- Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, menunjukkan sifat mulia.
- Bersama pelatih Eng Hian, mereka memberangkatkan asisten pelatih dan keluarga ke Tanah Suci untuk beribadah umroh.
- Sebelum menangani Greysia/Apriyani, Chafidz Yusuf turut menemukan bakat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
SKOR.id - Pujian setinggi langit yang diterima pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tak membuat mereka besar kepala.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mendapat banyak hadiah sebagai bentuk apresiasi terjadap kerja keras mereka.
Namun, hal tersebut tak lantas membuat ganda putri nomor enam dunia itu lupa diri. Mereka mengingat jasa orang disekelilingnya.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, serta Eng Hian, memberi kejutan bagi asisten pelatih ganda putri, Chafidz Yusuf.
Mereka menghadiahkan tiket umroh untuk Chafidz Yusuf se-keluarga sebagai bentuk terima kasih kepada asisten pelatih.
"Alhamdulilah, terima kasih ya Allah. Tadi siang diberikan surprise apresiasi dari coach Eng Hian, Greys, dan Apri kepada saya sekeluarga, paket umroh ke tanah suci."
"Semoga berkah ya coach Eng Hian, Greys, dan Apri. Semoga Tuhan yang akan membalasnya. Amin," tulis Chafidz Yusuf dalam akun Instagram pribadinya.
Tak lupa, dirinya berterima kasih kepada Eng Hian, Greysia Polii, serta Apriyani Rahayu. yang dianggap sangat perhatian terhadapnya dan keluarga.
Hadiah paket umrah sekeluarga menjadi penghargaan istimewa bagi pria kelahiran Solo tersebut yang kehilangan sang istri pada akhir tahun lalu.
Lihat postingan ini di Instagram
Chafidz Yusuf sejatinya bukan orang baru dalam bulu tangkis Indonesia. Pria yang lahir 6 Desember 1963 itu masuk pelatnas PBSI pada 1983-1988.
Setelah tak lagi menjadi atlet, adik dari legenda bulu tangkis Basri Yusuf ini kemudian bergabung dengan jajaran pelatih Pelatnas PBSI, terhitung per 2003.
Selama jadi bagian dari tim pelatih, Chafidz Yusuf pernah menangani ganda putra dan turut berjasa menemukan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Momen itu terjadi pada 2015. Saat itu, Chafiz yang masih menjabat asisten pelatih ganda putra jadi orang pertama yang menduetkan Marcus dan Kevin.
Pasangan yang kemudian berjulukan Minions tersebut kini menjelma sebagai salah satu yang terkuat dan menempati peringkat pertama ranking BWF.
"Butuh seseorang yang mampu meracik beberapa pasangan yang hebat," tutur pria yang kini berusia 58 tahun tersebut.
"Berdasarkan pengalaman saya, kuncinya mempunyai guru seorang legenda dan guru saya itu adalah Bapak Christian Hadinata."
"Saya banyak belajar dari beliau cara meracik pasangan ganda. Beliau mengajarkan ada dua faktor yang harus betul-betul kita lihat. Teknis maupun non teknis."
Lihat postingan ini di Instagram
Berita bulu tangkis lainnya:
Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Bukti Bulu Tangkis Cabor Andalan Indonesia
Leani Ratri Oktila, Srikandi Bulu Tangkis Peraih 2 Medali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020
Hasil Bulu Tangkis Paralimpiade 2020: Dhevan Anrimusthi Sabet Perak, Suryo Nugroho Perunggu