- Berbagai spekulasi terus digulirkan terkait keputusan Valentino Rossi menunda pensiun.
- Terakhir, meninggalnya Marco Simoncelli diyakini menjadi motivasi terbesar Rossi untuk terus membalap.
- Rossi dinilai belum menemukan sosok pewaris tahta yang dulu ditemukannya pada sosok Simoncelli.
SKOR.id - Kematian tragis Marco Simoncelli ditengarai menjadi penyebab mengapa Valentino Rossi memilih untuk menunda pensiun.
Tak banyak pembalap yang masih aktif berkompetisi dalam usia 42 tahun. Dan, Valentino Rossi adalah salah satunya.
Rossi, juara dunia sembilan kali, melakoni musim ke-22 pada MotoGP 2021, terhitung sejak debut kelas utama pada 2000.
Meski mengalami penurunan performa yang cukup drastis, The Doctor belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerah.
Terakhir, dirinya bahkan optimistis mampu bangkit pada MotoGP Jerman 2021 yang bakal berlangsung akhir pekan ini.
Keputusannya untuk terus membalap pun menimbulkan pertanyaan. Sebenarnya apa yang membuat Rossi masih termotivasi menggeber motor di lintasan.
Jawaban mengejutkan datang dari Marco Ciriello, penulis buku biografi Rossi. Seperti dilansir Tuttomotoriweb, dia mengungkap "sisi gelap" motivasi sang pembalap.
"Dia terus-terusan membalap untuk menyembuhkan lukanya yang terbuka sejak meninggalnya Marco Simoncelli," ujar Marco Ciriello.
"Valentino membuka rahasianya kepada Simoncelli, hal yang tidak pernah dilakukannya kepada pembalap lain."
"Kematian (tragis) Simoncelli membuat Valentino kehilangan pewaris takhta karena hanya dia pembalap Italia yang bisa bersaing dengan rider Prancis dan Spanyol."
Seperti diketahui, Marco Simoncelli meninggal saat melakoni MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Sepang.
Motor yang ditungganginya kehilangan kendali di Tikungan 11, yang membuatnya terseret di atas lintasan.
Colin Edwards dan Rossi yang ada tepat di belakangnya gagal mengerem tepat waktu dan menghantam tubuh Simoncelli dalam kecepatan tinggi.
Terlepas dari alasan personal itu, Ciriello tak menampik jika Rossi sungguh cinta mati pada MotoGP.
"Valentino benar-benar militan. Ia membawa murid-murid dari akademinya ke kelas utama. Saat semua orang mengira dirinya kalah, ia justru menang," tuturnya.
"Dia bahkan rela mengubah strategi, yang semakin membuktikan bahwa dia sendirilah yang menentukan takdirnya."
"Bagi saya, Valentino seperti (Roberto) Baggio yang tetap memilih bersama Brescia. Kalau Anda tidak menariknya dari motor, dia tidak akan turun."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Valentino Rossi lainnya:
Jelang MotoGP Jerman 2021, Hasil Tes Catalunya Jadi Motivasi Valentino Rossi
Valentino Rossi Lebih Baik dari Marc Marquez, Performa di MotoGP 2021 Jadi Bukti
Franco Morbidelli: Kedatangan Valentino Rossi Membawa ''Badai''