- Pneumonia menjadi salah satu gangguan kesehatan yang populer sejak merebaknya pandemi Covid-19.
- Pneumonia merupakan kondisi peradangan atau inflamasi yang terjadi pada paru-paru yang terinfeksi.
- Orang yang terpapar Covid-19 juga lebih rentan mengalami pneumonia karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.
SKOR.id – Pneumonia menjadi salah satu istilah yang sering terdengar sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sejumlah pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sering kali mengalami kondisi yang disebut sebagai pneumonia.
Dilansir dari Lifepack, pneumonia merupakan kondisi peradangan atau inflamasi yang terjadi pada paru-paru akibat infeksi.
Dalam hal ini, berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur, menjadi penyebab munculnya infeksi tersebut.
Apabila disebabkan karena virus ataupun bakteri, maka infeksi ini memiliki potensi besar untuk menular ke orang lain.
Pneumonia
Pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada kantung udara (alveolus) pada paru-paru yang menimbulkan beragam gejala, mulai dari yang ringan hingga berat.
Munculnya gejala ini adalah efek dari menumpuknya cairan di dalam paru-paru akibat infeksi tersebut.
Akibatnya, seseorang yang mengalami pneumonia akan mengalami kekurangan pasokan oksigen yang diperoleh dari proses respirasi atau pernapasan.
Meskipun infeksi semacam ini bisa menyerang siapa saja, tetapi orang-orang yang berusia di bawah dua tahun atau di atas 65 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi.
Hal ini karena orang-orang yang termasuk dalam kategori usia tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang tak terlalu kuat.
Sejumlah gejala pneumonia
Secara umum, ada sejumlah gejala yang muncul saat seseorang terserang pneumonia. Namun, gejala-gejala ini juga muncul karena faktor-faktor tertentu seperti, misalnya, usia dan kondisi kesehatan.
Sejumlah gejala umum yang muncul karena pneumonia yakni:
- Merasa sangat lelah
- Demam tinggi dan meriang
- Batuk berdahak
- Kenaikan denyut jantung
- Kesulitan bernapas dan frekuensi pernapasan yang jadi cepat
Biasanya, gejala-gejala semacam ini tak lantas muncul pada waktu yang bersamaan. Misalnya, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh kuat tidak akan mengalami gejala tersebut ketika terserang pneumonia.
Sebab, mereka justru mengalami gejala-gejala yang kurang lazim seperti, misalnya, diare atau nyeri perut.
Penyebab pneumonia
Pneumonia muncul akibat terinfeksi berbagai macam bakteri. Pada umumnya, bakteri yang sering menyebabkan pneumonia ialah pneumococci.
Selain itu, bakteri lain yang sering ditemukan di rumah sakit seperti hospital acquired pneumonia juga kerap kali menjadi penyebabnya.
Pasien Covid-19 dan pneumonia
Saat saluran pernapasan mengalami infeksi mikroorganisme seperti, misalnya, virus SARS-CoV-2, bakteri menjadi lebih mudah berkembang biak pada bagian tersebut.
Kondisi semacam ini menyebabkan terjadinya pneumonia akibat infeksi bakteri. Meskipun demikian, pneumonia jarang terjadi karena semata-mata infeksi virus.
Sebab, pneumonia menjadi rentan dialami seseorang saat sistem kekebalan tubuh mereka tengah menurun.
Cara mencegah pneumonia
Sejumlah cara bisa dilakukan untuk meminimalisasi potensi seseorang terserang pneumonia. Cara-cara tersebut yakni:
- Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun
- Jika tidak bisa menggunakan sabun, cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%
- Hindari menyentuh mulit, mata, maupun wajah ketika belum mencuci tangan
- Hindari bertemu dengan seseorang yang sedang sakit
- Bersihkan permukaan benda-benda yang sering Anda pegang secara berkala
View this post on Instagram
Berita Bugar Lainnya:
Lagi Hits, Croffle Termasuk Makanan yang Bisa Gagalkan Diet
Tips Menjaga Kebugaran Tubuh dengan Bantuan Teknologi
Mengenal SLS dan Paraben, Dua Bahan yang Dianggap Berbahaya pada Skincare dan Kosmetik