- Cesar Azpilicueta memiliki peran sangat penting sebelum Kai Havertz mencetak gol penalti.
- Kapten Chelsea ini mengalihkan perhatian pemain Palmeiras kepada dirinya.
- Kai Havertz melakukan tugasnya sebagai eksekutor dengan tenang di final Piala Dunia Antarklub.
SKOR.id - Kapten sejati, pemimpin, dan telah menjadi legenda Chelsea. Tiga karakteristik itu dapat menggambarkan tentang Cesar Azpilicueta.
Ban kapten di lengan pemain asal Spanyol ini tidak hanya sebagai penghias melainkan juga simbol sebagai pemain yang mengangkat beban dari rekan setimnya.
Ya, sukses Chelsea juara Piala Dunia Antarklub di antaranya memang diraih lewat gol penalti Kai Havertz Hyang menentukan kemenangan.
Dengan gol tersebut, The Blues menang 2-1 atas Palmeiras dalam final Piala Dunia Antarklub yang digelar di Abu Dhabi.
Namun, gol penalti tersebut tidak terlepas dari andil sang kapten. Bahkan, peran Cesar Azpilicueta sangat penting dan krusial yang membuat Kai Havertz akhirnya mampu mencetak gol tersebut.
Aksi Cesar Azpilicueta ini pun mendapat pujian dari profesional olahraga Norwegia.
Penalti yang terjadi pada perpanjangan waktu (menit ke-117) tersebut memperlihatkan drama ketika Cesar Azpilicueta memegang bola.
Ketika itu pula, dalam beberapa menit sejumlah pemain Palmeiras tampak mencoba memberikan tekanan.
Tapi, setelah momen penalti tersebut akan dilakukan, Cesar Azpilicueta dengan tenang justru memberikan bola di tangannya kepada Kai Havertz.
Situasi tersebut bukan tanpa kebetulan tentunya. Itu adalah mind games yang dilakjukan Cesar Azpilicueta.
Dengan aksinya berpura-pura sebagai penembak penalti, tekanan atau provokasi yang dilakukan pemain Palmeiras kepadanya mengarah kepadanya, bukan Kai Havertz.
Dengan demikian pula, Kai Havertz kemudian dapat menjalankan tugasnya dengan tenang. Aksi Cesar Azpilicueta ini pun mendapatkan banyak pujian.
Some have (at times) doubted whether Cesar Azpilicueta was the right man to captain Chelsea, largely because he does it differently to John Terry.
But this is one of the truest examples of leadership. He took so much pressure off Havertz in a huge moment.pic.twitter.com/V0BrFbuQ1a— Adam Newson (@AdamNewson) February 13, 2022
"Saya memang sudah menduga bahwa beberapa pemain Palmeiras akan menekan penembak penaltii," kata Cesar Azpilicueta.
"Sebelumnya, saya sudah mengatakan kepada Kai Havertz bahwa dia yang akan mengeksekusinya," dia menambahkan.
Faktanya, strategi atau cara Cesar Azpilicueta berhasil. Kai Havertz menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Chelsea menang 2-1.
"Saya hanya mencoba untuk menghindari tekanan yang akan terjadi kepadanya, membuatnya lebih tenang," dia menambahkan.
"Dengan tiga menit laga akan berakhir, itu merupakan momen yang penting. Dan, itu berhasil!" katanya lagi.
Yang dilakukan Cesar Azpilicueta ini pun mendapatkan analisis dari Geir Jordet, seorang profesor psikologi olahraga dari Sekolah Analisis Olahraga dari Norwegia.
"Azpilicueta mendapatkan banyak perhatian dari pemain Palmeiras saat itu, sedangkan Kai Havertz justru 'diabaikan'," kata Geir Jordet.
"Lalu, ketika momen saat penalti itu dilakukan, Azpilicueta memberikan bola itu kepada Kai," dia menambahkah.
Menurut Geir Jordet, aksi Cesar Azpilicueta itu merupakan mind games yang brilian. Dan, tidak semua kapten memiliki pemikiran atau inisiatif seperti itu.
Menurut Geir Jordet, sejauh ini belum ada faktor teknis sebagai pegangan terkait sukses tidaknya saat pemain menjadi eksekutor penalti.
Namun, ketenangan seorang penembak penalti bisa dikatakan sudah memiliki 80 persen keberhasilan, sisanya adalah keberuntungan.
Dan, Cesar Azpilicueta sangat berperan dalam membantu mengurangi tekanan Kai Havertz.
Berita Bola Internasional Lainnya:
Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub, Kai Havertz Grogi saat Tendang Penalti
Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub, Lengkaplah Trofi Era Roman Abramovich