- Pemain ganda putri Malaysia, Muralitharan Thinaah, curhat soal sulitnya transisi dari pemain tunggal ke ganda.
- Thinaah, yang mengawali karier sebagai pemain tunggal, mesti beradaptasi dengan cara bermain ganda.
- Thinaah beruntung mendapat bantuan dari pelatih dan rekan atlet.
SKOR.id - Ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Muralitharan Thinaah mencatat prestasi membanggakan pada tahun 2022.
Keduanya berhasil menembus peringkat 8 dunia, yang menjadi ranking tertinggi keduanya sepanjnag karier.
Tan/Thinaah juga berhasil lolos ke turnamen prestisius penutup tahun, BWF World Tour Finals 2022, meski gagal lolos ke semifinal.
Meski kini Thinaah menjadi salah satu ganda putri terbaik dunia bersama Tan, namun siapa sangka pemain kelahiran Selangor tersebut merintis karier sebagai pemain tunggal putri.
Dilansir dari laman resmi BWF, Thinaah memulai kariernya pada 2018 dan sempat menjadi juara tunggal putri Iran Fajr International Challenge.
Namun, di akhir tahun yang sama, Thinaah langsung banting setir menjadi pemain ganda putri, berpasangan dengan Lim Peiy Yee.
Saat berpasangan dengan Lim tersebut, bakat Thinaah sebagai pemain ganda muncul. Mereka langsung menjadi jawara Malaysia International Series yang menjadi debut keduanya di level internasional.
Di tahun berikutnya, Thinaah melanjutkan kariernya sebagai tunggal putri sebelum dipasangkan dengan Pearly Tan di Hyderabad Open.
"Pada awalnya, sangat sulit bagi saya karena ada banyak hal yang berubah. Cara bermain tunggal dan ganda sangat berbeda," ujar Thinaah.
"Tapi, saya bersyukur karena para pelatih dan rekan membantu saya dengan sangat baik. Mereka tidak menyerah meski sering mengerjai saya," tuturnya.
Thinaah menambahkan, menjadi pemain ganda terasa seperti pilihan hidup-mati bagi dirinya.
"Transisinya terasa seperti situasi hidup-mati buat saya, karena kalau saya tidak cukup bagus di sektor ganda, maka saya harus meninggalkan bulu tangkis," ujarnya.
"Soalnya, saya merasa tidak terlalu nyaman bermain di nomor tunggal. Hasil yang saya raih juga tidak terlalu bagus."
"Saya mempersiapkan diri dengan baik, tapi saat bertanding di turnamen, saya harus kalah di babak kualifikasi atau babak pertama."
"Itu berlangsung berbulan-bulan dan membuat motivasi saya terkuras. Di titik itu, saya tidak lagi menikmati bermain bulu tangkis," tuturnya.
Beruntung, keputusan menjadi pemain ganda menyelamatkan karier Thinaah, sehingga dirinya sampai di titik seperti sekarang ini.
"Beberapa kali, sektor ganda membutuhkan pemain. Itu membuat saya lalu ditarik untuk bermain ganda," tuturnya.
"Sebelumnya, saya juga senang bermain ganda saat masih di tunggal. Beruntung para pelatih membutuhkan saya. Kalau tidak, saya tidak lagi main bulu tangkis," ujarnya memungkasi.
Berita bulu tangkis lainnya:
Resmi Tangani Ganda Campuran Malaysia, ini Target Nova Widianto
PBSI Akui Nova Widianto telah Ajukan Surat Mundur dari Pelatnas sejak 1 Desember 2022
Rexy Mainaky Minta Aaron Chia/Soh Wooi Yik Mulai Kejar Target Emas Olimpiade Paris 2024