SKOR.id - Performa Erling Haaland ketika gagal membawa Manchester City lolos ke semifinal Liga Champions menjadi sorotan, karena ia dinilai kurang berkontribusi saat menghadapi Real Madrid.
Erling Haaland telah menghadapi Real Madrid sebanyak empat kali sebagai pemain Manchester City, tetapi ia sama sekali belum pernah menjebol gawang Los Blancos.
Pada pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Champions, sundulan Erling Haaland yang membentur mistar gawang Real Madrid, menjadi peluang terdekatnya untuk membobol gawang tim ibu kota Spanyol tersebut.
Penyerang asal Norwegia itu tak mampu menundukkan Andriy Lunin di pertandingan penentu tersebut, hingga laga imbang 1-1 di waktu normal itu harus diselesaikan dengan adu penalti yang dimenangkan Real Madrid 4-3.
Erling Haaland mencatatkan lima tembakan ke gawang Real Madrid pada pertandingan tersebut, tiga di antaranya melenceng, ini sebenarnya menjadi performa terbaik Haaland ketika menghadapi Real Madrid.
Pada pertandingan leg kedua ini, ia sebenarnya bisa menjadi pahlawan jika sundulannya tidak digagalkan oleh mistar gawang Real Madrid.
Sementara pada leg pertama Antonio Rudiger menjadi kryptonite bagi Erling Haaland, di leg kedua ini gol yang ia tunggu-tunggu digagalkan gawang Real Madrid.
Meski penyerang berusia 23 tahun itu sebelumnya berhasil merengkuh gelar Liga Champions di musim perdananya bersama Manchester City, tetapi performa kurang mengesankan melawan Real Madrid di semifinal tetap menjadi sorotan.
Meski akhirnya Man City lolos ke laga final dan menjadi juara, Haaland hanya mampu melepaskan enam tembakan ke gawang Los Blancos, salah satunya juga membentur mistar gawang, ia juga dibuat frustrasi oleh Thibaut Courtois.
Musim ini giliran Andriy Lunin yang menjaga gawang Real Madrid karena Thibaut Courtois mengalami cedera panjang, tetapi Haaland kembali gagal memaksimalkan peluang yang ia peroleh.
Performa ini jelas menjadi sorotan, apalagi ia memiliki catatan 41 gol dalam lima musim terakhir di ajang Liga Champions.
"Erling Haaland kehilangan penguasaan bola lebih banyak (14) daripada operan suksesnya (11) dalam dua pertandingan melawan Real Madrid," tulis Daily Mail dalam laporannya.
Penampilan Erling Haaland ketika menghadapi tim besar pun dinilai tidak sementereng ketika menghadapi tim-tim lain yang tak menyandang nama besar.
Beberapa nama tim besar yang masuk ke dalam perhitungan ini adalah Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester United, dan Chelsea yang berlaga di Liga Inggris.
Sedangkan untuk tim-tim besar yang dihadapi Haaland bersama Man City di kompetisi Eropa adalah Borussia Dortmund, Bayern Munchen, Real Madrid, dan Inter Milan (musim 2022-2023), serta kembali menghadpai Los Blancos di musim ini.
Haaland mencatatkan 83 gol dalam 92 penampilan bersama Man City, dengan rata-rata 0,9 gol per pertandingan, tetapi catatannya ketika menghadapi tim besar cukup timpang dibanding dengan saat melawan tim lain.
Haaland memiliki catatan 16 gol dalam 32 pertandingan menghadapi tim besar, dan 67 gol dalam 60 pertandingan ketika berhadapan dengan tim lainnya.
Rata-rata Haaland ketika menghadapi tim besar adalah 0,5 gol per pertandingan, sedangkan menghadapi tim di luar itu ia menorehkan 1,12 gol per pertandingan.
Pada musim debutnya ia mencatatkan 52 gol dalam 53 laga bersama Man City, dan mempersembahkan treble winners.
Pada ajang Liga Inggris, Haaland mencetak hat-trick ke gawang Manchester United, serta satu gol ke gawang Tottenham Hotspur dan Arsenal pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.
Sedangkan di ajang Liga Champions, ia berhadapan dengan Borussia Dortmund, Bayern Munchen, Real Madrid, hingga Inter Milan di laga final.
Total torehannya pada musim 2022-2023 ketika melawan tim besar adalah 10 gol dalam 20 pertandingan, sementar apada musim ini total 12 laga melawan tim besar dengan torehan enam gol.
Aksi Haaland di laga penting seperti pada pertandingan final atau penentuan gelar juga masih perlu ditunggu.
Pada pertandingan Community Shielad (dua laga kalah) menghadapi Liverpool dan Arsenal, final Liga Champions melawan Inter Milan, FA Cup melawan Manchester United, dan Piala Super Eropa melawan Sevilla, Haaland gagal mencetak gol.
Mengingat usianya yang baru 23 tahun, masih banyak perubahan dan perkembangan yang bisa dilakukan oleh penyerang Timnas Norwegia ini.