- Masa kecil atlet legendaris Inggris, Mo Farah, ternyata cukup memilukan.
- Kolektor empat medali emas Olimpiade itu mengaku pertama kali dibawa ke Inggris secara ilegal.
- Bahkan, Mo Farah bukanlah nama asli dari atlet 39 tahun tersebut.
SKOR.id - Mo Farah akhirnya mengungkapkan identitasnya kepada publik mengenai masa kecilnya yang terbilang cukup memilukan.
Dalam sebuah artikel yang terbit pada Senin (11/7/2022), Mo Farah mengaku pertama kali dibawa ke Inggris secara ilegal memakai nama orang lain untuk bekerja sebagai pembantu.
Nama Mohamed Farah sendiri merupakan pemberian seorang wanita yang menerbangkannya ke Inggris dari Djibouti. Saat itu, ia baru berusia sembilan tahun.
Atlet berusia 39 tahun itu mengatakan nama aslinya adalah Hussein Abdi Kahin dan mengeklaim pernah dipekerjakan untuk menjaga anak-anak keluarga lain di Inggris.
"Yang benar adalah saya tidak seperti yang Anda pikirkan," ungkap pengakuan Mo Farah.
"Kebanyakan orang mengenal saya sebagai Mo Farah, tapi itu bukan nama saya atau bukan kenyataan."
“Kisah sebenarnya adalah saya lahir di Somaliland, Somalia utara, dengan nama Hussein Abdi Kahin. Terlepas dari apa yang saya katakan di masa lalu, orang tua saya tidak pernah tinggal di Inggris," katanya.
Kolektor empat medali emas Olimpiade itu juga mengungkapkan ayahnya terbunuh di Somalia ketika dia berusia empat tahun.
"Ketika saya berusia empat tahun, ayah saya terbunuh dalam perang saudara, Anda tahu sebagai sebuah keluarga kami terkoyak," katanya.
"Saya dipisahkan dari ibu dan saya dibawa ke Inggris secara ilegal dengan nama anak lain bernama Mohamed Farah."
Farah mengaku keempat sosok anaknya yang telah memotivasi dirinya untuk berkata jujur tentang masa lalunya ini.
Dari pernikahannya bersama Tania Nell, Mo Farah dikarunia empat orang anak (tiga perempuan dan satu laki-laki).
“Sudah lama saya simpan, sulit karena tidak mau menghadapinya dan sering kali anak saya bertanya, 'Ayah, kok bisa begini?'," ujarnya.
"Anda selalu mendapat jawaban untuk semuanya, tetapi Anda belum mendapat jawaban untuk itu."
"Itulah alasan utama saya menceritakan kisah saya karena saya ingin merasa normal dan tidak merasa seperti sedang berpegangan pada sesuatu," katanya.
Guru pendidikan jasmani Mo Farah bernama Alan Watkinson jadi salah satu orang yang tahu mengenai masa kecilnya ini saat awal kepindahannya ke Inggris.
Watkinson-lah yang mengajukan permohonan kewarganegaraan Inggris bagi Mo Farah.
Pada 25 Juli 2000 akhirnya Mo Farah berhasil diakui sebagai warga negara Inggris melalui proses yang panjang.
Baca Berita Atletik Lainnya:
Mo Farah Siap Ambil Bagian dalam London Marathon 2022
Mo Farah Sempat Bermimpi Jadi Pesepak Bola dan Memperkuat Arsenal