- Setelah 12 tahun diawaki Jean Todt, FIA kini memiliki pemimpin baru.
- FIA akan dipimpin Mohammed bin Sulayem asal Dubai, UEA.
- Sulayem jadi orang Timur Tengah pertama yang menduduki jabatan Presiden FIA.
SKOR.id - Setelah 12 tahun memimpin Federasi Internasional Automobil (FIA), Jean Todt dipastikan lengser pada 2021.
Pada pemilihan yang berlangsung di Majelis Umum FIA, Jumat (17/12/2021), pria asal Prancis itu memilih tidak maju.
Mohammed bin Sulayem, mantan pereli asal Uni Emirat Arab (UEA), terpilih sebagai pengganti Jean Todt usai mengalahkan Graham Stoker.
Sebanyak 61,6 persen pemegang hak suara, menjatuhkan pilihan kepada kolektor 14 kemenangan Kejuaraan Reli Timur Tengah tersebut.
Dengan kemenangan ini, maka Mohammed bin Sulayem menjadi pria pertama asal Timur Tengah yang menduduki pucuk organisasi FIA.
Sekaligus jadi penegasan bahwa olahraga balap mobil identik dengan kawasan tersebut seiring banyaknya event balap di Timur Tengah.
Sebagai contoh, F1 2021, ada empat negara Timur Tengah yang menjadi tuan rumah yakni Bahrain, Qatar, Saudi Arabia, dan Abu Dhabi.
"Saya merasa terhormat terpilih sebagai Presiden FIA. Terima kasih. Saya merasa rendah hati dengan kepercayaan yang Anda berikan," katanya.
"Kami semua berjanji untuk memimpin organisasi ini dengan mengedepankan seluruh kepentingan anggota," Sulayem menambahkan.
Pria 60 tahun itu juga memberi penghromatan kepada Jean Todt atas kepemimpinan di FIA yang telah berlangsung selama 12 tahun terakhir.
Pun dengan Graham Stoker, yang juga ikut maju dalam pencalonan Presiden FIA. Sebelumnya, dia merupakan wakil presiden FIA bidang olahraga.
"Saya berharap bisa bekerja sama, baik dengan Jean Todt maupun Graham Stoker, juga semua orang demi mengupayakan kemajuan FIA," kata Sulayem.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita FI Lainnya:
Terpilih Jadi Presiden FIA, Tugas Berat Menanti Mohammed bin Sulayem