Mengenal Jenis dan Model Sepatu Sepeda

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Mengenal beragam sepatu sepeda.
Sepatu untuk bersepeda sebaiknya disesuaikan dengan tipe sepeda, pedal, dan model pengikatnya. (Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id – Sepatu sepeda atau cycling shoes memiliki beberapa karakteristik unik karena saat dipakai harus “menyatu” dengan pedal. 

Ada sejumlah manfaat memakai sepatu khusus sepeda, di antaranya kaki akan berada di posisi yang tepat dan nyaman, kaki tidak mudah tergelincir, dan tenaga serta kayuhan menjadi lebih efisien namun maksimal. 

Memilih cycling shoes tidak bisa sembarangan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi pemilihan sepatu sepeda. 

1. Sepatu Harus Sesuai dengan Jenis Sepeda   

Untuk sepeda jalan raya (road bike), cycling shoes biasanya memiliki bahan sol yang kaku dan padat. Tujuannya tidak lain untuk memaksimalkan efisiesi tenaga saat mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi. Namun, sepatu ini cukup tidak nyaman saat dipakai berjalan kaki. 

Selain sol, untuk road bike Anda juga harus memperhatikan jumlah cleat (gerigi) pada pedal. Sepatu road bike umumnya memiliki tiga lubang cleat untuk dikaitkan pada clipless (tanpa klip). Pastikan jumlah lubang cleat sepatu sama dengan jumlah cleat pada pedal. 

Untuk mountain bike alias sepeda gunung, material yang dipakai lebih kuat dengan sol yang solid karena akan berguna untuk mencengkeram pedal lebih kuat. Sepatu MTB akan memaksimalkan performa Anda saat bersepeda di medan ekstrem yang tidak rata. 

Saat memilih sepatu MTB ini Anda juga perlu memperhatikan tipe pedal sepeda, flat atau clipless pedal. Sepatu flat biasa ada pada MTB jenis all-mountain, downhill, dan free-ride. 

Seperti road bike, MTB juga ada yang mengaplikasi clipless pedal. Artinya, Anda harus memilih sepatu dengan cleat pada sol jika memiliki sepeda dengan pedal seperti ini. 

2. Model dan Pilihan Berdasarkan Jenis, SPD atau SPD-SL

Decathlon Triban SPD 500.
Decathlon Triban SPD 500, dilepas dengan harga mulai Rp750 ribu. (Sumber: decathlon.co.id)

Mengacu jenis pedal pada sepeda, ada dua jenis sepatu untuk pria, yaitu SPD (Shimano Pedaling Dynamics) dan SPD-SL (Shimano Pedaling Dynamics Super Light). 

Sepatu SPD didesain dengan cleat lebih kecil dan tidak terlalu mengikat (pada pedal). Itulah mengapa SPD relatif mudah dipakai dan dipasang-lepas, bahkan oleh pesepeda pemula dan yang masih awam. Sepatu SPD ini biasanya didesain kasual sehingga nyaman untuk kegiatan harian.

Sepatu SPD umumnya lebih berat daripada SPD-SL sehingga tidak disarankan untuk pesepeda jarak jauh, terlebih untuk pembalap sepeda. Selain bakal menguras tenaga, sepatu ini juga mudah lepas dari pedal. 

Shimano RC7 (RC702) SPD-SL.
Shimano RC7 (RC702) SPD-SL, salah satu model sepatu untuk pesepeda profesional. (Sumber: Shimano) 

Sementara itu, sepatu SPD-SL didesain untuk balap sepeda atau penggunaan jarak jauh. Itulah mengapa sepatu ini didesain berbobot ringan. Bagian sol sepatu SPD-SL juga lebih keras dan terpasang lebih kuat pada pedal. Dengan desain semacam ini, sepatu SPD-SL direkomendasikan untuk pesepeda profesional.

Karena dibuat untuk aktivitas bersepeda jarak jauh dan kecepatan tinggi, sepatu SPD-SL bakal cukup menyulitkan Anda ketika naik dan turun dari sepeda atau berjalan. 

3. Cycling Shoes Berdasarkan Pengikatnya

Sepatu tipe belt dari Santic Cycling.
Sepatu sepeda dari Santic ini merupakan contoh tipe pengikat belt (Twitter / @SanticCycling)

Sepatu sepeda juga bisa dibedakan berdasarkan pengikatnya. Tipe belt merupakan sepatu yang sistem pengencangannya dibuat seperti saat menggunakan ikat pinggang. Setelah dikencangkan dengan cara ditarik, ikatannya diperkuat lagi dengan direkatkan pada velcro

Sepatu tipe belt ini biasanya dilengkapi dengan dua hingga tiga sabuk sebagai pengikat. Itu sebabnya sepatu dengan belt sangat mudah disesuaikan dengan kaki. 

Kelemahannya, pengikat agak mudah kendur karena gerakan dan bentuk kaki pesepeda. Pun begitu, cycling shoes jenis ini paling populer dan mudah didapat di pasaran dengan harga variatif. 

Specialized Torch 1.0 Road Shoes.
Sepatu sepeda model dial up bisa dilihat dari Specialized Torch 1.0 Road Shoes ini. (Sumber: Specialized)  

Tipe dial up adalah cycling shoes yang memakai mekanisme kancing putar untuk mengencangkan dan mengendurkan. Biasa ada pada model high-end yang dipakai oleh pembalap sepeda.

Kekurangan sepatu ini adalah, jika dipakai terlalu kencang, kaki menjadi tidak nyaman dan sakit. Karena kadang cuma memiliki satu atau dua tombol setelan, Anda akan sdikit kesulitan jika ingin mengatur kekencangan meskipun hanya setengahnya. 

Giro Rumbel VR.
Giro Rumble VR, sepatu berpengikat tali yang bisa dipakai untuk kegiataan harian. (Sumber: giro.com)

Tipe tali mungkin paling menjadi favorit. Banyak ditemukan pada model SPD, tipe sepatu sepeda pengikat tali ini sangat mudah diatur tingkat kenyamanannya.

Kelebihan lainnya adalah modelnya yang fashionable dan bisa dipakai untuk kegiatan harian. Karena serupa dengan sepatu kets, Anda akan mudah mencari desain sesuai kebutuhan. 

Pun begitu, sepatu sepeda tipe tali ini terasa kurang praktis saat dipakai sesuai fungsi utamanya (bersepeda). Selain itu, tali yang berjuntai bisa saja tersangkut pada gear sepeda. Penambahan pengunci tali sepatu, bisa mencegah insiden tali tersangkut ini. 

RELATED STORIES

5 Rekomendasi Aksesori Sepeda yang Wajib Dimiliki

5 Rekomendasi Aksesori Sepeda yang Wajib Dimiliki

Bersepeda juga memerlukan beragam aksesoris sepeda, berikut 5 rekomendasinya.

5 Rekomendasi Helm Sepeda

5 Rekomendasi Helm Sepeda

Rekomendasi helm sepeda sebagai pelengkap aksesori sepeda.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Sepatu Sepeda Road Bike

Salah satunya memerhatikan bahan serta sol sepatu

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Veda Ega Pratama

MotoGP

Veda Ega Pratama Bikin Sejarah di Mugello, Menangi Balapan Red Bull Rookies Cup 2025

Veda Ega Pratama menjadi pembalap Indonesia pertama yang mampu memenangi balapan Red Bull Rookies Cup.

Teguh Kurniawan | 22 Jun, 04:50

Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Inter dan Dortmund Menang Tipis

Inter Milan dan Borussia Dortmund meraih kemenangan tipis pada laga Piala Dunia Antarklub 2025 malam tadi, berikut hasil lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 22 Jun, 03:01

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jun, 03:01

Pemain Juventus ketika merayakan gol. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Juventus vs Wydad AC di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Juventus vs Wydad AC dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 21 Jun, 23:51

Pachuca di Piala Interkontinental 2024. (Yusuf/Skor.id)

World

Prediksi dan Link Live Streaming Real Madrid vs Pachuca di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Real Madrid vs Pachuca dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 21 Jun, 23:48

Honor of Kings (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Daftar Tim yang Lolos Honor of Kings World Cup 2025

Honor of Kings World Cup 2025 akan segera dihelat sebagai bagian dari Esports World Cup 2025, ini tim yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 21 Jun, 22:50

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMSL SEA Summer 2025.

Thoriq Az Zuhri | 21 Jun, 22:48

avc nations cup 2025 putra

Other Sports

Kalah dari Pakistan, Timnas Voli Putra Indonesia Gagal ke Semifinal AVC Nations Cup 2025

Timnas Voli Putra Indonesia harus mengakui keunggulan Pakistan pada babak perempat final AVC Nations Cup 2025.

Rais Adnan | 21 Jun, 14:20

Honor of Kings World Cup 2025 atau Kings World Cup 2025. (Honor of Kings)

Esports

18 Tim Honor of Kings yang Sudah Memastikan Tampil di KWC 2025

Tujuh tim merupakan juara dari liga profesional yang dibuat oleh Honor of Kings.

Gangga Basudewa | 21 Jun, 13:11

ONIC Esports (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Sanz Ikrarkan Janji Setia Bersama ONIC Esports

Sanz menjadi final MVP pada Grand Final MPL ID Season 15 beberapa waktu lalu.

Gangga Basudewa | 21 Jun, 12:23

Load More Articles