- Sebutan "Franchise League" baru-baru ini kembali terdengar di pecinta esport Indonesia.
- Hal itu terjadi setelah Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Filipina mulai menerapkannya mengikuti apa yang telah dilakukan di Indonesia.
- Untuk itu Skor.id mencoba memperkenalkan kembali apa yang dimaksud dengan Franchise League dan apa bedanya dengan format kompetisi yang sudah ada.
SKOR.id - Melihat seluk-beluk Franchise League dan perbedaannya dengan format kompetisi lain.
Baru-baru ini sebutan "Franchise League" menjadi perhatian pecinta esport terutama di Indonesia.
Hal itu terjadi setelah Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Filipina mengubah format kompetisinya menjadi Franchise League mulai musim depan.
Filipina bukanlah yang pertama menerapkan Franchise League di gelaran MPL miliknya.
Sebab, Indonesia adalah negara pertama yang melakukannya di gelaran MPL Indonesia.
Franchise League System atau yang juga disebut dengan North American System, adalah format kompetisi yang kontestannya memerlukan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti kompetisi.
Sementara itu format kompetisi lain yang sudah dikenal luas di Indonesia adalah Promotion-Relegation System atau European Sport System.
System tersebut adalah format kompetisi yang siapa saja bisa mengikuti tanpa ada pengecualian, namun kontestan terlemah di akhir musim akan gugur sementara yang terkuat bisa promosi ke kompetisi dengan kasta yang lebih tinggi jika ada.
Contoh dari Promotion-Relegation System ini bisa dilihat di kompetisi-kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia.
Dilihat dari pengertiannya sudah tak perlu dijelaskan lagi bahwa Franchise League lebih eksklusif dan tertutup daripada Promotion-Relegation System.
Soal keuntungan, tim yang bertarung di Franchise League System biasanya mendapatkan keuntungan selain dari hadiah jika mendapatkan gelar juara juga dari bagi hasil pendapatan dari pihak penyelenggara, contohnya seperti keuntungan hak siar dan penjualan tiket.
Selain itu kontestan juga dapat bertarung tanpa takut akan tersingkir dari kompetisi di akhir musim jika ternyata menjadi tim terlemah.
Sementara itu jika bicara soal kerugian, tentu kontestan harus mengorbankan sejumlah uangnya untuk bisa masuk ke dalam kompetisi menjadi hal yang memberatkan di awal.
Selain itu kontestan juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bisa masuk ke dalam kompetisi dengan format Franchise League.
Meski begitu jelas ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi pihak penyelenggara untuk menggunakan format kompetisi Franchise League.
Salah satu yang paling penting adalah nilai jual kompetisi, sebab tanpa hal tersebut, kompetisi tak hanya akan sepi penonton, tapi juga kontestan.
Pasalnya kontestan tentu tak akan mau menginvestasikan uangnya untuk masuk ke kompetisi yang masa depannya tak jelas.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Keuntungan dan Kekurangan Gunakan Flashbang Free Fire https://t.co/rwSQfwIaak— SKOR.id (@skorindonesia) July 16, 2021
Berita fitur esport lainnya: