Mengenang Bernd Fischer dan Bola Penghambat Bakat Sepak Bola Indonesia

Estu Santoso

Editor: Estu Santoso

Skor Archive: Sepak Bola Indonesia. (Hendy AS/Skor.id)

SKOR.id - PSSI punya pelatih asal Jerman pada awal 1980-an atas nama Bernd Fischer, pelatih yang mengkritik pemakaian bola untuk sepak bola usia dini di Indonesia.

Jejak keberhasilan Bernd Fischer di Indonesia dalam melatih tim nasional tak menterang. Tetapi, dia menawarkan sejumlah konsep ke PSSI.

Skor Archive merangkum sebuah wawancara khusus Bernd Fischer soal cara membangun sepak bola Indonesia. Hal itu dikatakan sang pelatih pada 1982.

Via interview eksklusif dari Majalah Olympic edisi 8 Desember 1982, Skor.id merangkum sari dari saran dan pendapat Bernd Fischer.

Bekerja untuk PSSI, Bernd Fischer diserahi tugas menangani tim usia muda Indonesia. Skuad itu bernama PSSI Pratama, yang isinya sejumlah pemain muda negeri ini pada era itu.

Dari tiga turnamen yang diikuti PSSI Pratama, prestasi terbaiknya adalah peringkat tiga Merlion Cup 1982. Dalam turnamen yang terlaksana di Singapura itu, PSSI Pratama main empat laga.

Dari semua laga itu, PSSI Pratama menang dua kali dan kalah dua kali. Selain Merlion Cup, PSSI Pratama bersama Bernd Fischer ikut di President Cup dan Merdeka Games pada tahun yang sama, 1982.

IMG_20230520_173257.jpg
Bernd Fischer, pelatih timnas Indonesia dan skuad muda PSSI era 1980-1982. (Dok. Majalah Olympic)

Sayangnya, PSSI Pratama gagal total di Korea, saat ikut President Cup, dan tak lolos fase grup kala ikut Merdeka Games di Malaysia.

Pascakegagalan itu, Bernd Fischer bicara cara membangun sepak bola Indonesia. Dia mengakui, Indonesia punya potensi tetapi ada cara-cara efektif pembinaan belum maksimal dan tak dilakukan.

"Saya rasa masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang sangat mencintai sepak bola," ujar Bernd Fischer dalam wawancara yang diperkirakan pada akhir November 1982.

"Selama berada di Indonesia, saya pun beruntung pergi ke beberapa tempat. Saya juga bisa katakan kalau sepak bola ini adalah olahraga rakyat di sini."

"Sayangnya, standar sepak bola Indonesia akhir-akhir ini merosot. Sangat wajar jika masyarakat menjadi kecewa," tuturnya menambahkan.

Bernd Fischer juga mengakui kalau kekecewaan masyarakat Indonesia pada masa itu efek sejumlah hal yang tak berkembang. Hasilnya, timnas Indonesia jauh dari prestasi.

Padahal akhir 1970-an, Indonesia sempat menembus posisi kedua turnamen sebesar President Cup di Korea Selatan. Itu dinilai Bernd Fisher harus segera dibenahi.

"Bakat dan minat untuk sepak bola Indonesia besar. Tetapi, hal dasar dari pembinaan terutama pelatihan untuk pemain usia dini banyak yang salah," ujarnya.

Salah satu yang disayangkan adalah pemakaian bola untuk sepak bola usia muda. Kala itu, sepak bola dikembangkan via sekolah dasar (SD).

Namun, tim-tim SD di Indonesia salah dalam memakai bola. Mereka mayoritas memakai bola ukuran 5, yang seharusnya itu dipakai untuk pemain usia 15 tahun ke atas.

"Pemakaian bola ukuran 5 membuat pemain-pemain cilik ini tak bisa menendang jauh. Itu membuat mereka malas dan enggan berlatih," katanya.

"Semua tahu, bocah dalam memainkan sepak bola ingin menendang sampai jauh. Tetapi, bola yang dipakai sangat berat untuk melakukan itu."

"Seharusnya yang membina anak-anak usia SD ini memakai bola ukuran 3 atau 4 sesuai dengan batasan anak-anak itu," tutur Bernd Fischer menjelaskan.

Itulah sebuah persoalan pelik terjadi pada era itu. Kini, apakah pembinaan sepak bola di Indonesia masih ada kebijakan yang tak sesuai usia pemainnya?

Jika masih, tentu Bernd Fischer-Bernd Fischer lain layak dibutuhkan Indonesia. Itu pula yang harus dipelajari Direktur Teknik PSSI yang baru dan kabarnya dari Eropa itu.

RELATED STORIES

Memori Timnas Indonesia vs Santos FC: Pele Cetak Gol dan Bintang Persija Sumbang Brace

Memori Timnas Indonesia vs Santos FC: Pele Cetak Gol dan Bintang Persija Sumbang Brace

Pele bersama Santos FC datang ke Jakarta dan bermain melawan timnas Indonesia pada 1972, lalu ada brace dari bintang Persija era itu atas nama Risdianto.

Memori Liga Indonesia: Kesalahan Lucu Kiper Asing Persija pada Musim 1998-1999

Memori Liga Indonesia: Kesalahan Lucu Kiper Asing Persija pada Musim 1998-1999

Kiper asing Persija pada Liga Indonesia 1998-1999 melakukan sebuah kesalahan lucu atau bahkan cenderung konyol.

Memori Galatama: Tidar Sakti, Klub Swasta dari Magelang yang Mati Efek Suap

Era kompetisi PSSI semipro bertitel Galatama, Magelang memiliki klub dengan nama Tidar Sakti.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Aktris Jennifer Hudson dan putranya David kompak pakai sepatu bertali merah saat menonton laga NBA Lakers vs Sixers di Crypto.com Arena (Hendy Andika/Skor.id).

Fashion

Gaya Jennifer Hudson dan Putranya Tonton NBA, Kompak Bertali Sepatu Merah

Hudson mengenakan sepatu Gucci, sementara David pakai Nike Air Jordan 1 Mid.

Kunta Bayu Waskita | 29 Mar, 13:50

Liga 3 Nasional atau putaran nasional Liga 3. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Tatap Putaran Nasional Liga 3 2023-2024, PSM Madiun Datangkan 8 Pemain Baru

Pelatih PSM Madiun, Kodari Amir menjelaskan alasan banyak merekrut pemain untuk Liga 3 Nasional 2023-2024

Nizar Galang | 29 Mar, 12:44

Cover artikel Elena Rybakina

Tennis

Miami Open 2024: Elena Rybakina Melaju ke Final, Carlos Alcaraz Tersingkir

Petenis Elena Rybakina akan bertemu Danielle Collins di final tunggal putri Miami Open 2024, sedangkan juara bertahan Carlos Alcaraz terhenti di delapan besar.

I Gede Ardy Estrada | 29 Mar, 12:42

Sepak bola Kamboja. Jovi Arnanda - Skor.id

World

Sempat Mundur di Tengah Jalan, Visakha FC Putuskan Comeback ke Liga Kamboja

Baru dua pekan protes dan memutuskan mundur, Visakha FC akhirnya kembali bergabung ke Cambodian Premier League 2023-2024.

Teguh Kurniawan | 29 Mar, 12:34

Kolaborasi Reebok x Cam Hicks Rilis sneaker Reebok BB4000 II (Hendy Andika/Skor.id).

Sneakers

Reebok dan Cam Hicks Ungkap Kolaborasi Sneaker yang Telah Lama Ditunggu

Sepatu basket BB4000 II yang terinspirasi dari keluarga Hicks ini akan tersedia 5 April 2024.

Kunta Bayu Waskita | 29 Mar, 12:21

IBL All Star 2024

Basketball

IBL All Star 2024 Bakal Kembali Sajikan Persaingan Future vs Legacy

Tahun ini jadi kedua kalinya IBL menerapkan format Future vs Legacy pada pertandingan All Star 2024 yang digelar 27 April mendatang.

Arin Nabila | 29 Mar, 11:21

Cedera pada perut bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

All Culture

4 Gangguan Pencernaan yang Kerap Terjadi Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Penting untuk meringankan gangguan pencernaan agar ibadah puasa Anda kembali lancar dan nyaman.

Kunta Bayu Waskita | 29 Mar, 10:27

persis vs rans

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persis Solo vs Rans Nusantara FC di Liga 1 2023-2024

Laga melawan Persis Solo di pekan ke-30 Liga 1 2023-2024, Sabtu (30/4/2024), adalah ujian pertama pelatih anyar Rans Nusantara FC, Alfredo Vera.

Sumargo Pangestu | 29 Mar, 09:56

Koleksi jersey Over The Pitch v Umbro untuk merayakan 100 tahun Umbro (Jovi Arnanda/Skor.id).

Fashion

Over The Pitch x Umbro Korea Luncurkan Koleksi Tribute 1 Abad Umbro

Koleksi Over The Pitch x Umbro termasuk jersey klasik Manchester City, Manchester United, dan lain-lain.

Kunta Bayu Waskita | 29 Mar, 09:32

Stadion Utama Gelora Bung Karno SUGBK - Skor.id

Liga 1

Jamu Persis Solo, Persija Akhirnya Kembali ke SUGBK pada Liga 1 2023-2024

Setelah mengungsi ke Bali dalam tiga laga kandang terakhir, Persija Jakarta akhirnya kembali ke Jakarta.

Nizar Galang | 29 Mar, 08:51

Load More Articles