- Penyakit GERD merupakan gangguan pencernaan yang ditandai refluks asam lambung.
- Selain resep dokter, perubahan gaya hidup juga diperlukan untuk mengobati GERD.
- Sebelum terlanjur, lebih baik melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit GERD.
SKOR.id - Penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD) mungkin terdengar asing di telinga kita, tapi penyakit ini sering menggangu sistem pencernaan manusia.
GERD adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan refluks asam lambung berulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan.
Kondisi asam lambung yang naik mengakibatkan iritasi pada kerongkongan. Hal ini yang mengakibatkan nyeri pada ulu hati yang terasa panas seperti terbakar juga pada tenggorokan, serta rasa asam pada mulut.
Naiknya asam lambung yang berulang-ulang menandai adanya gangguan pencernaan. Inilah yang dimaksud dengan penyakit refluks gastroesofagus alias GERD.
Jika mengalami refluks lambung selama 2 sampai 3 minggu sekali, maka dapat dikategorikan sebagai GERD ringan. Tetapi jika sudah seminggu sekali maka kondisinya sudah parah.
Sementara itu, risiko penyakit GERD cukup tinggi pada orang-orang dalam kondisi, hamil, merokok, obesitas, gangguan jaringan ikat, serta mengonsumsi alkohol.
Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Tetapi jika sudah terlanjur mengidap GERD tidak perlu khawatir. Pasalnya, pengobatan juga dapat dilakukan di rumah.
Mengenali gejala GERD adalah salah satu langkah utama agar bisa melakukan pencegahan.
Gejala GERD
Berikut merupakan gejala yang disebabkan penyakit GERD.
1. Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan.
2. Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada (heartburn), yang bisa menyebar sampai ke leher.
3. Sakit atau nyeri pada ulu hati.
4. Timbul rasa asam atau pahit di mulut.
5. Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut.
6. Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma.
7. Suara serak.
8. Sakit tenggorokan.
Pengobatan di rumah
Selain dengan mengonsumsi obat-obatan, biasanya dokter menganjurkan pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup.
Di bawah ini beberapa gaya hidup serta pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit GERD.
1. Memilih makanan yang tepat dan sehat. Misalnya lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta mengurangi makanan yang bisa memicu GERD.
2. Mengurangi makan gorengan, makanan berlemak, dan makanan pedas.
3. Tidak langsung berbaring setelah makan. Sebaiknya beri jeda minimal 2–3 jam setelah makan dan sebelum Anda tidur.
4. Mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter, baik itu obat yang dijual bebas (OTC) maupun obat-obatan resep.
5. Meninggikan posisi kepala selama tidur menggunakan bantal yang ditumpuk. Posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh bisa membantu meredakan sakit pada ulu hati karena kenaikan asam lambung.
6. Menghindari kebiasaan merokok.
7. Menghindari minum minuman beralkohol, kopi, dan teh.
8. Menghindari konsumsi beberapa jenis obat yang bisa semakin memperburuk gejala, misalnya obat pereda nyeri seperti aspirin.
9. Menurunkan berat badan bila berlebih dan menjaganya bila sudah ideal.
10. Makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan.
Dikutip dari American College of Gastroenterology, beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa perubahan gaya hidup yang dilakukan dengan konsisten mampu mencegah asam lambung naik.
Pencegahan
Di bawah ini berbagai tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit GERD.
1. Selalu makan dalam porsi secukupnya. Jika Anda ingin makan lebih banyak, sebaiknya makanlah lebih sering dalam porsi yang kecil.
2. Menjaga berat badan tetap dalam rentang normal.
3. Tidak memakai pakaian yang terlalu ketat, terutama pada bagian perut karena berisiko menekan katup kerongkongan bagian bawah.
4. Tidak membiasakan diri langsung tidur setelah makan.
5. Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
6. Menghindari beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa memicu gejala GERD.
3 Bahan Alami yang Bisa Menjadi Obat Herbal untuk Stroke https://t.co/Ebl39ModuR— SKOR.id (@skorindonesia) September 7, 2021
Berita kebugaran lainnya:
Makanan dan Minuman yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Mengalami Diare