SKOR.id - Timnas Indonesia serius mempersiapkan diri jelang Piala Asia 2023, sederet uji coba pun dijadwalkan.
PSSI menyiapkan tiga pertandingan sebagai pemanasan bagi pasukan Shin Tae-yong sebelum turun di ajang sesungguhnya.
Dua di antara laga tersebut adalah melawan Timnas Libya, satu sisanya kontra Timnas Iran.
Duel melawan Libya adalah yang terdekat, rencananya berlangsung pada 2 dan 5 Januari 2024 di Turki - tempat skuad Garuda menjalani pemusatan latihan.
Timnas Libya sebenarnya bukan lawan asing bagi Indonesia. Faktanya, mereka pernah sekali bertarung pada Turnamen Merdeka 1977 di Malaysia.
Pada laga tersebut, tim Garuda dipaksa menyerah dengan skor telak 0-4.
Namun, hampir lima dekade berlalu, peta kekuatan tentu banyak berubah. Oleh karena itu, kami coba menggali informasi tentang tim berjuluk The Mediterranian Knights.
Timnas Libya merupakan wakil Afrika, saat ini bertengger di posisi ke-120 ranking FIFA. Artinya, mereka 26 tingkat lebih tinggi dibandingkan Indonesia (146).
Prestasi terbaik Libya di ajang internasional adalah runner-up Piala Afrika 1982. Kala itu, mereka kalah menyakitkan lewat adu penalti melawan Ghana.
Sejak itu, The Mediterranian Knights hanya berhasil dua kali lolos ke fase grup (2006 dan 2012). Bahkan, pada edisi 2023 mereka gagal berpartisipasi.
Pelatih Timnas Libya saat ini adalah Milutin Sredojevic, sosok yang dikenal kerap menangani klub maupun tim nasional di Afrika.
Juru taktik asal Serbia itu dikontrak Federasi Sepak Bola Liba (LFF) sejak awal Oktober 2023, jadi masih terbilang baru.
Meski demikian, performa Libya di bawah Micho - begitu sapaannya - sangat baik. Mereka tak terkalahkan dalam enam pertandingan, bahkan mampu menahan tim kuat Kamerun pada Kualfikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, November lalu.
Total, pasukan Sredojevic menang tiga kali, imbang tiga kali, dan belum sekalipun tumbang.
Timnas Libya dihuni sederet pemain berpengalaman, macam Motasem Sabbou, Mohamed El Monir, Ali Salama, Omar Al Khouja, dan Ahmed Ekrawa, yang semua bermain di klub lokal.
Namun, ada juga talenta yang merumput di luar negeri, bahkan kompetisi Eropa. Misalnya, Ali Al-Musrati, yang dikontrak klub Portugal, SC Braga.
Di bawah asuhan Sredojevic, Libya memainkan sepak bola kompak dengan pressing yang kerap merepotkan lawan. Kekuatan fisik juga menjadi salah satu keunggulan mereka.
Jika Timnas Indonesia tak waspada, para pemain Libya akan leluasa melancarkan teror, terutama Ahmed Ekrawa yang punya pergerakan bagus di kotak penalti.
Menang lawan mereka akan menjadi modal berharga jelang turun di Piala Asia 2023.