Mengintip Fasilitas Masjid Berjalan di Olimpiade Tokyo, Bikin Tenang Atlet Muslim

Persiapan Jepang sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2020 terus digalakkan, termasuk pemenuhan sarana prasarana.
Selain venue dan kampung atlet, salah satu yang mendapat sorotan adalah sarana ibadah.
Olimpiade Tokyo akan didukung dengan masjid berjalan yang akan beroperasi sepanjang kompetisi.

SKOR.id - Persiapan Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade ke-32 pada musim panas ini terus digalakkan.

Olimpiade Tokyo baru akan berlangsung pada 23 Juli sampai dengan 8 Agustus 2021, namun Jepang terus mengebut persiapan sarana dan prasarana hajatan akbar ini.

Selain venue dan kampung atlet, salah satu yang disorot adalah keberadaan rumah ibadah.

Olympic Village memang akan menyediakan rumah ibadah. Namun, akan ada tambahan fasilitas bagi atlet muslim.

Sebuah organisasi bernama Proyek Yasu akan menyediakan masjid (ruang sholat) tambahan. Fasilitas ini diperbantukan untuk memperluas omotenashi (keramahan Jepang) kepada olahragawan dan turis Muslim dan membuat mereka merasa seperti di rumah sendiri.

“Saya ingin para atlet berkompetisi dengan motivasi terbaik mereka dan agar penonton juga bersorak dengan motivasi terbaik mereka,” kata CEO Proyek Yasu, Yasuharu Inoue.

“Saya harap ini membawa kesadaran bahwa ada banyak orang yang berbeda di dunia ini dan mempromosikan Olimpiade dan Paralimpiade yang damai dan non-diskriminatif.”

Masjid berjalan ini berada di atas truk dengan luas 48 meter persegi dan kapasitas 50 orang. Mereka memiliki keran air luar ruangan untuk wudu sebelum ibadah.

Saat ini, sekitar 200 ribu umat Muslim tinggal di Jepang dan dapat beribadah di 105 masjid, menurut data tahun 2018.

Sebagian besar umat muslim ini tinggal di pinggiran kota Tokyo, menurut penelitian oleh Universitas Waseda.

Karena umat Islam diharuskan untuk shalat lima waktu sehari, jarak dari kampung olimpiade atau masjid yang ada mungkin menjadi masalah bagi mereka.

Berikut potret masjid berjalan yang akan menjadi salah satu fasilitas di Olimpiade Tokyo: