- Andrea Dovizioso percaya Ducati punya margin lebih baik dibanding pabrikan lain untuk menghadapi GP Teruel.
- Menurut pembalap Ducati Team itu, timnya kini tahu karakter ban soft dan medium untuk suhu di Aragon.
- Andrea Dovizioso berharap dirinya dan Ducati bisa belajar dari hasil balapan di Sirkuit Aragon, pekan lalu.
SKOR.id – Pembalap Andrea Dovizioso menganggap Ducati punya lebih banyak margin yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa dalam balapan akhir pekan nanti.
MotoGP 2020 akan memasuki seri ke-11, Grand Prix (GP) Teruel, yang seperti minggu lalu, kembali digelar di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, 23-25 Oktober 2020.
Menurut Andrea Dovizioso, suhu yang sangat dingin saat latihan bebas (free practice), pekan lalu, memperlihatkan jika motor Desmosedici tidak bisa memakai ban lunak (soft).
Pembalap Ducati Team itu menjelaskan Desmosedici mudah menghancurkan kompon lunak dalam suhu yang tak biasa. Karenanya, rider Ducati fokus menggunakan ban medium.
Dengan jadwal latihan bebas GP Teruel yang mundur setengah jam guna menghindari kondisi serupa, Dovizioso berharap bisa tampil lebih baik akhir pekan nanti.
“Pembalap Ducati memiliki margin lebih banyak (untuk ditingkatkan) dibandingkan pembalap lain untuk (race) Aragon berikutnya,” kata Andrea Dovizioso.
“Karena saat dingin kami tidak bisa memakai ban lunak sebab mudah hancur. Jadi, kami tidak akan menggunakannya dalam latihan,” pria 34 tahun itu menambahkan.
Andrea Dovizioso juga menuturkan Ducati mendapatkan data penting untuk dipelajari dari Francesco Bagnaia (Pramac Racing Ducati) yang memakai ban lunak saat GP Aragon.
Jadwal MotoGP Teruel 2020 Akhir Pekan Ini https://t.co/eSNmiPJXW1— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 22, 2020
Dovizioso yang memulai perlombaan di Sirkuit Motorland Aragon dengan ban belakang medium dari grid 13 pekan lalu sukses menyelesaikan balapan di urutan ketujuh.
Ia mengaku terkejut bisa melakukan start dengan baik. Andrea Dovizioso langsung melesat ke posisi delapan pada lap pertama. Namun setelahnya ia kehilangan kecepatan.
“Saat Anda start di grid ke-13 lalu finis ketujuh, itu cukup bagus. Saya memulai start dengan baik, namun tidak punya kecepatan di beberapa tikungan,” ucap Dovizioso.
“Saya berharap akan ada penurunan (kecepatan) dari pembalap yang menggunakan ban lunak, namun tidak terjadi. Itu justru datang dari mereka yang menggunakan ban medium.”
“Saya pikir karena temperatur sedikit lebih tinggi, jadi ban lunak bekerja lebih baik (saat balapan) dibandingkan ketika latihan,” ia menjelaskan.
Ketika balapan kondisi temperatur sirkuit memang lebih hangat sehingga ban lunak menjadi lebih cocok. Ini yang membuat Dovizioso pada akhirnya harus puas finis ketujuh.
“Jadi, akan sangat penting bisa memulai pada dua baris pertama pada balapan selanjutnya. Tapi sebelumnya, kami harus lebih cepat di beberapa area,” kata Dovizioso.
“Sebab saya kerap kalah pada awal balapan dan saya tidak cepat di beberapa tikungan (Aragon). Jika itu terjadi saat balapan, maka Anda akan habis,” ia menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya: