- Menpora Zainudin Amali memberi apresiasi atas prestasi Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
- Zainudin Amali menyebut kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan kado ulang tahun yang manis untuk Republik Indonesia.
- Menpora pun berharap di masa depan Indonesia dapat makin bersinar di ajang Olimpiade.
SKOR.id - Menpora RI, Zainudin Amali, turut memberikan apresiasi terkait kesuksesan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Zainudin Amali mengatakan prestasi Greysia Polii/Apriyani Rahayu jadi kado spesial untuk Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kemenangan ini jadi kado 76 tahun Indonesia merdeka. Sebagian orang mengatakan ini adalah setitik embun atau air di tengah gurun pasir," ujar Menpora, Selasa (3/8/2021).
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Lebih lanjut, Menpora mengaku sempat deg-degan saat menonton laga final Greysia Polii/Apriyani karena mereka harapan terakhir Indonesia meraih emas di Tokyo 2020.
Namun, pria kelahiran Gorontalo itu merasa lega karena keduanya bermain rileks tanpa beban selama bermain di Musashino Forest Sport Plaza.
“Begitu masuk game kedua, saya mulai agak tenang karena saya lihat mereka mulai lepas, tidak ada beban, bebas,” ujarnya.
Pada sisi lain, Menpora Amali menyebut pola pembinaan atlet prestasi harus diubah dan harus didesain. Sebab, prestasi yang lahir saat ini bukanlah by design tetapi by accident.
“Kalau pembinaan masih seperti sekarang, maka kita deg-degan. Artinya kita pasti akan mempunyai prestasi apa adanya seperti sekarang ini."
"Karena apa? kita dapatnya sekarang by accident, menurut saya tidak by design,” tuturnya.
Untuk itu, Menpora Amali bersama stakeholder terkait, akademisi, praktisi, dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi menyusun Grand Design Olahraga Nasional.
Dalam grand design tersebut, pemerintah sudah menetapkan cabang-cabang olahraga unggulan yang sesuai dengan karakter fisik orang Indonesia.
“Pertama, kami memilih cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade karena tidak semua cabang olahraga dipertandingkan,” ujarnya.
Selain itu, diputuskan juga bahwa Indonesia akan berkonsentrasi pada cabang-cabang olahraga yang mengandalkan teknik dan akurasi.
Sebab, hal itu memungkinkan bisa bersaing dengan atlet-atlet dari negara lain yang fisiknya lebih tinggi.
Indonesia pun ditarget mampu bertengger di urutan lima besar dunia pada Olimpiade 2044 atau bertepatan dengan momen 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Untuk itu, ranking Indonesia diharapkan terus meningkat dalam setiap Plimpiade. Pada Olimpiade Tokyo 2020, misalnya, Skuad Merah Putih ditarget berada di urutan 40.
Target ini lebih tinggi dari posisi sebelumnya di Olimpiade Rio 2016 lalu, saat Indonesia mengakhiri kompetisi di urutan 46.
“Olimpiade 2032 itu kita mengharapkan berada di posisi 12 dan road map-nya menuju ke sana sudah kita buat," Menpora menambahkan.
"Jadi sekarang kita sudah punya blueprint tetapi sedang menunggu payung hukum. Sekarang sedang disusun Perpresnya."
“Indonesia bisa asal kita fokus memilih cabang olahraga yang memungkinkan untuk berprestasi."
"Pembinaannya juga harus benar-benar serius, terstruktur, sistematis dan masif di seluruh Tanah Air,” ungkapnya.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Kemenpora lainnya:
Cara Menpora Kawal Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu Meraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Sambut Kepulangan Wakil Indonesia, Menpora: Kita Tatap Olimpiade Paris 2024