- Gelaran MotoGP mengenal semacam kutukan yang siap menimpa pembalap juara dunia yang memakai nomor satu pada musim berikutnya.
- Sejak kelas utama menyandang nama MotoGP pada musim 2002, ada tiga pembalap juara dunia yang menjadi korban kutukan nomor 1.
- Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, bisa saja memakai nomor 1 pada musim depan tetapi ia mengaku masih mempertimbangkannya.
SKOR.id - Setiap orang pasti berlomba untuk menjadi yang pertama saat mengikuti sebuah balapan. Akan tetapi, tak semua pemenang berkenan untuk menjadi nomor satu.
Hal itulah yang selama beberapa tahun terakhir ini terjadi dalam kompetisi MotoGP. Ada semacam kutukan yang siap menimpa pembalap pemakai nomor satu.
Dalam dunia balap, ada tradisi memberi nomor satu kepada sang juara dunia untuk dipasang di kendaraannya saat turun pada musim berikutnya.
Tradisi pemberian nomor satu kepada sang juara dunia ini tak hanya terjadi di MotoGP, Formula 1 (F1) pun melakukan hal serupa.
Namun, tradisi juara dunia memakai nomor satu ini menjadi hal yang dihindari sejak kelas utama ajang balap motor grand prix mengusung nama MotoGP pada musim 2002.
Pemakaian nomor satu ini dihindari karena dianggap menimbulkan semacam kutukan kepada pembalap yang memakainya.
Kutukannya adalah barang siapa pembalap berstatus juara dunia memakai nomor satu, niscaya ia akan gagal mempertahankan gelar miliknya.
Sejak musim 2002, tercatat ada tiga pembalap juara dunia MotoGP yang merasakan kejamnya kutukan ini.
Ketiga juara dunia tersebut adalah Nicky Hayden (Amerika Serikat), Casey Stoner (Australia), dan Jorge Lorenzo (Spanyol).
Saat ajang MotoGP digelar pertama kali pada 2002, Valentino Rossi yang menjadi juara dunia kelas utama pada musim sebelumnya enggan memakai nomor satu.
Pembalap asal Italia itu lebih memilih setia memakai nomor 46 yang sudah terlanjur melekat kepadanya.
Ia mungkin juga tidak ingin mengikuti langkah tiga juara dunia kelas utama sebelumnya yang gagal mempertahankan gelar juara saat memakai nomor satu.
Ketiga sosok yang dimaksud adalah Mick Doohan, Alex Criville, dan Kenny Roberts Jr. Uniknya, kutukan nomor satu menimpa ketiganya secara berurutan.
Mick Doohan gagal mempertahankan gelar juara dunianya saat tampil pada musim 1999, Alex Criville pada musim 2000, dan Kenny Roberts Jr. pada musim 2001.
Barulah pada musim 2007, nomor satu ada yang memakai. Sosok yang bernyali untuk menggunakan nomor "terkutuk" itu adalah juara dunia musim 2006 Nicky Hayden.
Nicky Hayden pun menjadi korban kutukan setelah hanya mampu finis kedelapan pada klasemen akhir MotoGP 2007. Gelar juara dunia saat itu diraih oleh Casey Stoner.
Tak butuh waktu lama untuk kutukan nomor satu memakan korban baru. Casey Stoner gagal mempertahankan gelar setelah finis runner up di bawah Valentino Rossi pada MotoGP 2008.
Seakan tak jera, Casey Stoner kembali menggunakan nomor satu setelah berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2011 bersama Honda.
Meski sudah berganti pabrikan, kutukan itu tampaknya tak mau menjauh. Casey Stoner kembali gagal mempertahankan gelar juara dunia pada musim 2012.
Pengalaman Casey Stoner jatuh dua kali di lubang yang sama ini tampaknya menjadi bahan pertimbangan tambahan bagi Jorge Lorenzo untuk menggunakan nomor satu.
@josephacross love it. Nice step forward from those god awful sport crests. It kinda reminds me of Jorge lorenzo’s 2011 number 1 plate pic.twitter.com/oAS1vQqAsy— Juan Gordo (@shockthealien) January 18, 2017
Jorge Lorenzo tercatat pernah menggunakan nomor satu pada musim 2011 atau setelah menjadi juara dunia MotoGP 2010. Namun, bisa ditebak, ia gagal mempertahankan gelarnya.
Pembalap berjuluk X-Fuera itu pun memutuskan untuk tetap menggunakan nomor andalannya, 99, saat kembali menjadi juara dunia MotoGP pada musim 2012 dan 2015.
Hasilnya, Jorge Lorenzo tetap saja tak bisa mempertahankan gelar juara dunia pada musim berikutnya karena selalu kalah saing dengan Marc Marquez dalam dua kesempatan.
Hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa urusan mempertahankan gelar juara dunia tak ada kaitannya dengan nomor yang dipakai sang pembalap.
Walaupun pada kenyataannya, belum ada lagi pembalap juara dunia yang berani memakai nomor satu di pentas MotoGP setelah Casey Stoner melakukannya pada musim 2012.
Tentu saja, perhatian saat ini tertuju pada Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang sudah dipastikan menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Sejumlah pihak pasti tengah menantikan apakah pembalap asal Spanyol itu cukup bernyali untuk menggunakan nomor satu pada musim depan.
Dalam beberapa kesempatan, pembalap yang identik dengan nomor 36 ini pernah berbicara terkait kemungkinan memakai nomor keramat itu saat tampil di MotoGP 2021.
Joan Mir mengaku sempat dibujuk untuk menggunakan nomor satu pada musim kompetisi mendatang, tetapi ia masih mempertimbangkannya.
"Saat ini, saya belum memutuskan apakah akan memakai nomor satu pada musim depan atau tidak. Saya sedang memikirkannya," kata Mir dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Davide Brivio (manajer Suzuki Ecstar) mengatakan bahwa dia menginginkan saya memakai nomor 1," ujarnya dalam wawancara lain untuk GPOne.
"Namun, Davide tak sepenuhnya yakin karena saya sudah dua kali jadi juara dunia dengan nomor 36 dan itu angka yang membawa keberuntungan bagi saya," ia memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Balap Lainnya:
Joan Mir Akan Bantu Alex Rins untuk Posisi Runner Up MotoGP 2020
Demi MotoGP Mandalika, Bandara Lombok Praya Perpanjang Landasan Pacu