- Dalam raker bersama Baleg DPR RI, Menpora Zainudin Amali menjelaskan pentingnya mengembangkan grand design olahraga nasional.
- Zainudin Amali mengungkapkan sasaran utama dari grand design olahraga adalah sukses prestasi di Olimpiade.
- Selain itu, menurut Zainudin Amali, grand design olahraga juga dapat menumbuhkan atlet berprestasi di Indonesia.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyampaikan pandangan dari pemerintah atas pemantapan konsep sistem keolahragaan nasional yang tertuang pada RUU tentang perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2005.
Zainudin Amali menjalani Rapat Kerja dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Kamis, (1/4/2021) siang.
Dalam paparannya, Zaenudin Amali menjelaskan grand design olahraga nasional. Sasaran utama dari grand design adalah sukses prestasi di Olimpiade.
Saat ini, Kemenpora sedang melakukan finalisasi rancangan grand design olahraga nasional.
"Grand design ini sudah diputuskan dalam rapat terbatas pada 15 Maret yang lalu dan juga sudah dilaporkan ke Komisi X DPR RI," kata Zainudin.
"Maka sangat pantas apabila dilaporkan kepada Badan Legislasi DPR RI. Karena ini akan mewarnai pembahasan undang-undang ini," ungkapnya.
Menurut Zainudin, grand design olahraga nasional berawal dari arahan Bapak Presiden pada peringatan Hornas ke-37.
"Bapak Presiden meminta kepada kami untuk melakukan review total terhadap rancangan atau ekosistem olahraga nasional dan tata kelola pembinaan atlet sehingga bisa berprestasi," kata Zainudin.
"Hal ini yang menjadi dasar kami sehingga kami membuat desain besar tentang olahraga nasional," ucapnya.
Menpora mengutip salah satu guru besar asal Amerika Serikat, Anders Ericsson yang menyebutkan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi.
Paling tidak dibutuhkan minimal 10 tahun untuk meraih prestasi atau 10.000 ribu jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.
Pembinaan atlet jangka panjang akan menghasilkan atlet dunia. Zainudin menilai, selama ini pola pembinaan atlet Indonesia tidak seperti itu. Pola pembinaan atlet Tanah Air adalah by accident bukan by design.
"Kita menemukan juara tapi setelah selesai masanya tidak ada lagi. Selain itu, ada satu pandangan yang selama ini masih melekat di dalam pikiran kita bahwa olahraga ini dianggap sebagai biaya," kata Zainudin.
"Oleh karena itu di dalam grand design olahraga nasional ini, kita harus merubah mindset kita bahwa olahraga itu adalah investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia dan dia pasti dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional," ujarnya.
Zainudin menambahkan hanya ada dua kejadian yang membuat lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan bendera merah putih berkibar yaitu saat kunjungan kenegaraan Presiden keluar negeri dan ketika atlet berprestasi di pentas internasional.
"Sehingga sasaran utama kita adalah sukses prestasi Olimpiade. Karena itu adalah ukuran keberhasilan prestasi olahraga kita," ucap Zainudin.
"Maka dalam grand design olahraga nasional ini yang menjadi sasaran utama adalah prestasi Olimpiade dan Paralimpiade."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Dampak Positif jika Cristiano Ronaldo Kembali ke Real Madrid https://t.co/NVOKvnffBn— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 26, 2021
Baca berita olahraga lainnya:
Muncul Rumor Tak Sedap, Menpora Tegaskan PON XX Papua 2021 Takkan Ditunda
Ikuti Petunjuk Presiden, Menpora Perintahkan Seluruh Pihak yang Terlibat di PON Papua Divaksinasi