Meski Honor Belum Cair, Pengprov PBSI Jatim Tetap Berangkatkan Atlet ke PON Papua

Pengprov PBSI Jatim akan tetap memberangkatkan atlet ke PON XX Papua 2021 meski honor belum dibayarkan oleh KONI Jatim.
Ketua Pengprov PBSI Jatim, Wijanarko Adi Mulya, berharap masalah ini segera selesai karena bisa mempengaruhi mental atlet.
Wijanarko Adi Mulya menyebut pola latihan yang tersebar di Pelatnas PBSI dan klub-klub besar seharusnya menguntungkan Jatim.

SKOR.id - Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur tetap memberangkatkan atlet ke PON XX Papua 2021.

Keputusan itu diambil PBSI Jatim meski ada permasalahan honor yang belum dituntaskan oleh KONI Jatim untuk 13 atlet mereka.

Sekadar mengingatkan, jumlah honor ke-13 atlet yang belum terbayarkan oleh KONI Jatim berada di kisaran Rp350 juta untuk 3,5 bulan.

Ketua Pengprov PBSI Jatim, Wijanarko Adi Mulya, menjelaskan hak atlet yang tertunggak adalah periode Januari-Maret dan Januari-April.

"Pengprov dapat laporan dari anak-anak (atlet). Paling tidak, ada solusi agar mereka bisa bertanding tanpa beban," ujarnya, Rabu (22/9/2021).

Jika tidak, dikhawatirkan mereka akan terganggu dari segi mental. "KONI, tanda kutip, yang menurut PBSI nyeleneh karena cabor mulai berlatih Januari."

Wijar, sapaan Wijanarko Adi Mulya, menyampaikan bahwa tim inti bulu tangkis Jatim ada yang berlatih di Pelatnas PBSI maupun PB Djarum, Exist, dan Jaya Raya.

"Seharusnya, itu jadi keuntungan. Menurut kami, KONI (Jatim) seharusnya berterima kasih kepada klub-klub besar yang terus membina atlet saat pandemi," katanya.

"Kami berharap ada campur tangan dari atasnya KONI. Apa ya, Ibu Gubernur atau gimana agar masalah ini segera clear karena menganggu psikis pemain dan pelatih."

Pengprov PBSI Jatim pun menegaskan tetap akan memberangkatkan kontingen bulu tangkis ke PON XX Papua walau hak honor belum juga dibayarkan.

"Semoga KONI (mau) membuka diri, mencarikan solusi terbaik. Apalagi, target KONI, melihat persaingan sekarang malah besar sekali, lebih dari biasanya," ujarnya.

"Itu uang yang sangat kecil dibanding (anggaran) dua tahun try out PBSI (Jatim). Kalau tidak try out, bisa hemat Rp1 miliar. Giliran honor 350 juta tidak di selesaikan."