- Chelsea akan berhadapan dengan Leeds United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris musim ini.
- Chelsea pernah menelan kekalahan 0-7 dari Leeds United, dan masih menjadi rekor kekalahan terburuk dari The Whites.
- Kini di era berbeda, Chelsea sedang terpuruk, sementara Leeds Unite dbelum menemukan performa terbaik.
SKOR.id - Pertandingan Liga Inggris pekan ke-25 yang digelar pekan ini akan mempertemukan antara Chelsea vs Leeds United.
Pertandingan antara Chelsea vs Leeds United akan digelar di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (4/3/2023) malam WIB.
Pertandingan antara Chelsea dan Leeds United ini menarik untuk diikuti jika menguak sejarah pertemuan kedua tim.
Chelsea dan Leeds United pernah terlibat persaingan sengit pada dekade 60-an hingga 70-an, yang membuat pertandingan tak jarang menjadi panas.
Tak hanya di dalam lapangan, suporter The Blues dan The Whites pun tak jarang terlibat dalam pertengkaran di luar lapangan.
Pada awal dekade 60-an, Chelsea dan Leeds United saling bersaing ketika mereka berada di divisi dua Liga Inggris.
Chelsea, sukses poromosi pada musim 1962-1963, sementara Leeds United baru mengikuti jejak mereka pada 1964.
Saat Leeds melawat ke Stamford Bridge September 1964, pertandingan berlangsung panas, gelandang Leeds Jonny Gilles bahkan harus meninggalkan lapangan dengan menggunakan tandu.
Tekel dari Eddie McCreadie hampir menimbulkan korban lain saat menyasar Jimmy Greenhoff pada laga yang akhirnya dimenangkan Chelsea 2-0.
Di luar itu memang ada sentimen sengit antara Chelsea dan Leeds, terutama dari pendukung mereka, setidaknya itulah yang dikatakan Jonathan Kydd, pendukung The Blues yang mengikuti timnya sejak era 1950-an.
"Chelsea mulai bersaing dan persaingan besar tercipta dengan Leeds, tim kelas pekerja dari Utara ini dan kami berperan sebagai sosok berkebalikan dari selatan, karena kami diasosiasikan dengan kemewahan London dan Kings Road pada waktu itu," ujar Jonathan Kydd seperti dilansir dari Football London.
"Penggemar Leeds membenci London. Leeds juga sangat bagus dan kami sering menghadapi mereka, bersaing di Liga dan Piala, tapi seolah-olah asal-usulnya adalah persaingan klasik Utara vs Selatan, kelas pekerja utara yang berpasir vs melawan orang selatan yang mewah," ujarnya menambahkan.
Masih terkait dengan rivalitas ini, Leeds United pernah menorehkan luka tak terlupakan kepada Chelsea.
Luka tersebut ditorehkan pada era Divisi 1 Liga Inggris (sebelum Premier League), tepatnya di musim 1967-1968 pada pertandingan pekan ke-11.
Kala itu The Whites membantai The Blues dengan skor mencolok 7-0 di Elland Road.
Tujuh gol kemenangan Leeds kala itu diciptakan oleh Albert Johanneson (5'), Jimmy Greenhoff (11'), Jack Charlton (16'), Peter Lorimer (38'), Marvin Hinton (80'-bd), Billy Bremner (82').
Leeds United kala itu memang dikenal sebagai salah satu tim kuat Inggris, meski mereka baru tiga musim promosi.
Di bawah kepelatihan Don Revie, The Whites menjelma menjadi tim tangguh yang merengkuh beberapa gelar seperti 2 Liga Inggris (1968-1969, 1973-1974), Piala FA (1971-1972), dan Piala Liga Inggris (1967-1968).
Leeds juga diperkuat pemain tangguh seperti bek legendaris Inggris Jack Charlton, Peter Lormier yang merupakan debutan termuda klub , Johnny Giles salah satu gelandang terbaik di masanya, hingga Eddie Gray dikenal dengan kemampuan drible bolanya.
Menariknya dalam kemenangan 7-0 Leeds atas Chelsea, ada nama Billy Bremner salah satu pencetak gol sekaligus kapten tim.
Billy Bremner yang membela Leeds pada 1959 hingga 1976, pernah ditolak Chelsea dan Arsenal karena memiliki tubuh kecil.
Namun, bersama Leeds dan di bawah asuhan Don Revie, Billy Bremner menjadi kapten tim terseukses, bahkan ia mencetak gol saat menorehkan kemenangan terbesar melawan Chelsea.
Hingga kini di Era Premier League, kemenangan 7-0 Leeds United di bawah asuhan Don Revie tersebut, menjadi rekor kekalahan terburuk Chelsea dalam catatan pertemuan kedua tim.
Sementara itu rekor kemenangan terbesar Chelsea atas Leeds United tercipta pada perempat final Piala Liga Inggris 2012-2013 dengan skor 5-1.