- Srinivas Gowda menang balapan Kambala berjarak 142 meter dalam waktu 13,42 detik.
- Tapi, pekerja konstruksi asal India Selatan ini meraih waktu 9,55 detik saat mencapai jarak 100 meter.
- Usain Bolt mencatat rekor dunia 100 meter dalam 9,58 detik.
SKOR.id - Seorang pekerja konstruksi di India Selatan dibandingkan dengan manusia tercepat dunia, Usain Bolt, gara-gara menang lomba lari melawan sepasang kerbau.
Srinivas Gowda, 28 tahun, berkompetisi di Kambala, cabang olahraga dari negara bagian selatan Karnataka, yang mengadu manusia dengan kerbau di sawah.
Dalam lomba ini, Srinivas Gowda dilaporkan mencatat waktu 13,42 detik untuk menyelesaikan balapan berjarak 142 meter.
Yang menarik, Gowda mencatat waktu 9,55 detik saat mencapai 100 meter. Lebih cepat dari Usain Bolt yang memegang rekor dunia 100 meter dengan 9,58 detik.
Tapi, pemerintah setempat memberikan peringatan untuk tidak membandingkan Gowda dengan pelari asal Jamaika tersebut.
"Kami tidak ingin terlibat dalam perbandingan dengan siapa pun," kata Profesor K. Gunapala Kadamba, Presiden Akademi Kambala, kepada BBC Hindi.
"Mereka (pemantau event Olimpiade) memiliki banyak metode ilmiah dan peralatan elektronik yang lebih baik untuk mengukur kecepatan."
Tanggapan Prof Kadamba itu muncul setelah beberapa surat kabar dan jurnalis lokal membuat perbandingan antara Gowda dan Bolt.
#SrinivasGowda from Miyar Moodabidre runs 100m in 9.55 seconds to break #UsainBolt record of 9.58 seconds in Aikala #Kambala. He has run 142.4m in 13.62 seconds in Kambala race. #HumFitToIndiaFit pic.twitter.com/bRKFQx1jxt— Chethan Azad (@ChethanAzaad) February 13, 2020
Namun, Gowda yang berasal dari Moodabidri, distrik pesisir Karnataka di Dakshina Kannada, sangat gembira dengan kemenangannya itu.
Dia bahkan memuji rekan setimnya yang notabene dua kerbau. Kepada BBC Hindi, Gowda mengaku telah ambil bagian dalam Kambala ini selama tujuh tahun.
"Saya tertarik karena dulu selalu menonton (Kambala) semasa sekolah," ujar Gowda.
He is Srinivasa Gowda (28) from Moodabidri in Dakshina Kannada district. Ran 142.5 meters in just 13.62 seconds at a "Kambala" or Buffalo race in a slushy paddy field. 100 meters in JUST 9.55 seconds! @usainbolt took 9.58 seconds to cover 100 meters. #Karnataka pic.twitter.com/DQqzDsnwIP— DP SATISH (@dp_satish) February 13, 2020
Apa itu Kambala?
Kambala, yang secara kasar diterjemahkan jadi "sawah berlumpur" dalam bahasa lokal Tulu, adalah olahraga tradisional dari pesisir Karnataka.
Para peserta berlari melintasi area sawah yang berlumpur, biasanya berjarak 132 m atau 142 m, melawan dua kerbau yang dipasang bersama.
Masalahnya, Kambala dianggap kontroversial. Bahkan, di masa lalu, menuai kritikan dari kelompok hak asasi hewan internasional.
Baca Juga: BATC 2020: Tim Putri Jepang dan Korea Selatan Bersua di Final
Pada 2014, Mahkamah Agung India mengeluarkan larangan balapan dengan banteng, untuk menentang praktik Jallikattu, adu banteng dari wilayah Tamil Nadu.
Dua tahun kemudian, pengadilan negara bagian Karnataka mengeluarkan perintah sementara untuk menghentikan semua event Kambala.
Kadamba mengatakan bahwa para penyelenggara merespons dengan memperbarui olahraga itu dan menjadikannya lebih manusiawi.
Pada 2018, Pemerintah Karnataka mulai kembali memberi izin balapan Kambala tapi dengan beberapa syarat - termasuk larangan penggunaan cambuk.
Tapi, praktiknya masih sama. Kelompok hak-hak hewan internasional Peta masih menyimpan petisi yang tertunda di Mahkamah Agung dengan alasan pemulihan Kambala oleh Karnataka adalah ilegal.