SKOR.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam Piala Dunia Panjat Tebing 2023. Ia berharap ini akan membuka kans di Olimpiade 2024.
Tim Merah Putih telah meraih lima medali dalam Piala Dunia Panjat Tebing atau IFSC Climbing World Cup musim ini, termasuk tiga yang dibukukan saat menjadi tuan rumah seri ketiga, 6-7 Mei.
Dalam event yang berlangsung di Jakarta akhir pekan kemarin, Indonesia menyabet tiga medali. Raharjati Nursamsa sukses meraih emas di nomor speed putra dengan catatan waktu 5,11 detik.
Pada kategori yang sama, Kiromal Katibin berhak mendapat perunggu setelah mencetak waktu 6,34 detik. Di nomor speed putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi merebut medali perak usai menorehkan 6,52 detik.
Sebelumnya, pada seri kedua IFSC Climbing World Cup di Seoul, Korea Selatan, Veddriq Leonardo meraih emas dalam nomor speed putra dan mencetak rekor dunia. Sedangkan Desak Made mendapat perunggu.
Dengan hasil bagus tersebut, Menpora Dito Ariotedjo merasa senang dan bangga. Ia pun menilai cabang olahraga panjat tebing memiliki peluang besar di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
“Nampaknya wall climbing menjadi salah satu cabor yang kita sangat harapkan. Secara statistic dan track record-nya menunjukkan bahwa untuk event dunia memang kita unggul. Jadi, semoga Olimpiade 2024 kita diberi keberkahan dan keberuntungan,” tutur Dito dikutip dari situs Kemenpora.
“Alhamdulillah, kita sebagai tuan rumah mendapatkan emas dan perunggu dari atlet putra. Untuk putri, Desak naik peringkat dibandingkan hasil di Korea perunggu sekarang perak, ini bagus.”
Menpora Dito Ariotedjo juga mengatakan pemerintah melalui Kemenpora selalu mendukung kejuaraan-kejuaraan dunia digelar di Indonesia, termasuk Piala Dunia Panjat Tebing yang baru digelar, 6-7 Mei lalu.
“Kami di Kemenpora sangat support event-event dunia seperti ini dari sisi pendanaan dan penyelenggaran. Untuk pelatihan atletnya kita siapkan program pelatnas jangka panjang, training centre serta try out dan try in di luar negeri,” Menpora Dito menjelaskan.
“Semoga pada kejuaraan dunia di US (Amerika) nanti target kita mempertahankan, yang terpenting hati dan pikiran fokus, tenang. Sisanya kita serahkan kepada Tuhan karena persiapannya sudah maksimal.”
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid merasa bersyukur. Ia menyampaikan hasil yang diraih tim Merah Putih di IFSC Climbing World Cup 2023 ini melebihi target.
“Alhamdulillah, terima kasih sekali untuk support-nya dari seluruh masyarakat Indonesia, baik hadir langsung ataupun online. Kita tentu sangat bahagia dengan capaian yang diraih para atlet kita,” kata Yenny Wahid.
“Hasil ini di luar target karena target kita adalah satu emas dan satu perunggu, tapi dapat bonus satu perak. Ini luar biasa. Ke depan kita harus pastikan prestasi ini harus terus terjaga,” ia menambahkan.
Setelah seri ketiga di Jakarta, Piala Dunia Panjat Tebing 2023 akan berlanjut di Salt Lake City, AS pada 19-21 Mei. Sebelumnya, kejuaraan telah menyelesaikan putaran pertama di Jepang (21-23 April) dan Korea (28-30 April).
Sebanyak 120 atlet dari 24 negara berpartisipasi dalam IFSC Climbing World Cup 2023 di Jakarta. Sebagai tuan rumah, Indonesia diwakili 22 pemanjat tebing, terdiri dari 12 putra dan 10 putri. Untuk seri ketiga kali ini hanya mempertandingkan nomor speed.