- Setelah empat tahun, Mattia Binotto akhirnya mundur dari posisi sebagai Prinsipal Tim Scuderia Ferrari di Formula 1.
- Belum jelas akan ke mana Binotto melanjutkan kariernya.
- Teknisi andal Ferrari itu disebut-sebut tepat untuk bergabung ke Audi saat turun di Formula 1 nanti.
SKOR.id – Selama empat tahun, Mattia Binotto memegang kendali atas tim Formula 1 milik Ferrari. Pria Italia yang dibesarkan di Lausanne, Swiss, itu terbilang berhasil membawa Tim Kuda Jingkrak bersaing di depan selama periode 2019-2022.
Tahun lalu, tim memulai musim dengan paket keseluruhan yang kuat. Tetapi, strategi buruk, kesalahan pembalap, dan pitstop yang gagal, membuat Charles Leclerc dan Carlos Sainz masing-masing harus puas dengan posisi ke-2 dan ke-5 klasemen akhir pembalap F1 2022.
Tim tertua sekaligus tersukses di Formula 1 itu – terbanyak gelar konstruktor (16) dan pembalap (15) – pun hanya menempati peringkat kedua kostruktor di bawah Oracle Red Bull Racing pada 2011.
Meskipun Ferrari mampu tampil lebih baik daripada dua tahun sebelumnya, Binotto dan Ferrari akhirnya tetap memutuskan berpisah setelah akhir F1 2022 lalu.
Mantan Direktur Olahraga Ferrari Cesare Fiorio pun angkat suara soal masa depan Binotto. Fiorio mengaku akan merekrut insinyur berusia 53 tahun itu jika dirinya menjadi bos Audi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pabrikan asal Jerman itu akan turun di Formula 1 mulai 2026 dengan menggandeng Sauber Motorsport. Sauber sendiri kini masih turun dengan nama Alfa Romeo Racing di ajang balap jet darat tersebut.
Prinsipal Tim McLaren musim lalu Andreas Seidl kini telah memimpin manajemen Sauber Motorsport. Salah satu tugas utama pria asal Passau, Jerman, berusia 47 tahun itu adalah mencari prinsipal tim dan sejumlah teknisi andal untuk memperkuat Audi.
Seperti dikutip Corriere dello Sport, Fiorio dengan yakin menyatakan bahwa Binotto akan terbukti menjadi tambahan yang bagus buat Audi.
“Jika saya akan masuk ke Formula 1, saya tidak akan melewatkan kesempatan ini,” ucap pria asal Turin, Italia, yang kini berusia 83 tahun itu.
Dalam kesempatan itu, Fiorio juga tidak habis pikir mengapa Ferrari melepaskan Binotto begitu saja.
“Saya akan mempertahankan Binotto jika menjadi pengambil keputusan di Ferrari. Ia teknisi hebat. Ferrari F1-75 terbukti mampu menyaingi para pembalap Red Bull musim lalu,” tutur Fiorio.
“Ferrari kalah dalam perebutan gelar karena kurangnya stabilitas, beberapa strategi yang buruk, dan juga beberapa kesalahan mengemudi dari pembalap. Binotto adalah insinyur yang hebat. Namun, pekerjaan sebagai manajer tim memang berbeda.”
Berita Formula 1 Lainnya:
Mobil F1 Makin 'Gemuk', George Russell Protes
Peringatkan Max Verstappen, Lewis Hamilton Klaim Mercedes Siap Tempur untuk F1 2023