- PT Bio Farma kini mempersiapkan inovasi alat tes Covid-19 menggunakan metode kumur.
- Sampel kumur nantinya dikombinasikan dengan alat PCR (polymerase chain reaction) sebagai alternatif tes swab PCR nasofaring-orofaring.
- Tahap pengembangan sudah melibatkan 400 sampel dan riset validasi selama tujuh bulan.
SKOR.id - Satu lagi metode tes Covid-19 akan diluncurkan, yakni tes PCR menggunakan metode kumur yang dinamakan Bio Saliva.
Bio Saliva merupakan inovasi tes yang kini dikembangkan perusahaan farmasi dalam negeri, PT Bio Farma, dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics.
Metode kumur (gargling) menjadi metode yang digunakan untuk mengambil sampel, lalu diperiksa menggunakan alat PCR (polymerase chain reaction).
Jika telah melewati tahap validasi dan riset, tes kumur PCR ini akan menjadi alternatif dari swab nasofaring-orofaringyang kini sudah ada.
Dikutip dari Pikiran Rakyat, pengembangan produk Bio Saliva ini sudah melibatkan 400 sampel pasien rawat jalan, maupun rawat inap dan riset validasi selama 7 bulan.
Uji validasi telah selesai dilakukan bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).
Akurasi Bio Saliva
Dalam keterangan terbarunya, Bio Saliva dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan memiliki performance yang sangat baik untuk CT <35 dengan sensitivitas hingga 93,57 persen.
Angka tersebut menunjukkan bahwa metode PCR kumur bisa menjadi alternatif selain gold standard PCR Swab nasofaring-orofaring yang memiliki sensitifitas hingga 95 persen.
Metode kumur bahkan diprediksi akan membuat tracing dan tingkat tes di Indonesia makin naik karena lebih nyaman dibanding swab nasofaring-orofaring.
Dalam rilisnya, Bio Saliva akan cocok untuk screening rutin atau tes masal, terutama untuk para pekerja pabrik/kawasan industri, gedung perkantoran, permukiman dan sekolah.
PCR kumur ala Bio Saliva diprediksi akan mempermudah pemantauan dan deteksi awal, juga menambah kapasitas dan efisiensi lab klinis mitra BioSaliva.
Selain itu, PT Bio Farma juga terus mengembangkan kebutuhan akan alat uji yang nyaman dan akurat.
Penggunaan Bio Saliva, bersama dengan m-BioCov-19, dapat mendeteksi mutasi B 117 (Alpha), B 1.351 (Beta), P.1 (Gamma), B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B 1.525 (Eta), B 1.526 (Iota), B 1.466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan C.37 (Lambda).
Sampai saat ini belum ada produk alat uji Covid-19 di Indonesia yang dapat mendeteksi 10 (sepuluh) varian mutasi Covid-19.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Emma Raducanu Mundur di Wimbledon 2021, Dukungan Marcus Rashford Mengiringi https://t.co/GTdxxsBYCb— SKOR.id (@skorindonesia) July 7, 2021
Berita Lainnya:
Belajar dari Rio 2016, The Daddies Tak Mau Terlalu Ambisius di Olimpiade Tokyo
Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Tetapkan Indonesia sebagai Negara dengan Risiko Tinggi Covid-19