Mengintip Kekuatan-Kelemahan Mike Tyson dan Roy Jones Jr

Tri Cahyo Nugroho

Editor:

  • Mike Tyson menjadi salah satu petinju dengan pukulan terkeras dalam sejarah kelas berat.
  • Roy Jones Jr petinju kelas menengah pertama yang mampu menjadi juara dunia kelas berat dalam 100 tahun.
  • Tyson diprediksi mampu menaklukkan Jones Jr pada ronde-ronde akhir.

SKOR.id - Mike Tyson, 54 tahun, akan kembali naik ring pada 12 September 2020 melawan Roy Jones Jr, 51 tahun.

Pertarungan ekshibisi delapan ronde itu akan rencananya bakal digelar di Dignity Health Sports Park, Carson, California, Amerika Serikat.

Baik Mike Tyson maupun Roy Jones Jr tidak akan mengenakan pelindung kepala. Namun, keduanya akan menggunakan sarung tinju yang lebih tebal untuk mengurangi dampak kerasnya pukulan.

Mike Tyson adalah mantan juara dunia kelas berat (+90,71 kg) antara 1987-1990. Ia juga petinju pertama yang mampu menyatukan tiga sabuk dari badan tinju dunia saat itu: WBA, WBC, dan IBF.

Dalam usia 20 tahun, empat bulan, dan 22 hari, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda saat merebut sabuk WBC dari Trevor Berbick pada November 1986.

Aktif tinju profesional antara 1989 sampai 2018, Roy Jones Jr menjadi satu-satunya petinju yang memulai karier di kelas menengah junior (147-154 pon atau 66,7–69,9 kg) hingga mampu juara di kelas berat.

Roy Jones Jr beberapa kali merebut sabuk juara dunia di empat divisi/kelas berbeda antara 1993 sampai 2009.

Di antaranya menengah (72,57 kg) dan menengah super (76,2 kg) IBF; berat ringan (79,37 kg) WBA, WBC, IBF; penjelajah (90,71 kg) IBO, serta berat WBA.

Banyak yang menyebut duel Mike Tyson melawan Roy Jones Jr pada 12 September 2020 nanti bukan sekadar ekshibisi. Lantas, sebenarnya seperti apa kelebihan dan kekurangan kedua petinju gaek tersebut?

Kemampuan Teknis

Masa keemasan Tyson terjadi sekitar tahun 1988 sedangkan puncak kejayaan Jones sekitar akhir 1990-an.

Dengan usia yang sudah 50 tahunan -- Tyson 54 dan Jones 51 -- dan sudah lama tidak naik ring, agak sulit menilai bakal seperti apa performa keduanya.

Di puncak kariernya, Tyson -- yang memiliki rekor 58 duel-50 menang (KO 44)-6 kalah-2 no contest -- punya kekuatan pukulan dahsyat untuk meng-KO lawan.

Tetapi, ia kalah dari James "Buster" Douglas pada 1990 dan Evander Holyfield di 1996 karena tidak mampu membuat lawannya takut atau terintimidasi.

Di sisi lain, Jones Jr lebih mampu menyuguhkan pertarungan menarik. Ia mampu memiliki teknik yang tidak biasa karena mampu mengombinasikannya dengan bentuk tubuh yang atletis.

Sayangnya, begitu tidak lagi menjaga tubuhnya tetap atletis, saat itu pula Jones Jr -- yang memiliki rekor 66 menang (KO 47)-9 kalah -- mudah ditundukkan.

Dari sisi kemampuan, Tyson dan Jones Jr berbeda sangat tipis. Namun jika dilihat Jones Jr terakhir bertarung pada 2018 dibanding Tyson yang sudah 15 tahun absen naik ring, Jones Jr sedikit lebih diunggulkan pada duel September nanti.

Kekuatan Pukulan

Di kelas berat, Tyson menjadi salah satu petinju dengan pukulan terkeras. Di era keemasannya, kombinasi pukulan dan footwork Tyson merupakan yang terbaik.

Jones Jr sendiri menjadi mantan petinju kelas menengah pertama dalam 100 tahun yang mampu menjadi juara dunia kelas berat.

Itu dilakukannya saat mengalahkan John Ruiz pada Maret 2003 untuk merebut sabuk juara dunia kelas berat WBA.

Di puncak kariernya, mungkin tidak ada petinju dengan fisik sebagus Jones Jr di setiap divisi yang dijalaninya.

Namun, Tyson salah satu petinju dengan pukulan KO terbaik dalam sejarah kelas berat. Bahkan, di era keemasannya, Jones Jr pun diyakini tidak akan mampu menandingi pukulan Tyson.

Teknik Bertahan

Selain pukulan keras, Tyson juga menjadi salah satu petinju kelas berat dengan gaya bertahan bagus.

Di puncak kejayaannya, Tyson dikenal piawai mengembangkan teknik bertarung jarak dekat berkat teknik menghindar "peek-a-boo" yang dikenalkan oleh pelatihnya yang sangat terkenal, Cus D'Amato.

Hebatnya, Tyson mampu mengombinasikan teknik "peek-a-boo" itu sambil melepaskan pukulan keras, terutama uppercut.

Jones Jr di masa keemasannya dikenal sangat sulit dipukul. Tidak hanya cepat dan pintar, Jones Jr juga sangat eksplosif di eranya.

Saat itu, petinju yang berani masuk ke dalam jarak pukul Jones Jr dipastikan bakal menerima empat sampai lima pukulan dalam sekali manuver.

Sebaliknya, sang lawan mungkin maksimal hanya sekali melepaskan pukulan balik.

Jika mengacu duel terakhir Tyson (2005) dan Jones Jr (2018), untuk faktor teknik bertahan keduanya bisa dibilang imbang.

Kelemahan

Dengan usia yang sudah 54 tahun, menarik melihat bagaimana Tyson bereaksi di atas ring nanti.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tyson memang mampu membentuk kembali tubuhnya. Tetapi, dalam tinju, bentuk tubuh tidak sepenting timing, kekuatan pukulan, daya tahan, atau keuletan.

Untuk Jones Jr, bila ia masih memiliki rekor 49-1 seperti di 2003, dan juga sempat bernegosiasi untuk melawan Tyson, mungkin itu akan menjadi pertarungan terbesar dalam sejarah tinju.

Masalah utama Jones Jr kini adalah fisik. Kedua tangannya sering ke bawah hingga tidak rapat saat bertahan. Tapi, pergerakannya diyakini masih cukup cepat baik untuk menghindar maupun melepaskan pukulan meski kini mungkin hanya satu atau dua.

Jones Jr bisa mengalahkan Tyson tetapi harus bertarung dengan cerdik dan perhitungan.

Melihat dua petinju berusia 50-an tahun bertarung, apa yang bisa diharapkan selain menikmati sisa-sisa kejayaan Mike Tyson dan Roy Jones Jr, dua petarung legendaris dalam sejarah tinju dunia.

Dengan kehebatannya bertarung di kelas berat, Mike Tyson mungkin bisa menaklukkan Roy Jones Jr -- yang lama turun di kelas menengah -- pada ronde-ronde akhir.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Mike Tyson-Roy Jones Jr Lainnya:

Anthony Joshua: Mike Tyson Comeback dengan Cara Tepat

Roy Jones Jr Ingin Lawan Petarung UFC Usai Hadapi Mike Tyson

Duel Mike Tyson vs Roy Jones Jr Dibanderol Rp729 Ribu

 

 

 

Source: Sky Sports

RELATED STORIES

Mike Tyson Ditantang Lawan Terakhirnya di Karier Profesional

Mike Tyson Ditantang Lawan Terakhirnya di Karier Profesional

Mike Tyson berpotensi membalas kekalahannya dari Kevin McBride yang telah menawarkan diri sebagai lawan selanjutnya setelah Roy Jones Jr.

Terinspirasi Mike Tyson, Karim Benzema Ingin Jajal Jadi Petinju

Terinspirasi Mike Tyson, Karim Benzema Ingin Jajal Jadi Petinju

Karim Benzema ingin menjadi petinju setelah terinspirasi dengan laga comeback sang idola, Mike Tyson.

Jadi Korban Body Shaming, Mike Tyson Justru Termotivasi

Legenda tinju kelas berat Mike Tyson pernah menjadi korban body shaming karena bentuk tubuhnya tak ideal setelah pensiun.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Mereka yang Terbaik di Fase Grup Piala Dunia Antarklub 2025

Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 sudah berakhir, berikut ini adalah mereka yang terbaik sepanjang penyelenggaraan babak grup.

Thoriq Az Zuhri | 27 Jun, 23:30

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 27 Jun, 23:14

Chelsea akan akan tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Benfica vs Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Benfica vs Chelsea dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 27 Jun, 22:59

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

Daftar Tim PUBG Mobile yang Sudah Lolos PMWC 2025

PMWC 2025 (PUBG Mobile World Cup 2025) segera bergulir di Esports World Cup 2025, siapa saja yang sudah lolos?

Thoriq Az Zuhri | 27 Jun, 22:37

Trofi baru Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Daftar Tim dan Jadwal Fase Gugur Piala Dunia Antarklub 2025

Piala Dunia Antarklub 2025 segera memasuki fase gugur, siapa saja tim yang sudah lolos dan bagaimana jadwalnya? Simak selengkapnya berikut ini!

Thoriq Az Zuhri | 27 Jun, 22:30

Cover Persib Bandung

Liga 1

Duo Samba Tambah Deretan Pemain Asing Baru Persib Bandung

Persib Bandung perkenalkan dua pemain Brasil, Berguinho dan Uilliam Barros, sebagai rekrutan terkini.

Teguh Kurniawan | 27 Jun, 16:56

Piala Presiden 2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Segera Dijual, Tiket Piala Presiden 2025 Ramah buat Kantong

Tiket pertandingan Piala Presiden 2025 akan dijual secara resmi mulai Minggu (29/6/2025).

Teguh Kurniawan | 27 Jun, 16:26

Update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Update Bursa Transfer Liga Inggris 2025-2026

Berikut ini update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 15:45

Timnas putri Indonesia.

Timnas Indonesia

Siap Debut bersama Timnas Putri Indonesia, Felicia de Zeeuw Punya Ambisi Besar

Gelandang Timnas Putri Indonesia, Felicia de Zeeuw, siap melakoni debut bersama Garuda Pertiwi, akhir pekan ini.

Teguh Kurniawan | 27 Jun, 14:55

Penyerang Real Madrid, Gonzalo Garcia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Gonzalo Garcia Ingatkan Xabi Alonso kepada Pangeran Bernabeu

Gonzalo Garcia membuat Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, teringat kepada sosok Pangeran Bernabeu, Raul Gonzalez.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 12:42

Load More Articles