SKOR.id - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengakui kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 menyisakan kekecewaan mendalam.
Hanya berjarak 180 menit dari partisipasi historik di pesta sepak bola terakbar dunia, pasukan Garuda akhirnya harus gigit jari.
Dua kekalahan diderita di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, terkini tumbang 0-1 oleh Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (11/10/2025) atau Minggu dini hari WIB.
Padahal, secara performa, Timnas Indonesia jauh lebih baik dibanding saat kalah 2-3 dari Arab Saudi, tiga hari sebelumnya.
"Sangat kecewa tentunya. Saya pikir jika melihat pertandingannya, kami jauh lebih baik dari Irak. Jadi, saya sangat kecewa dengan hasil ini. Dan tidak cuma saya, seluruh negara, para pemain dan staf juga," kata Patrick Kluivert.
"Kami bekerja keras. Main tanggal 8 lawan Arab Saudi, tiga hari kemudian sudah menghadapi tim kuat lainnya. Dan kami tampil fantastis hari ini. Saya sangat bangga kepada para pemain yang memperlihatkan hati dan keberanian. Sayang, hasilnya lagi-lagi tidak berpihak ke kami," dia menambahkan.
Timnas Indonesia memang bermain bagus saat menghadapi Irak. Mereka dominan sejak awal dan beberapa kali mengancam lewat serangan berbahaya.
Sayangnya, satu kesilapan di menit ke-76 malah membuat lawan mencuri kesempatan untuk membuat gol pembeda lewat Zidane Iqbal.
"Kami menciptakan peluang, memainkan sepak bola yang sangat bagus, tapi satu kesalahan membuat kami kalah. Jadi kami benar-benar terpukul," ujar pelatih asal Belanda tersebut.
"Sekali lagi, saya bangga kepada para pemain, saya sangat bersyukur bisa bekerja dengan mereka," lanjutnya.
Dua kekalahan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memastikan Timnas Indonesia finis sebagai juru kunci Grup B. Dengan demikian, peluang untuk maju ke putaran kelima pun tertutup.
Tapi, Patrick Kluivert tetap coba ambil sisi positif dari perjuangan mereka sejauh ini.
"Saya rasa kami berkembang sebagai tim, baik secara individu maupun kolektif. Namun, sayang mimpi Piala Dunia lepas dari genggaman, sebuah kekecewaan besar, bukan hanya bagi saya tapi bangsa Indonesia secara keseluruhan," pungkasnya.