SKOR.id – Menyusul kemitraan yang diumumkan pada akhir tahun lalu antara Persatuan Asosiasi-asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Groupe Amaury, pemilik perusahaan media France Football dan L’Equipe, untuk bersama-sama menyelenggarakan Ballon d'Or yang terkenal mulai tahun 2024, nominasi penghargaan tahun ini telah diumumkan pada awal bulan September ini.
Dipersembahkan setiap tahun oleh France Football sejak tahun 1956, Ballon d’Or adalah penghargaan paling terhormat yang dapat diterima seorang pesepak bola sebagai pengakuan atas pencapaian luar biasa dan bakat luar biasa mereka.
Upacara pemberian penghargaan Ballon d’Or edisi ke-68 akan berlangsung pada 28 Oktober 2024 di Theatre du Chatelet yang megah di Place du Chatelet, Paris, Prancis.
Ada sembilan kategori Ballon d’Or yang akan diberikan. Yang paling bergengsi tentu kategori Men’s Ballon d’Or alias pesepak bola pria terbaik di dunia.
Nomine Ballon d’Or 2024 Pria:
Jude Bellingham (Inggris, Real Madrid)
Hakan Calhanoglu (Turki, Inter)
Dani Carvajal (Spanyol, Real Madrid)
Ruben Dias (Portugal, Manchester City)
Artem Dovbyk (Ukraina, Dnipro / Girona / Roma)
Phil Foden (Inggris, Manchester City)
Alejandro Grimaldo (Spanyol, Bayer Leverkusen)
Erling Haaland (Norwegia, Manchester City)
Mats Hummels (Jerman, Borussia Dortmund)
Harry Kane (Inggris, Bayern Munchen)
Toni Kroos (Jerman, Real Madrid)
Ademola Lookman (Nigeria, Atalanta)
Emiliano Martinez (Argentina, Aston Villa)
Lautaro Martinez (Argentina, Inter )
Kylian Mbappe (Prancis, Paris Saint-Germain / Real Madrid)
Martin Odegaard (Norwegia, Arsenal)
Dani Olmo (Spanyol, Leipzig / Barcelona)
Cole Palmer (Inggris, Manchester City / Chelsea)
Declan Rice (Inggris, Arsenal)
Rodri (Spanyol, Manchester City)
Antonio Rudiger (Jerman, Real Madrid)
Bukayo Saka (Inggris, Arsenal)
William Saliba (Prancis, Arsenal)
Federico Valverde (Uruguay, Real Madrid)
Vinicius Junior (Brasil, Real Madrid)
Vitinha (Portugal, Paris Saint-Germain)
Nico Williams (Spanyol, Athletic Club)
Florian Wirtz (Jerman, Bayer Leverkusen)
Granit Xhaka (Swiss, Bayer Leverkusen)
Lamine Yamal (Spanyol, Barcelona)
Salah satu favorit kuat peraih Ballon d’Or kategori pesepak bola pria adalah Rodrigo Hernandez Cascante, yang lebih dikenal dengan sapaan Rodri atau Rodrigo.
Pada musim 2023-2024 lalu, di level klub Rodri berperan besar membantu Manchester City memenangi Liga Inggris – gelar keenam atau keempat beruntun dalam tujuh tahun terakhir – dan perempat final Liga Champions.
Rodri juga menjadi jenderal lapangan tengah Timnas Spanyol saat merebut gelar Euro 2024 yang digelar di Jerman pada musim panas lalu.
Menariknya, Rodri menjadi favorit pemenang Ballon d’Or meskipun posisi bermainnya adalah gelandang bertahan (defensive midfielder). Dalam sejarahnya, sejak pertama digelar pada 1956, belum pernah seorang defensive midfielder murni memenangi Ballon d’Or, seperti bek sayap (lihat boks di bawah).
Mengapa pemain dengan posisi murni gelandang bertahan sangat sulit memenangi Ballon d’Or? Faktor apa saja yang membuat pemain seperti Rodri pantas mengangkat Ballon d’Or?
Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Rodri, yang telah menjadi jantung dari segala hal terbaik untuk Manchester City sejak tiba di klub pada musim panas 2019, adalah kandidat terdepan di tim juara Liga Champions 2022-2023 itu untuk mengklaim penghargaan eksklusif Ballon d’Or tahun ini.
Rodri berdiri bersama pemain seperti Erling Haaland, Jude Bellingham, dan Vinicius Jr dalam menjadi favorit untuk penghargaan yang didominasi oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam sejarah sepak bola modern.
Namun, perbedaan yang jelas kali ini adalah bahwa seorang gelandang bertahan dibicarakan dengan tegas dalam perbincangan karena memiliki peluang besar untuk mengklaim Ballon d’Or – sebuah perdebatan unik.
Faktor Seorang Defensive Midfielder Sulit Merebut Ballon d’Or
Berbicara kepada Joe Hart untuk podcast Football Daily BBC Sounds, Rodri mengungkapkan panjang lebar mengenai mengapa ia yakin gelandang bertahan bintang dunia tidak sering diakui oleh penghargaan individu, termasuk gelar Ballon d’Or.
“Saya pikir apa yang kita bicarakan sebelumnya, karena peran (gelandang bertahan) itu lebih bersifat defensif daripada ofensif. Semua tahu bahwa di sepak bola dan pemasaran, apa yang disukai penggemar tentang sepak bola adalah mencetak gol dan assist,” tutur pemain berusia 28 tahun itu.
“Saya pikir, karena itulah gelar (di Ballon d’Or) selalu menjadi milik para striker, pemain sayap (winger), dan gelandang depan (gelandang serang/attacking midfielder).
“Itulah yang saya pikirkan tentang ini. Juga karena peran pemain di belakang mereka (para striker, winger, dan gelandang serang) seperti bek tengah, penjaga gawang, atau gelandang pengatur alur bola (holding midfielder), dinilai kurang glamor.”
Rodri menjelaskan bila para pemain yang memainkan posisi itu (striker, winger, dan gelandang serang) akan benar-benar dapat menghargai pentingnya peran defensive /holding midfielder itu.
“Kami dapat menghargai bahwa jika orang-orang ini (defensive /holding midfielder) bermain, tim itu bisa menjadi juara atau treble atau apa pun. Mungkin dia adalah bagian penting dari semuanya. ini, dan mungkin dia pantas mendapatkannya,” tutur Rodri.
“Saya tidak berbicara tentang saya. Saya berbicara tentang banyak pemain di masa lalu. Banyak pemain asal Spanyol, Inggris, dan negara lain, yang hebat bermain di posisi gelandang bertahan.”
Jika Rodri Memenangi Ballon d’Or Akan Menjadi Momen Bersejarah
Sejauh ini baru ada satu penjaga gawang, Lev Yashin, dan tiga bek – meski Fabio Cannavaro lebih berperan sebagai stopper dibandingkan dengan gelandang Jerman, Franz Beckenbauer dan Matthias Sammer, yang diubah menjadi sweeper – yang mampu merebut Ballon d’Or.
Hampir tujuh dekade usia Ballon d’Or, tidak pernah ada gelandang bertahan yang mampu merebut penghargaan Bola Emas. Itulah mengapa jika Rodri, orang yang membawa Manchester City meraih gelar Liga Champions pertamanya pada 2023 berkat gol tunggalnya ke gawang Inter Milan di final, bisa menjadi pembuat sejarah.
Setelah final Liga Champions 2023 itu, Rodri mulai merebut berbagai penghargaan individu. Dia dinobatkan sebagai man of the match di final sekaligus pemain terbaik Liga Champions.
Gelandang yang dibesarkan Atletico Madrid dan Villarreal CF itu kemudian menjadi pemain terbaik turnamen di final UEFA Nations League 2023. Setahun kemudian, Rodri meraih penghargaan yang sama di Euro 2024 setelah membantu Spanyol meraih kemenangan di final. Di sela-sela itu, Rodri memenangi Golden Ball (Bola Emas) di Piala Dunia Antarklub.
“Saya benar-benar merasa sekarang orang-orang mengakui karya saya dan berusaha mendorong saya untuk memenangkannya,” ucap Rodri yang saat berita ini diturunkan masih berada di posisi kedua favorit Ballon d’Or di bawah Vinicius Jr.
“Tentu saja itu hanya mimpi, karena saya tidak pernah menyangka bisa mencapai tahap ini. Tapi begitu Anda tiba di sini, Anda hanya ingin orang-orang mengatakan apa yang mereka pikirkan, memilih, dan itu saja. Saya akan menerima apa pun itu.”
Dukungan kepada Rodri sebagian datang dari tanah kelahirannya. Saat Spanyol memenangi Kejuaraan Eropa berturut-turut (2008 dan 2012) di samping kemenangan mereka di Piala Dunia 2010, Xavi finis ketiga Ballon d’Or sebanyak tiga kali (2009, 2010, 2011).
Sementara, pencetak gol tunggal kemenangan Spanyol atas Belanda di final Piala Dunia 2010, Andres Iniesta, menjadi runner-up pada tahun itu (2010).
Pemain Spanyol terakhir yang memenangi Ballon d’Or adalah Luis Suarez pada tahun 1960. Satu-satunya yang lain, sebelum Suarez, adalah Alfredo di Stefano (1957, 1959). Namun, Di Stefano adalah pemain yang dinaturalisasi dari Argentina.
Sementara itu, soal penghargaan individu, Manchester City sejauh ini baru bisa bicara di dalam negeri Inggris. Saat ini, empat dari lima penghargaan Pemain Terbaik PFA terakhir diberikan kepada City, meskipun tidak ada satupun yang diberikan kepada Rodri.
Namun, para pemain Man City tidak pernah meraih podium di Ballon d'Or hingga Kevin De Bruyne menempati posisi ketiga pada tahun 2022, dan lantas Erling Haaland menjadi lebih baik satu tingkat tahun lalu (2023) ketika Rodri berada di posisi kelima.
Hal-hal Lain yang Membuat Rodri Pantas Memenangi Ballon d’Or
Seperti klub sepak bola lain, baik Man City maupun Timnas Spanyol sudah terbiasa memiliki pahlawan tanpa tanda jasa (unsung hero), namun tetap menonjol.
Selain gelar-gelar yang sudah disebutkan di atas, Rodri tidak hanya memenangi empat gelar Liga Inggris dalam beberapa musim: ia hanya kalah satu kali dalam hampir 18 bulan, yaitu final Piala FA musim panas lalu.
Jika pemain lain membangun kasus mereka berdasarkan rekor mencetak gol mereka sendiri, Rodri telah menjadi pencetak gol-gol penting, pencapaiannya berpusat pada angka-angka tim.
“Saya tahu saya memainkan peran yang berbeda dari kebanyakan pemain yang dinominasikan untuk trofi ini. Tetapi ini juga menunjukkan bahwa sepak bola bisa menjadi indah dalam pandangan yang berbeda,” ujarnya.
“Bermain sebagai gelandang, mencetak gol, atau menjadi bek bisa menjadi hal yang indah. Kami tahu cara kerja sepak bola. Ada banyak orang yang mengapresiasi peran seorang gelandang, jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi.”
Semakin banyak orang mengapresiasi peran Rodri: benteng pertahanan, metronom penguasaan bola yang mampu memberikan umpan tajam, pencetak gol dalam pertandingan ketika City memenangi gelar dalam dua dari tiga musim terakhir.
Rodri tidak hanya menjadi pemain hebat di pertandingan besar, tapi juga menjadi pemain di setiap kesempatan. Nanti, ketika pemungutan suara sudah masuk, dia bisa meraih prestasi yang belum pernah dicapai oleh gelandang bertahan sebelumnya di Ballon d’Or.