. (Foto: Dok. FSMI/Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Diramaikan 12 Klub, Indonesia Pertama Kali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Antarklub Minifootball Asia

Asian Champions League 2025 diramaikan 12 klub yang akan digelar di Jakarta pada 17-23 November 2025.

Rais Adnan | 16 Nov, 09:58

kumamoto masters japan 2025

Badminton

Gregoria Mariska Gagal Juara di Kumamoto Masters 2025, Petik Pelajaran Positif

Gregoria Mariska harus puas menjadi runner-up usai kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 09:23

5 Liga top Eropa: Liga Inggris, Liga Italia, La Liga, Bundesliga, Liga Prancis. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Tersisa 3 Tim Tanpa Kemenangan di 5 Liga Top Eropa

Tersisa tiga tim tanpa kemenangan di 5 liga top Eropa, termasuk Wolverhampton Wanderers.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 08:31

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Italia Butuh Unggul 9 Gol Melawan Norwegia, Gennaro Gattuso Tak Mau Ambil Pusing soal Playoff

Italia butuh keajaiban melawan Norwegia, Gennaro Gattuso tak ambil pusing soal playoff Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 07:06

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, memberi keterangan usai uji coba kontra India di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 13 Oktober 2025. (Uut Kaharudin/Skor.id)

Timnas Indonesia

Postur Pemain Mali Bukan Alasan Kekalahan Timnas U-23 Indonesia, Pelajaran Penting Menuju SEA Games

Indra Sjafri tak menjadikan postur pemain Mali sebagai alasan, Timnas U-23 Indonesia petik pelajaran penting menuju SEA Games.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 04:57

Load More Articles