- Nota kesepahaman penanggulangan bencana bidang kepemudaan dan keolahragaan antara BNPB dan Kemenpora, ditandatangani Kamis (17/9/2020).
- Penandatanganan ini jadi penanda restu BNPB soal kembali bergulirnya kompetisi olahraga basket dan sepak bola di Indonesia.
- Salah satu poin perjanjian adalah pemanfaatan prasarana dan sarana olahraga.
SKOR.id - Kamis (17/9/2020), Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendatangani nota kesepahaman soal penanggulangan bencana bidang kepemudaan dan keolahragaan.
Nota kesepahaman ini merupakan lanjutan dari perjanjian antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Kemenpora, beberapa waktu lalu.
MoU bernomor HK.03.00/9.16.1/MENPORA/IX/2020 ini berisi delapan pasal yang menandai restu BNPB atas kembalinya kompetisi olahraga nasional, Oktober mendatang.
Ada enam poin dalam kesepahaman antara BNPB, Kemenpora, dan penyelenggara: sosialisasi, edukasi, advokasi, hingga pemanfaatan prasarana dan sarana olahraga.
"Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi kegiatan kepemudaan dan keolahragaan yang memenuhi aspek keselamatan dan keamanan dalam bencana," demikian bunyi salah satu poin dalam pasal 2.
"(Juga) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, data, serta diseminasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana."
Kontrak ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang maupun diakhiri berdasarkan kesepakatan semua pihak.
"Satuan Tugas mempercayakan sepenuhnya kepada penyelenggara. Manakala ada perkembangan soal zonasi daerah, untuk mempertimbangkan aspek yang lebih diperlukan," ujar Kepala BNPB, Doni Monardo, dalam konferensi pers virtual.
"Artinya, jika pada suatu zona angka Covid-19 meningkat, harus ada langkah evaluasi. Sekali lagi, olahraga penting tapi masalah kesehatan jauh lebih penting."
"Kami mendukung seluruh program Kementerian Olahraga. Kami yakin seluruh bangsa Indonesia sehat dengan olahraga."
Menpora Zainudin Amali pun berharap penandatanganan nota kesepahaman ini membuat kompetisi olahraga selalu dalam pengawasan Satgas Covid-19 dan BNPB.
"Jangan sampai kegiatan kompetisi olahraga ini menjadi klaster baru dan akhirnya membuat upaya Pemerintah yang sedang dilakukan, sia-sia," ujar Zainudin Amali.
"Saya punya keyakinan, para pemimpin cabang olahraga akan memegang teguh komitmen ini dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh."
Menpora Zainudin Amali juga meminta BNPB tetap melakukan supervisi. "Tak hanya selesai dengan penandatanganan, pemantauan dan supervisi harus dilakukan."
Dua kompetisi olahraga nasional yang segera bergulir di tengah pandemi Covid-19 adalah Liga 1 2020 di Yogyakarta, 1 Oktober, dan IBL 2020 di Jakarta, 13-27 Oktober.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
PT LIB: Tugas Tim Medis Selama Kompetisi Tiga Kali Lebih Berathttps://t.co/T7MwpK2llq— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 17, 2020
Berita Olahraga Lainnya:
Ketua Umum PSSI Jawab Kabar Satgas Covid-19 Tak Merestui Kompetisi
Jelang Lanjutan Musim 2020, IBL Agendakan Tiga Kali Swab Test