Membedah Cara TNI AU Hasilkan Petinju Juara Dunia

Rais Adnan

Editor:

  • TNI AU memiliki sasana binaan bernama Dirgantara Boxing Camp.
  • Sasana tersebut kini memiliki petinju dengan status juara dunia yaitu Ongen Saknosiwi.
  • Pembina Dirgantara Boxing Camp, Marsma TNI Donald Kasenda, mengungkapkan bagaimana caranya pihaknya bisa menghasilkan petinju juara dunia.

SKOR.id - Mungkin belum banyak yang tahu kalau petinju, Ongen Saknosiwi, yang merupakan juara dunia kelas bulu versi IBA dan WBC Asian Boxing Council Continental, adalah salah satu hasil binaan dari TNI Angkatan Udara (AU).

Ya, Ongen Saknosiwi yang saat ini berstatus anggota aktif TNI AU dengan pangkat Praka (Prajurit Kepala), adalah petinju yang kemampuannya diasah oleh Dirgantara Boxing Camp.

Dirgantara Boxing Camp merupakan sasana di bawah binaan TNI AU. Dalam kesehariannya, selain bertugas di Kesatuannya, Ongen juga tetap rutin berlatih untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bertinju.

Pembina Dirgantara Boxing Camp, Marsma TNI Donald Kasenda, mengungkapkan bagaimana cara pihaknya bisa memoles Ongen yang sudah memiliki bakat menjadi lebih hebat, hingga akhirnya mampu menggenggam sabuk juara dunia.

Menurut lelaki yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Kadispamsanau) itu, ada beberapa tahapan yang dilakukan pihaknya untuk menghasilkan petinju berprestasi.

Pertama, TNI AU merekrut atlet yang sudah memiliki dasar-dasar tinju. Sehingga ketika sudah direkrut masuk TNI AU, tinggal mengasah lagi kemampuan petinju tersebut.

Perekrutan dimulai dari atlet yang usianya minimal 18 tahun atau sudah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Proses perekrutan kami lakukan dari daerah hingga pusat. Perekrutan ini yang dituju adalah masyarakat sipil dan personel TNI internal. Untuk masyarakat sipil, kami melakukan scouting sampai daerah. Kalau ada kejuaraan-kejuaraan seperti Porda hingga PON, ada tim kami yang melakukan pemantauan," ucap Donald Kasenda, kepada TopSkor.id (Grup Skor Indonesia).

"Saat ada satu atlet yang mendapatkan medali emas, kami mulai melakukan pendekatan ke mereka untuk masuk ke TNI AU," ia menambahkan.

Donald menuturkan, apa yang diterapkan di atas adalah jalur masuk TNI AU melalui prestasi. Ketika direkrut, atlet lelaki akan diarahkan masuk sebagai Tamtama, sedangkan untuk atlet perempuan masuk sebagai Bintara.

"Kemudian kami berikan pendidikan dasar seperti rekrutmen lainnya. Dasarnya sebagai prajurit TNI AU kami berikan dulu ke mereka yang masuk lewat jalur prestasi. Setelah mendapatkan pendidikan, kemudian kami masukkan ke sini (program tinju)," Donald Kasenda menjelaskan.

"Jadi kami menyiapkan sasana dan pelatih. Dengan dasar mereka di daerah, sering juara, kami juga lebih mudah untuk mengasah mereka, yang kemudian ikut turnamen di daerah dan nasional," ujar lelaki kelahiran Minahasa, 8 Oktober 1970, itu.

Pola Latihan Keras

Lebih lanjut, Donald mengungkapkan saat ini ada 27 petinju di bawah binaannya. Rinciannya empat petinju putri dan 23 petinju putra, yang terdiri dari berbagai kelas sesuai dengan berat badan masing-masing atlet.

Bicara pola latihan, para petinju tersebut digembleng dengan keras dan disiplin.

"Sebagai contoh, pagi-pagi anak-anak sudah lari satu putaran. Kalau dihitung larinya mencapai 10 kilometer, karena Mabes TNI ini kan luas sekali. Jadi itu makanan mereka sebelum latihan teknik," ucap Donald.

"Untuk latihan teknik bisa sampai 2 jam. Tapi karena mereka juga sebagai prajurit, mereka juga melaksanakan tugas sebagai prajurit. Kami tempatkan di berbagai bidang, jadi mereka ikut bekerja juga. Kemudian, pada sore hari mereka kembali berlatih," jenderal bintang satu itu mengungkapkan.

Selain berlatih, tentunya dibutuhkan jam terbang dalam sebuah pertandingan bagi para petinju tersebut. Maka itu, Dirgantara Boxing Camp juga memfasilitasinya.

"Kami setiap tahun langganan mengorbitkan petinju. Seperti PON yang akan datang, kami menyiapkan tujuh petinju yang direkrut dari tujuh daerah. Ada dari DKI Jakarta, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah, dan sebagainya. Jadi mereka (perwakilan daerah) melakukan pemantauan di sini," kata Donald.

Di samping itu, kerja sama dengan berbagai sasana pun dilakukan.

"Kebetulan saya juga berteman baik dengan promotor. Jadi, meskipun kami TNI, tapi tetap kami harus meluaskan wawasan keluar. Sehingga ketika muncul atlet-atlet berprestasi di sini, banyak yang memantau dari luar dengan mudah. Karena petinju dari luar juga banyak yang berlatih tanding dengan petinju kami."

"Perhatian pimpinan TNI AU juga luar biasa. Bagi prajurit yang berprestasi, akan diberikan penghargaan," ia melanjutkan.

Salah satu contohnya adalah Ongen Saknosiwi yang sebelumnya berpangkat Prajurit Satu (Pratu) dinaikkan menjadi Praka, sebagai penghargaan yang diberikan oleh Kepala Staf TNI AU (KASAU) atas prestasi lelaki asal Pulau Buru tersebut.

Adanya pandemi Covid-19 tak ditampik cukup memberikan dampak. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat para petinju dari Dirgantara Boxing Camp.

"Kami tetap berlatih, tapi dengan protokol kesehatan. Sebagai contoh, sasana ini memiliki tim kesehatan yang memantau atlet. Sebelum berlatih, kesehatan mereka dipantau. Kalau kurang fit, ya kami istirahatkan," Donald Kasenda memungkasi.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

Berita Tinju Lainnya:

Wawancara Mike Tyson: Perihal Comeback, Tinju, dan Masa Lalu

Terinspirasi Mike Tyson, Karim Benzema Ingin Jajal Jadi Petinju

 

 

RELATED STORIES

Manny Pacquiao Bersedia hadapi Gennady Golovkin, Ini Syaratnya

Manny Pacquiao Bersedia hadapi Gennady Golovkin, Ini Syaratnya

Dua petinju top, Manny Pacquiao dan Gennady Golovkin, tengah menjadi sorotan setelah komentar Freddie Roach.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Jessnolimit (Yusuf/Skor.id)

Esports

Jess no Limit Ukir Dua Rekor di Guinness Book of Record

Suami dari Sisca Kohl itu tidak tanggung-tanggung mendapatkan dua rekor dunia sekaligus.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 11:47

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:26

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putri, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Netic Ladies Pecah Telur di Women Pro Futsal League 2024-2025, Juara Bertahan Keok

Hasil tiga pertandingan pada hari pertama pekan terakhir putaran pertama Women Pro Futsal League 2024-2025, Sabtu (28/6/2025).

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:19

MWI 2025 di Esports World Cup 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Drawing MWI 2025, Team Vitality dan ONIC Pertiwi Gabung Grup Ini

Kedua tim asal Indonesia itu berada di grup yang berbeda dan cukup jauh peluangnya untuk bertemu di awal-awal.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 09:52

timnas putri indo vs kirgizstan

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Timnas Putri Indonesia mengawali perjalanan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 melawan Kirgizstan, Minggu (29/6/2025).

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 09:42

fiba womens asia cup 2015

Basketball

Jadwal Timnas Basket Putri Indonesia di Piala Asia FIBA Putri 2025 Divisi A

Timnas Basket Putri Indonesia siap memulai perjuangan di Divisi A FIBA Women's Asia Cup 2025 alias Piala Asia FIBA Putri 2025.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 08:16

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/ Skor.id)

Timnas Indonesia

PSSI Tak Ingin Bebani Timnas Putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bicara target untuk Timnas putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 06:16

Adhyaksa FC. (Foto: Adhyaksa FC/ Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Sambut Liga 2 2025-2026, Tiga Pemain Asing Diamankan Adhyaksa FC untuk Target Liga 1

Adhyaksa FC telah melengkapi kuota pemain asing, tim akan kembali dipimpin Ade Suhendra pada Liga 2 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 04:34

Event ALLSTAR di Mobile Legends. (Moonton)

Esports

Moonton Umumkan Update Terbaru, Ada Event ALLSTAR

Tak hanya perubahan di dalam game update ALLSTAR kali ini juga memiliki theme song.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 04:17

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Liga 1 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Update Daftar Pelatih Kepala Klub Liga 1 2025-2026

Hanya lima klub Liga 1 2025-2026 yang mempertahankan juru taktik timnya dari musim lalu, semuanya pelatih asing.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 03:48

Load More Articles