SKOR.id - Asisten Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Tommy Haryanto memberikan motivasi kepada para pemain TopSkor Indonesia U-15 yang mampu menyudahi turnamen Garuda International Cup (GIC) 2025 di posisi runner up.
Pada laga final GIC U-15 2025 yang bergulir di Lapangan ATG, Sentul, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu itu mempertemukan dua tim kuat wakil Indonesia yakni TopSkor Indonesia (TSI) melawan Papua Football Academy (PFA).
Hasilnya TSI harus mengakui kehebatan PFA. Setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Tim besutan Yunus Muchtar itu harus takluk dalam drama adu penalti.
Kekalahan itu menimbulkan rasa kecewa yang mendalam bagi para pemain TSI U-15 karena gagal mengamankan laga terakhir untuk meraih juara.
Melihat kondisi itu, Tommy Haryanto memberikan motivasi bahwa dalam pertandingan sepak bola, kalah dan menang adalah hal yang harus diterima oleh para pemain.
"Kalian mungkin bisa melihat kemarin di U-17 (timnas Indonesia), ya itu permainan sepak bola timnas Indonesia sekarang, karena kita mau levelnya sudah di piala dunia dan kalian juga harus sudah punya pandangan kearah sana," ujar Tommy.
"Jadi kalian harus terus bekerja keras untuk mencapai level itu. Mereka (PFA) sudah satu tahun berlatih dengan tim yang sama, kalian baru hanya beberapa pekan saja bersama. Artinya kekalahan ini jangan terlalu disesali," jelasnya.
Pelatih yang sempat menjadi Technical Study Group (TSG) pada kompetisi Liga TopSkor menambahkan setiap kekalahan harus bisa dijadikan acuan untuk para pemain berkembang di masa yang akan datang.
"Nanti kalian kembali ke tim (SSB) harus intropeksi diri, disini kalian sudah mendapatkan apa dan apa saja yang harus ditambah dalam diri kalian," ucap Tommy.
Lelaki berusia 47 tahun itu juga memberikan penilaian jika ingin mencapai ke level profesional, para pemain TSI U-15 harus kerja keras dalam menambah strength.
"Kalau kalian memang ingin di timnas, kalian juga harus menambah latihan sendiri juga. Saya lihat dari pertandingan yang sudah dilalui, masalah strength yang harus lebih ditingkatkan," kata Tommy.
"Kalian jangan malas untuk memulai ke gym, karena pelajaran para pelatih di timna U-17, ya memang strength itu sangat diperlukan saat pertandingan. Istilahnya rugi 20 ribu untuk pergi ke tempat gym, tapi ke depan efeknya sangat berguna buat kalian," ungkapnya.
Tommy melihat dengan potensi yang dimiliki TSI U-15 ini, bukan tidak mungkin di masa mendatang akan ada pemain yang bisa membela timnas Indonesia muda.
"Saya harap semua pemain terutama yang kelahiran 2010 ini bisa belajar dari pengalaman di event internasional ini, selanjutnya harus fokus lagi, mungkin nanti akan ada AFF U-16, harus persiapkan diri kalian," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelum berhasil melangkah hingga partai final GIC U-15 2025, The Falcon Warriors julukan TSI memulai perjuangannya di Grup A untuk menghadapi tiga tim yaitu Asiop, Lion City Sailors FC (Singapura), dan Golden Bull FC (Malaysia).
Pada penyisihan grup tersebut, TSI U-15 mampu meraih dua kemenangan atas Asiop (3-0), Golden Bull FC (3-0), dan seri kala berhadapan dengan Lion City Sailors FC (1-1).
Hasil itu membuat TSI U-15 lolos dengan predikat juara grup A. Lalu di babak gugur The Falcon Warriors bertemu tim Filipina, Apuesto Bueno. Mereka mampu menang meyakinkan dengan skor 4-0.
Selanjutnya, pada semifinal The Falcon Warriors dihadapi ujian berat berjumpa tim asal Korea Selatan, Hwaseong FA. Pertandingan berjalan ketat, tetapi TSI mampu menyudahi laga dengan kemenangan tipis 1-0.