- Banyak aspek kehidupan yang harus disesuaikan oleh pembalap muda Indonesia, Mario Suryo Aji, selama merantau di Barcelona, Spanyol.
- Sebagai seorang muslim, Mario Suryo Aji berusaha untuk tetap menjaga salat tepat waktu dan kadang melakukan puasa sunah Senin-Kamis.
- Mario Suryo Aji mengaku rindu dengan suasana salat berjamaah seperti yang biasa dilakukan di kampung halamannya.
SKOR.id - Hidup jauh dari rumah selalu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang perantau. Hal itulah yang dijalani oleh Mario Suryo Aji dalam beberapa bulan terakhir.
Pemuda asal Magetan itu rela tinggal jauh dari kampung halaman demi mengejar mimpinya sebagai pembalap motor internasional.
Pada tahun ini, Mario Suryo Aji turut ambil bagian dalam ajang FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2020 yang digelar di Portugal dan Spanyol.
Dari 11 balapan yang digelar, ia hanya tampil dalam enam balapan terakhir yang digelar di Sirkuit Aragon (3-4 Oktober 2020) dan Sirkuit Ricardo Tormo (31 Oktober-1 November 2020).
Mario Suryo Aji diketahui tinggal di Barcelona, Spanyol dalam beberapa bulan terakhir. Pemuda 16 tahun itu pun bercerita terkait proses adaptasinya di sana.
Apalagi sebagai seorang muslim Mario harus bisa menyesuaikan diri dengan baik mengingat Islam adalah agama mayoritas di Barcelona, Spanyol.
Meski demikian, pembalap Astra Honda Racing Team ini mengaku tetap berusaha memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslim.
Ia berupaya untuk tak pernah melewatkan salat, menjaga makanan yang dikonsumsi, hingga menunaikan puasa sunah Senin-Kamis.
Mario Suryo Aji pun menceritakan pengalamannya tersebut dalam sebuah video yang dirilis oleh Astra Honda Racing Team pada Jumat (11/12/2020).
"Enggak mudah tentunya (hidup sebagai muslim di Barcelona, Spanyol). Namun, saya tetap menjalani salat seperti biasa walaupun di rumah sendiri (tidak di masjid)," ujarnya.
"Kewajiban dari seorang muslim adalah salat dan itu juga membuat saya lebih tenang. Saya salat lima waktu setiap hari insyaallah saya bisa terus menjalankannya tepat waktu."
"Untuk sekarang, karena masih pandemi Covid-19), saya belum bisa datang ke masjid untuk salat Jumat dan menggantinya dengan salat Zuhur di rumah," ia melanjutkan.
Pada kesempatan itu, sosok yang lahir pada 16 Maret 2014 juga bercerita soal aktivitas ibadahnya saat menjalani akhir pekan balap.
Mario mengaku tetap berusaha menjalani ibadah tepat waktu. Namun, ia akan menjamaknya jika waktu salat bertepatan dengan saat sesi di lintasan.
"Sebelum balap, pastinya saya berdoa meminta yang terbaik dari Allah. Ketika di sirkuit, saya sempat meluangkan waktu untuk salat," katanya.
"Saya biasanya mencari tempat yang sepi untuk salat. Kalaupun telat (waktu salat), saya akan 'membayar' salat itu setibanya di hotel."
Mario Suryo Aji pun bercerita soal pengalamannya menjalani ibadah puasa di Barcelona, Spanyol.
Ia mengaku terbantu dengan aplikasi dalam telepon genggam yang mengingatkan soal waktu salat, terutama Subuh dan Magrib yang menjadi patokan dalam berpuasa.
"Setiap hari Senin dan Kamis kadang sayang melakukan puasa sunah. Saat ini, jam berbuka puasa di sini tak terlalu jauh dengan Indonesia. Mungkin lebih lama satu atau dua jam."
Walaupun mengaku bisa beradaptasi dengan baik, tetapi Mario merindukan suasana salat berjamaah yang biasanya dilakukan di Tanah Air.
"Saya rindu salat berjamaah bersama keluarga di rumah karena di sini (tempat tinggalnya di Barcelona, Spanyol) hanya saya yang melakukan salat," Mario Suryo Aji memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Balap Lainnya:
Mario Suryo Aji Ungkap Proges di Tengah Pandemi dan Target Musim 2021
Moto2: Pertamina Mandalika SAG Team Siap Beraksi, Satu Slot Pembalap Masih Jadi Misteri