SKOR.id - Bintang Ducati Lenovo Team, Francesco 'Pecco' Bagnaia, mengaku sempat takut apabila Maverick Vinales menyalipnya di tikungan terakhir dalam sprint race MotoGP Catalunya 2023.
Ia teringat manuver yang dilakukan Valentino Rossi terhadap Jorge Lorenzo pada musim 2009, yang kemudian menjadi salah satu momen terkenal dalam sejarah MotoGP.
Ketika itu, Rossi sukses merebut kemenangan dari Lorenzo, rekan setimnya di Yamaha, pada tikungan terakhir Sirkuit de Barcelona-Catalunya tahun 2009 silam, dengan aksi overtake yang berani.
Dalam sprint Grand Prix Catalunya, Sabtu (2/9/2023) kemarin, usai disalip oleh pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro, Bagnaia harus berjuang menahan serangan Vinales.
Pada akhirnya sang juara dunia bertahan mampu meredam tandem Espargaro di Aprilia tersebut dan mengamankan posisi runner-up, meski dengan selisih yang sangat tipis, hanya 0,051 detik.
"Kami butuh lebih banyak traksi. Kami tahu betul bahwa Aprilia sangat kompetitif pada bagian pertama dari tarikan (gas) dan di bagian tepi (ban). Jadi itu tidak mudah sebab jarak dengan mereka cukup tinggi saat ini," kata Bagnaia.
"Menyenangkan (bertarung dengan Vinales), sejujurnya saya hanya fokus untuk berusaha sempurna di setiap pengereman, mencoba tidak memberinya kesempatan menyalip."
"Saya sempat takut jika sesuatu seperti Barcelona 2009, Vale (Rossi) dan Lorenzo (terjadi), jadi saya berusaha menutup semua jalur dan menghentikan motornya sedikit lebih telat."
Pada sisi lain, Maverick Vinales mengakui bahwa Pecco Bagnaia tampil sempurna dalam bertahan. Dan ia mengatakan tak masuk akal untuk mencoba mengambil risiko apa pun di tikungan terakhir.
"Saya pikir lebih dari sekadar kehilangan peluang, dia tampil perfek di lap terakhir. Dia mengerem dengan telat, menghentikan motornya di titik yang bagus dan sejujurnya saya tidak punya kans (menyalip)," ujar Vinales, yang finis P3.
"Saya mencoba, saya juga coba di tikungan terakhir. Tapi menurut saya itu terlalu berisik. Jika saya menyalip seperti ini di sprint atau race (utama), menurut saya tidak logis."
"Saya kira kami harus punya rasa hormat di antara para pembalap. Tentu jika ada ruang, Anda coba. Namun, bila tidak, Anda harus respek dan paham bahwa kami (rider) berusaha melakukan yang terbaik."
"Di sana (sprint) saya tidak mendpatkan ruang bersih untuk menyalip Pecco. Tentu, saya berusaha menemukannya, saya dekatkan motor dan menunggu kesalahannya. Tapi dia belajar dari Misano (2020, Bagnaia jatuh saat memimpin di depan Vinales)."