SKOR.id - Fabio Quartararo hanya bisa finis ke-17 dalam sesi latihan Jumat MotoGP Catalunya 2023 di Barcelona. Alhasil, rider Monster Energy Yamaha itu gagal lolos otomatis ke Q2.
El Diablo sangat kecewa dengan performa motor YZR-M1 pada hari pertama Grand Prix Catalunya, Jumat (1/9/2023). Padahal tahun lalu ia memang di sana dengan keungulan enam detik.
Memang benar tanpa blunder Aleix Espargaro (Aprilia Racing), yang mengira sudah menuntaskan balapan saat memimpin padahal masih ada satu lap tersisa, Quartararo pasti tidak menang.
Namun, faktanya pembalap Prancis itu yang pada akhirnya finis pertama, enam detik di depan Jorge Martin (Pramac Racing). Espargaro sendiri ketika itu menyelesaikannya race di urutan kelima.
Berselang semusim, Fabio Quartararo hanya mampu menempati urutan ke-17 pada hari pertama di Sirkuit de Barcelona-Catalunya. Ia terpaut 1,4 detik dari rider tercepat, Aleix Espargaro.
"Saya merasa seperti tidak punya grip. Ketika melihat pembalap lain dan mengetahui traksi yang mereka miliki, saya tahu betul bahwa catatan waktu saya tidak akan bagus," keluh El Diablo.
"Tetapi di atas motor, pada akhirnya, hal yang paling membuat Anda merasa telah berada di batasnya adalah pengereman. Dalam fase pengereman saya mencapai batas, namun saat akselerasi, itu (masalah) traksi dan Anda tidak tahu apakah Anda melaju cepat atau lambat, yang pasti Anda tahu motor banyak tergelincir."
"Ternyata tahun lalu saya melakukan hal sama (seperti hari ini) di FP2. Bagi saya, catatan waktu orang lain dengan grip seperti itu, tanda jika kami belum punya solusi dalam kondisi bagus."
Fabio Quartararo meminta Yamaha bekerja agar M1 tidak terlalu peka terhadap kondisi sulit. Ketika, ia merangkum perbedaan antara musim ini dan tahun lalu, jawabannya sangat lugas.
"Sederhana, tim lain bekerja lebih baik daripada kami. Kami mengalami stagnasi, kami tidak berkembang, tidak membuat perbedaan. Yang lain jelas bekerja lebih agresif, mereka membuat banyak kemajuan, sementara kami memperbaiki beberapa detail, namun kehilangan banyak hal," tuturnya.
"Saya pikir harus ada solusi dalam jangka pendek, atau maksimal untuk tahun depan, karena kami tidak selalu memiliki kondisi lintasan terbaik: dingin atau grip yang buruk."