SKOR.id – Pembalap Mercedes-AMG Lewis Hamilton belum menemukan metode untuk bisa menghentikan dominasi bintang Red Bull Racing Max Verstappen di Formula 1.
Setelah kekalahan kontroversialnya dalam persaingan gelar pada putaran final F1 Grand Prix Abu Dhabi musim 2021, Hamilton praktis sangat kesulitan menjangkau Super Max. Sang rival makin tak terkejar.
Ini terbukti dalam dua musim berikutnya. Pada F1 2022 Verstappen sukses menjadi juara dunia untuk kedua kali secara beruntun (back-to-back) berkat 15 kemenangan dari 22 Grand Prix.
Lalu, tahun ini, ia memastikan hat-trick gelar tanpa hambatan berarti. Pembalap Belanda tersebut memborong 19 kemenangan, cuma sekali gagal finis di podium dalam 22 GP.
Sebaliknya, Lewis Hamilton hanya bisa menutup F1 2022 di peringkat keenam klasemen akhir. Juara dunia tujuh kali tersebut sembilan kali finis zona podium, namun tak pernah sebagai pemenang balapan.
Meskipun secara peringkat lebih baik, finis ketiga di klasemen akhir Formula 1 2023, dari segi raihan poin dan podium, torehan Hamilton lebih rendah jika dibandingkan dengan musim lalu.
Secara performa, Hamilton lebih stabil selama 2023. Pria 36 tahun menyelesaikan musim di posisi ketiga, dengan raihan enam podium, namun ia sekali lagi tanpa kemenangan.
Episode kelam dalam karier Formula 1 Hamilton pun berlanjut. Untuk kali pertama pada dua musim berturut-turut ia gagal mencapai podium tertinggi. fakta yang tentu saja mengecewakan.
Sebelum 2022-2023 musim terburuk Lewis Hamilton di kejuaraan dunia balap jet darat 1 terjadi pada 2013, tahun debutnya untuk Mercedes. Kala itu, ia cuma menyabet lima podium dan satu kali menang.
“Secara umum (2023) bukanlah tahun yang bagus. Tidak banyak yang dapat diambil dari musim ini. Fakta bahwa saya bisa menyelesaikannya, mungkin itu saja (positifnya),” ujar Hamilton soal raihannya di F1 2023.
Ketika ditanya apa dirinya bersama Mercedes akan mampu bangkit, mengalahkan Super Max Verstappen dan Red Bull, Hamilton tidak terlalu yakin, sebab itu bukan pekerjaan mudah untuk tim.
Satu hal yang disoroti Hamilton adalah keunggulan signifikan Super Max dari para rival. Dalam race GP Abu Dhabi, Verstappen finis dengan keunggulan hampir 18 detik di depan runner-up Charles Leclerc (Ferrari).
“Untuk saat ini saya tidak tahu (apa yang akan terjadi). Melihat Red Bull menang dengan gap 17 detik, dan mereka belum mengembangkan mobilnya sejak Agustus, jelas merupakan sebuah kekhawatiran,” ujarnya.
“Kami telah belajar banyak soal mobil, dan kini semuanya tergantung pada tim. Mereka tahu apa yang perlu mereka lakukan, apakah kami bisa mencapainya atau tidak, kita akan lihat nanti.”