SKOR.id – ASEAN Championship 2024 segera bergulir dalam hitungan hari, tepatnya berlangsung 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Seperti diketahui, turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara ini dulunya bernama AFF Cup (Piala AFF).
Tapi mulai edisi tahun ini berganti nama menjadi ASEAN Championship. Timnas Indonesia termasuk salah satu dari 10 kontestan turnamen dua tahunan ini.
Lepas dari itu, mungkin Skorer ada yang belum tahu, mengapa AFF Cup berubah nama menjadi ASEAN Championship?
Apakah permintaan sponsor? Atau ada sebab lain? Simak pembahasannya dalam Skor Special edisi kali ini.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #SkorSpecial atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id).
Piala AFF atau AFF Cup resmi berganti nama jadi ASEAN Championship mulai tahun ini. Perubahan diumumkan Februari 2024 lalu oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
“AFF dan Mitsubishi Electric, mitra utama ASEAN Championship, hari ini meluncurkan logo dan brand identitas baru untuk ajang tersebut,” demikian caption dari AFF dalam situs resminya saat itu.
“Sebagai bagian dari rebranding, kompetisi utama di Asia Tenggara yang sebelumnya dikenal dengan nama Piala AFF juga berganti nama menjadi ASEAN Championship,” pengumuman itu menambahkan.
Logo ASEAN Championship 2024 yang diperbarui terdiri dari tiga elemen grafis utama.
Yaitu trofi Piala ASEAN, nama Mitsubishi Electric Cup, AFF Unity Weave yang baru, dan nama turnamen, yang semuanya tercakup dalam perisai.
Unity Weave yang baru menampilkan pola gantang beras yang bersilangan, makanan pokok terpenting di kawasan ini dan ikon utama logo resmi ASEAN.
Logo ini dirancang dalam lima warna bendera berbagai negara ASEAN, yang melambangkan persatuan dan ikatan 12 asosiasi anggota AFF yang dijalin bersama dalam semangat kompetisi.
Presiden AFF, Khiev Sameth, menjelaskan bahwa logo baru tersebut mewakili para pencinta sepak bola di Asia Tenggara.
Dan juga membawa semangat baru, solidaritas, serta antusiasme bersama terhadap sepak bola di kawasan ASEAN.
Sameth berharap perubahan nama dan logo Piala AFF dapat diterima oleh para penggemar.
“Melalui upaya kerja sama dan usaha bersama dari Mitsubishi Electric, mitra komersial kami, Sportfive, dan asosiasi anggota, kami akan terus memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para penggemar kami."
“Serta, mempersembahkan ASEAN Championship yang memecahkan rekor lagi akhir tahun ini yang akan menjadi kebanggaan seluruh wilayah yang berpenduduk 660 juta orang ini,” kata Khiev Sameth.
Sejarah ASEAN Championship
Ajang ini didirikan dengan nama Tiger Cup, setelah merek Asia Pacific Breweries yang berbasis di Singapura, Tiger Beer, mensponsori kompetisi tersebut sejak peresmiannya pada 1996 hingga edisi tahun 2004.
Singapura menjadi tuan rumah pertama pada 1996, yang melibatkan 10 tim nasional.
Enam tim (Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam) berasal dari negara-negara pendiri AFF, sementara empat tim (Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam) diundang sebagai peserta.
Setelah Asia Pacific Breweries mengundurkan diri sebagai sponsor utama, kompetisi tersebut dikenal hanya sebagai AFF Championship untuk edisi tahun 2007.
Pada 2008, perusahaan otomotif Jepang, Suzuki, membeli hak penamaan untuk kompetisi tersebut, dan kemudian diberi nama AFF Suzuki Cup (Piala AFF Suzuki) hingga edisi 2020.
Pada 23 Mei 2022, AFF mengumumkan kesepakatan sponsor baru dengan perusahaan Jepang Mitsubishi Electric dan kemudian kompetisi tersebut diberi nama AFF Mitsubishi Electric Cup mulai edisi 2022.
Dengan bergantinya nama Piala AFF menjadi ASEAN Championship tahun ini, ditambah sponsor Mitsubishi, turnamen ini sekarang dikenal sebagai ASEAN Championship 2024 atau lengkapnya ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 untuk edisi ke-15.
Perubahan Format
Selain perubahan nama, format ASEAN Championship telah berkembang dari waktu ke waktu.
Sejak awal berdirinya pada 1996 hingga 2002, Piala AFF mengadopsi format sistem gugur dengan final satu leg yang diselenggarakan oleh salah satu tim.
Namun, mulai 2004, formatnya berubah. Babak penyisihan grup dilanjutkan dengan format sistem gugur, sedangkan semifinal dan final mengadopsi dua leg dengan format kandang dan tandang.
Sejak edisi 2007, tidak ada pertandingan perebutan tempat ketiga, semifinalis dicantumkan dalam urutan abjad. Aturan gol tandang telah diterapkan untuk babak gugur sejak edisi 2010.
Dimulai dengan edisi 2018, format baru diterapkan. Simak penjelasan selengkapnya dalam infografis berikut ini:
Nah Skorer, itulah tadi penjelasan singkat mengenai berubahnya nama Piala AFF menjadi AFF Championship, semoga makin menambah wawasan.