SKOR.id – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, baru saja menjalani operasi pleuritis yang membuatnya harus beristirahat sekitar satu bulan.
Menurut pengakuannya pada akun Instagram resminya yang diunggah Selasa (16/7/2024), Shin Tae-yong dirawat di rumah sakit di Korea Selatan pada 15 Juni dan dioperasi pada 17 Juni selama 6 jam.
“Sekarang saya akan pulih dan bersiap untuk putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia," kata Shin Tae-yong pada akun Instagramnya itu.
Apa sebenarnya penyakit pleuritis yang diderita pelatih asal Korea Selatan itu? Dikutip dari mayoclinic.org, pleuritis juga disebut sebagai radang selaput dada.
Pleuritis merupakan suatu kondisi di mana pleura (dua lapisan jaringan besar dan tipis yang memisahkan paru-paru dari dinding dada) mengalami peradangan.
Radang selaput dada menyebabkan nyeri dada yang tajam (nyeri radang selaput dada) yang memburuk saat bernapas.
Satu lapisan jaringan pleura membungkus bagian luar paru-paru. Lapisan pleura lainnya melapisi dinding dada bagian dalam.
Terdapat ruang kecil (ruang pleura) di antara kedua lapisan teersebut yang biasanya berisi sedikit cairan.
Lapisan-lapisan ini bertindak seperti dua potong kain satin halus yang meluncur melewati satu sama lain, memungkinkan paru-paru Anda mengembang dan berkontraksi saat Anda bernapas.
Jika Anda menderita radang selaput dada, jaringan ini membengkak dan meradang.
Akibatnya, kedua lapisan pleura tersebut saling bergesekan seperti dua lembar amplas. Hal ini menyebabkan rasa sakit saat Anda menarik dan membuang napas.
Nyeri radang selaput dada berkurang atau berhenti saat Anda menahan napas. Pengobatan radang selaput dada melibatkan pengendalian rasa sakit dan pengobatan.
Gejala
Tanda dan gejala radang selaput dada mungkin termasuk:
- Nyeri dada yang memburuk saat Anda bernapas, batuk, atau bersin
- Sesak napas (sering kali disebabkan oleh upaya membatasi pernapasan masuk dan keluar)
- Batuk (hanya dalam beberapa kasus)
- Demam (hanya dalam beberapa kasus)
Nyeri akibat radang selaput dada mungkin bertambah parah seiring dengan pergerakan tubuh bagian atas dan dapat menyebar ke bahu atau punggung.
Radang selaput dada dapat terjadi bersamaan dengan efusi pleura, atelektasis, atau empiema:
Efusi pleura: dalam beberapa kasus radang selaput dada, cairan menumpuk di ruang kecil antara dua lapisan jaringan. Ini disebut efusi pleura.
Bila cairan yang ada cukup banyak, nyeri pleuritik akan berkurang atau hilang karena kedua lapisan pleura tidak lagi bersentuhan dan tidak saling bergesekan.
Atelektasis: Sejumlah besar cairan pada rongga pleura dapat menimbulkan tekanan.
Hal ini dapat menekan paru-paru Anda hingga kolaps sebagian atau seluruhnya (atelektasis). Hal ini membuat sulit bernapas dan mungkin menyebabkan batuk.
Empiema: Cairan ekstra di rongga pleura juga bisa terinfeksi sehingga mengakibatkan penumpukan nanah. Ini disebut empiema. Demam sering terjadi bersamaan dengan empiema.
Kapan Harus ke Dokter?
Hubungi penyedia layanan kesehatan atau segera dapatkan perawatan darurat jika Anda mengalami nyeri dada hebat yang tidak dapat dijelaskan saat bernapas.
Anda mungkin mempunyai masalah dengan paru-paru, jantung, pleura, atau penyakit mendasar yang memerlukan perawatan medis segera.
Berbagai kondisi dapat menyebabkan radang selaput dada. Penyebabnya antara lain:
- Infeksi virus, seperti flu (influenza)
- Infeksi bakteri, seperti pneumonia
- Infeksi jamur
- Gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus
- Kanker paru-paru di dekat permukaan pleura
- Emboli paru
- Tuberkulosis (TBC)
- Patah tulang rusuk atau trauma
- Penyakit bawaan tertentu, seperti penyakit anemia sel sabit
- Obat-obatan tertentu dan obat-obatan rekreasional
Faktor Risiko
Risiko terjadinya radang selaput dada meningkat jika Anda terkena infeksi tertentu, seperti flu atau pneumonia.
Beberapa kondisi medis, seperti lupus, TBC, dan penyakit anemia sel sabit (sickle cell) juga dapat meningkatkan risiko Anda.
Serta, mengonsumsi obat-obatan tertentu atau obat-obatan rekreasional tertentu meningkatkan risiko radang selaput dada.