- Sete Gibernau lebih memilih Marc Marquez ketimbang Valentino Rossi sebagai pembalap MotoGP terbaik yang pernah ada dalam sejarah.
- Menurut Gibernau, Marquez masih dapat menjadi ancaman besar bagi para pembalap lain di MotoGP 2023.
- Pria 50 tahun itu juga ikut senang dengan pencapaian Ducati pada musim lalu.
SKOR.id - Sete Gibernau punya rekam jejak rivalitas cukup sengit dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Tak ayal, permusuhan di antara keduanya menjadi bumbu-bumbu drama yang menambah keseruan kompetisi MotoGP kala itu.
Sekarang, kedua mantan pembalap papan atas itu telah sama-sama resmi pensiun dari MotoGP.
Gibernau sudah lebih dari satu dekade mengakhiri kariernya di MotoGP, sedangkan Rossi baru resmi mundur pada akhir musim 2021.
Meski sudah seringkali jadi korban dari aksi Rossi saat di lintasan, Gibernau justru tak merasa mantan musuh bebuyutannya itu adalah pembalap terhebat di MotoGP.
Pria asli Spanyol itu malah menyebut rival Rossi lainnya, yakni Marc Marquez sebagai pembalap terbaik MotoGP yang pernah ada.
"Jika saya harus memilih nama, saya tetap mengatakan Marquez," ujar Gibernau.
"Dari sudut pandang saya, dia (Marquez) adalah pahlawan, pembalap terkuat dalam sejarah."
"Saya ingin tahu bagaimana dia akan menghadapi musuh baru, yaitu aspek psikologis plus kemampuan untuk mengatasi kesulitan," tuturnya.
Dikatakan Gibernau, Marc Marquez belum pernah dalam posisi seperti itu sebelumnya yaitu cedera berkepanjangan.
"Dia harus berurusan dengan pikiran yang akan membuatnya bertindak berbeda dari biasanya," tuturnya.
"Tetapi saya pikir Marc masih memiliki beberapa musim pada level tinggi di depannya," ucap Gibernau menambahkan.
Menurut Gibernau, Marquez masih dapat menjadi ancaman besar bagi para pembalap lain di MotoGP 2023.
Namun, semuanya tergantung pada Honda dalam menyiapkan motor terbaiknya untuk musim depan.
"Jika semuanya berjalan dengan baik, kehadiran Marquez bisa jadi hal menarik sejak awal Kejuaraan Dunia, meski hal itu sedikit banyak bergantung pada Honda," katanya.
"Saya membayangkan mereka (Honda) berjuang dengan beberapa masalah," ujar Sete Gibernau.
"Jika mereka tidak menyelesaikannya, akan sulit untuk menang bahkan untuk pebalap seperti Marc. Baik, mereka dan Yamaha harus bekerja keras untuk pulih."
Sete Gibernau memutuskan pensiun dari MotoGP pada 2006. Dua musim terakhirnya ia habiskan untuk memperkuat Ducati.
Itu setelah bolak-balik antara Yamaha dan Honda ditambah dengan Suzuki.
Dia ikut senang dengan pencapaian Ducati pada musim lalu yang sukses merebut gelar juara dunia untuk kali kedua sepanjang keikutsertaan mereka.
Sukses tersebut sekaligus mengamankan gelar konstruktor yang juga dimenangi Ducati.
"Saya mulai balapan di Kejuaraan Dunia 250cc dengan Axo San Patrignano, tim Italia, lalu mengakhiri karier dengan Ducati," kata Gibernau.
"Jadi Italia memiliki nilai yang sangat penting bagi saya. Saya sangat senang untuk teman-teman departemen balap."
Ducati, disebutnya, akan menjadi acuan di MotoGP, berkat kehadiran banyak motor yang memudahkan untuk mengembangkan proyek.
"Saya senang melihat motor Eropa menang, terutama Italia," ujar Sete Gibernau.
"Saya juga senang untuk Francesco Bagnaia, yang merupakan orang yang fantastis. Sedikit yang bisa dikatakan tentang tim Gresini."
"Tim ini sudah menjadi keluarga saya selama bertahun-tahun. Saya bangga mereka melihat kinerja mereka pada 2022," tutur Sete Gibernau memungkasi.
Baca Berita MotoGP Lainnya:
Francesco Bagnaia: Valentino Rossi dan Marc Marquez adalah Pengubah Wajah MotoGP
Ini Keunggulan Marc Marquez ketimbang Rider Lain di Mata Dani Pedrosa