- Upaya konservasi gajah kini terus menjadi sorotan, terutama karena alasan perburuan (trophy hunting).
- Di dunia olahraga, Gajah menjadi salah satu maskot dan ikon besar sekaligus digunakan berbagai institusi/klub.
- Salah satunya adalah kisah Appu, maskot Asian Games XI 1982 yang digelar di New Delhi, India.
SKOR.id - Gajah masih menjadi sorotan utama dalam kampanye konservasi hewan di dunia, terlebih untuk melawan perburuan (trophy hunting).
Indonesia merupakan salah satu negara yang menempatkan gajah sebagai satwa yang dilindungi. Namun, kasus penyusutan populasi gajah, terutama di sumatera, juga terus menjadi sorotan.
Dikutip dari Survei Kompas, Populasi gajah sumatera terus menyusut dari 1.300 ekor pada 2014 dan tersisa 693 ekor pada Maret 2021.
Belum lagi di dunia internasional, kasus peburuan gajah untuk diambil gadingnya juga masih tampak kusut. Desakan untuk melarang trophy hunting, atau berburu satwa sebagai "olahraga" pun deras mengalir.
Di sisi lain, gajah merupakan ikon atau maskot yang masyhur di dunia olahraga. Beberapa institusi, klub, bahkan multievent olahraga menggunakan gajah sebagai representasi: termasuk Asian Games XI 1982.
Asian Games XI 1982 dan kisah pilu sang maskot, Appu
Representasi gajah di dunia olahraga cukuplah besar: sebagai ikon resmi olahraga Thailand, maskot negara bagian klub American Football Alabama, dan "Appu" sebagai maskot Asian Games pertama pada tahun 1982.
Asian Games ke-IX diadakan dari 19 November 1982 hingga 4 Desember 1982 di New Delhi, India. Ini adalah kedua kalinya Asian Games diadakan di New Delhi karena juga menjadi tuan rumah Asian Games 1951 perdana.
Sebanyak 3.411 atlet yang berasal dari 33 negara berlaga di Asian Games kali ini. Olahraga yang melakoni debut dalam event ini adalah berkuda, golf, bola tangan, dayung, dan hoki lapangan Wanita.
Asian Games ini juga menjadi awal dari dominasi China dalam perolehan medali.
Maskot Olimpiade ini adalah Appu – seekor anak gajah. Maskot ini adalah satu satunya maskot nyata di Asian Games, dengan nama asli "Kuttinarayanan."
Appu alias Kuttinarayanan diambil dari cagar alam Seijusa, Arunachal Pradesh. Appu sebelumnya sudah terkenal, saat Perdana Menteri India saat itu, Indira Gandhi, mengunjunginya kala masih berusia balita.
Sosok Appu dijadikan sebagai maskot karena melambangkan negara yang maju dan sejahtera. Namun, kisah sang gajah jelas bukan kisah yang manis.
Appu diambil dari cagar alam dan dilatih di sirkus Apollo, diajari berbagai gerakan termasuk "Namaste."
Bahkan, setelah dilatih, Appu urung tampil di pembukaan karena sengketa antara pihak sirkus dengan penyelenggara (AGSOC) 1982.
Nama yang artinya "lucu" dan disematkan kepada sang ikon ternyata membuat nasib Appu kurang baik. Appu baru dikembalikan setelah tampil di beberapa pertunjukan Sirkus Apollo, lalu menempati suaka margasatwa Guruvayum Devaswam.
Appu lalu meninggal pada usia 23 tahun, 14 Mei 2005. Sepanjang penampilannya di Apollo, gajah ini patah kakinya dan mendapat peradangan sendi.
Pada akhir hayatnya, Appu menderita demam akibat peradangan dan patah tulangnya. Namanya lalu diabadikan sebagai nama taman hiburan di New Delhi, Appu Ghar.
Berita Asian Games Lainnya:
Chen Long Dikabarkan Pensiun Usai Asian Games 2022
Lee Yang/Wang Chi-Lin Incar Medali Emas Asian Games 2022