- Timnas Senegal berhasil menjadi juara Piala Afrika 2021.
- Sehari setelahnya, Presiden Senegal memberikan libur nasional di sana.
- Kejadian serupa apakah akan terjadi jika Indonesia juara Piala AFF?
SKOR.id - Mari menanti sebuah hari libur nasional karena sebuah pretasi olahraga di Indonesia, khususnya di sepak bola.
Sepak bola adalah agama, itu jadi kepercayaan yang dianut banyak orang di dunia. Memang, tak sedikit yang menganggap sepak bola adalah segalanya.
Tengok saja betapa banyak fans yang memberikan hidup dan mati mereka bagi klub kesayangan, pemain idola, hingga prestasi negara mereka di sepak bola.
Senegal mungkin adalah contohnya, meski tak begitu ekstrim.
Timnas Senegal baru saja menyegel gelar Piala Afrika 2021, menang drama adu penalti 4-2 lawan Mesir di partai puncak.
Ini merupakan trofi Internasional pertama Singa dari Teranga dalam sejarah persepak bolaan mereka.
Sebelumnya, "prestasi terbaik" mereka yang dikenang dunia adalah mengalahkan juara bertahan Prancis pada laga pembuka Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang.
Penantian panjang untuk sebuah trofi membuat kemenangan di Piala Afrika menjadi momen manis yang ditunggu seantero negeri.
Singa dari Teranga
Dalam Bahasa Wolof, "Teranga" artinya adalah "Keramahan". Ini merupakan identitas masyarakat Senegal yang terkenal akan keramahannya.
Bahasa Prancis mungkin memang bahasa nasional, akan tetapi Bahasa Wolof merupakan Lingua Franca alias bahasa persatuan di sana, dengan 80 persen penduduknya bisa Bahasa Wolof sebagai bahasa ibu atau bahasa kedua.
Terlalu ramah mungkin juga jadi gambaran timnas Senegal di kompetisi-kompetisi sepak bola dunia, dengan mereka terlalu ramah ke lawan, hingga belum pernah jadi juara sebelumnya.
Senegal baru dua kali masuk Piala Dunia, saat mencapai perempat final di 2002 dan terhenti di babak grup pada Piala Dunia 2018.
Piala Dunia 2002 jadi yang terbaik, mereka mengalahkan juara bertahan Prancis di partai pembuka dan jadi runner-up grup A, mengalahkan Swedia 2-1 di 16 besar, sebelum kalah 0-1 dari Turki di delapan besar.
Di Piala Afrika, Senegal dua kali jadi runner-up tanpa juara sebelum edisi 2021. Pada tahun 2002 mereka kalah adu penalti dari Kamerun, dan pada edisi 2019 kalah 0-1 dari Aljazair.
Gelar akhir pekan lalu tersebut menghapus dahaga masyarakat Senegal yang belum pernah jadi juara di Piala Afrika sejak ikut serta pada 1965 lalu.
Soal keringnya gelar juara ini, Senegal tak jauh berbeda dengan timnas Indonesia.
Singa dari Nusantara
Penantian panjang Senegal di Piala Afrika hampir sama (rasanya) dengan penantian juara Indonesia di Piala AFF atau yang dulu disebut Piala Tiger.
Tak hanya menanti lama, Indonesia bahkan sering sekali terluka, dengan enam kali kalah di final.
Catatan enam kali tampil di final ini hanya kalah dari Thailand yang sembilan kali masuk partai puncak, meski begitu Gajah Perang mampu juara enam kali dan tiga kali jadi runner-up, berbeda dengan Indonesia.
Jika mencari padanan yang sama dengan Senegal dan Piala Afrika, Indonesia masih sangat jauh jika melihat penampilan Garuda di Piala Asia.
Sejak ikut kualifikasi pada 1968, prestasi terbaik Indonesia hanya lolos empat kali beruntun pada edisi 1996, 2000, 2004, dan 2007 (sebagai tuan rumah).
Dalam empat kesempatan ini, Indonesia selalu keok di babak grup, hanya meraih dua kemenangan, masing-masing satu kali di edisi 2004 dan 2007.
Sepertinya masih butuh waktu sangat lama untuk Indonesia menyamai prestasi Senegal juara kompetisi satu benua.
Libur Nasional
Usai Senegal resmi jadi juara Piala Afrika, Presiden Senegal, Macky Sall, bergerak cepat.
Ia mendeklarasikan bahwa hari Senin kemarin adalah hari libur nasional, untuk merayakan trofi Piala Afrika pertama mereka sepanjang sejarah.
Sall yang sedang melakukan kunjungan ke Komoro setelah ke Mesir dan Ethiopia langsung memutuskan pulang, demi menyambut timnas mereka di Dakar, Ibu Kota Senegal.
Timnas Senegal juga kemudian diundang ke Istana Negara pada hari Selasa untuk merayakan kemenangan bersejarah ini.
"Presiden mengumumkan hari Senin adalah hari libur nasional, cuti bersama, setelah kemenangan brilian timnas Senegal," tulis Keputusan Presiden Senegal.
Kini, pertanyaan muncul, jika timnas Indonesia juara Piala AFF setelah sekian lama seperti Senegal menanti Piala Afrika, apakah kita akan mendapatkan libur nasional?
Ataukah timnas Indonesia harus juara Piala Asia lebih dulu agar muncul Keputusan Presiden untuk membuat hari libur dadakan?
Mungkin hal ini tak bakal terjadi, tetapi siapa tahu dengan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa dapat libur tambahan satu hari, Indonesia bisa jadi juara.
Siapa tahu 'kan?
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Piala AFF U-23 2022: Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen
Shin Tae-yong Ungkap Kendala Persiapan Timnas U-23 Indonesia Jelang Piala AFF U-23