- Dalam dunia olahraga, Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil atlet bulu tangkis berbakat.
- Sektor tunggal putra Indonesia selalu disegani termasuk saat meraih dua medali Olimpiade Athena 2004 via Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro.
- Setelah era itu berakhir, Indonesia sempat kesulitan melakukan regenarsi sebelum akhirnya muncul Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
SKOR.id - Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan bulu tangkis yang disegani dunia. Skuad Merah Putih tergolong rutin melahirkan atlet berbakat di setiap era.
Nomor tunggal putra menjadi salah satu yang cukup konsisten menghasilkan pebulu tangkis berbakat, mulai dari era Tan Joe Hok, Rudy Hartono, hingga Liem Swie King.
Saat bulu tangkis resmi jadi cabor yang memperebutkan medali Olimpiade pada Barcelona 1992, nomor tunggal putra Indonesia pun langsung unjuk gigi.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Medali emas disabet Alan Budikusuma, perak menjadi milik Ardy Wiranata, sedangkan perunggu diraih oleh Hermawan Susanto dan Thomas Stuer-Lauridsen (Denmark).
Setelah mendominasi Barcelona 1992, prestasi tunggal putra Indonesia turun drastis pada Atlanta 1996 lantaran gagal mendapat medali.
Tren negatif itu berhenti setelah Hendrawan meraih medali perak Sydney 2000. Momentum berlanjut pada Athena 2004 kala tunggal putra Indonesia dapat dua medali.
Taufik Hidayat berhasil menyabet medali emas sementara Sony Dwi Kuncoro meraih perunggu. Sedangkan perak diraih Shon Seung-mo (Korea Selatan).
Sayangnya, kiprah tunggal putra Indonesia justru tampak mengalami kebuntuan setelah Olimpiade Athena 2004.
Selama tiga edisi beruntun, Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016, tunggal putra Indonesia sama sekali tak bisa mendapatkan medali.
Barulah pada Olimpiade Tokyo 2020 kebuntuan itu pecah lewat torehan medali perunggu yang dipersembahkan Anthony Sinisuka Ginting.
Medali perunggu yang diraih Anthony Sinisuka Ginting seolah jadi bukti kecil bahwa nomor tunggal putra Indonesia perlahan mulai kembali ke trek yang benar.
Apalagi Indonesia saat ini memilik dua tunggal putra yang menembus ranking top 10 dunia. Selain Anthony Sinisuka Ginting di peringkat lima, ada Jonatan Christie di posisi ketujuh.
Terakhir kali Indonesia punya lebih dari satu tunggal putra yang kompetitif di level elite terjadi pada era Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro (saat itu juga ada Simon Santoso).
Lalu, seperti apa kiprah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sejauh ini sehingga layak dijadikan andalan tunggal putra Indonesia ini? Berikut rangkuman Skor.id:
Jonatan Christie
Jonatan Christie adalah pemain binaan PB. Tangkas Specs Jakarta. Pada Juli 2013, Jojo yang masih 15 tahun memenangkan gelar pertamanya di Indonesian International Challenge.
Dari nomor tunggal putra, Jojo juga pernah dua kali meraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior (2013 dan 2014) juga tiga medali emas SEA Games (2015, 2017, dan 2019).
Nama Jonatan Christie meroket setelah berhasil rebut medali emas Asian Games 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Selain dari ajang multievent, Jojo juga pernah menjuarai beberapa turnamen BWF World Tour seperti New Zealand Open dan Australian Open 2019 (keduanya level Super 300).
Jojo sejatinya memiliki tekad untuk meraih medali di Olimpiade. Sayang, langkahnya pada Tokyo 2020 terhenti di babak 16 besar setelah takluk dari Shi Yu Qi (Cina).
Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting adalah pemain binaan PB SGS PLN Bandung. Pria 24 tahun ini pun sudah rutin meraih prestasi sejak usia dini.
Dari nomor tunggal putra, pemain kelahiran Cimahi ini pernah meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2014 dan perunggu Youth Olympic 2014.
Menginjak usia senior, raihan prestasi Ginting terus berlanjut. Ia meraih medali perunggu Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020.
Sementara dari kalender BWF World Tour, prestasi Ginting pun tak kalah mentereng. Ia pernah menjuarai Indonesia Masters 2018 dan 2020 (level Super 500).
Sedangkan pencapaian tertinggi Anthony Sinisuka Ginting di BWF World Tour diraih saat menjadi kampiun turnamen level Super 1000, China Open 2018.
Kala BWF masih mengusung konsep Superseries, Anthony Sinisuka Ginting juga pernah menjuara Korea Open 2017.
Setelah Olimpiade Tokyo 2020 berakhir, tunggal putra Indonesia diharapkan bisa menjaga bahkan meningkatkan prestasinya.
Apalagi baik Jonatan Christie maupun Anthony Sinisuka Ginting masih berada dalam usia emas untuk seorang atlet bulu tangkis.
(Penulis : Adhitya Mahatravatama)
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di: