SKOR.id – Setelah hasil mengecewakan dalam di Sepang, Malaysia, pembalap Indonesia Mario Suryo Aji bakal mengalihkan fokusnya pada putaran ke-19 Moto3 2023, Grand Prix Qatar, akhir pekan ini.
Moto3 Qatar dijadwalkan bergulir pada 17-19 November 2023 di Sirkuit Internasional Lusail, trek di mana Super Mario memiliki memori bagus.
Rider 19 tahun tersebut pernah naik podium di Lusail ketika masih bersaing dalam Asia Talent Cup (ATC) 2018 lalu. Ketika itu, Mario Aji mampu finis sebagai runner-up.
Ia berharap bisa mengulang kenangan positif itu bersama Honda Team Asia musim ini. Setidaknya, Super Mario ingin mencetak poin di Moto3 Qatar.
Pasalnya, pemuda kelahiran Madiun, Jawa Timur, baru sekali melakukannya sepanjang Moto3 2023, yakni pada balapan Moto3 Amerika, 16 April lalu.
Apalagi GP Qatar bakal menandai dua penampilan penutup Mario Suryo Aji di kategori Moto3. Seperti diketahui, musim depan, ia promosi ke Moto2, menjadi rekan setim Somkiat Chantra di Honda.
Tentunya Mario Aji ingin memberikan kado perpisahan untuk skuad Moto3 Honda Team Asia dengan mencetak poin di Lusail. Meski begitu, ia sadar tidak mudah mewujudkannya.
“Saya tahu ini akan menjadi akhir pekan yang menantang, tapi saya bakal mencoba, berusaha semaksimal mungkin, memanfaatkan momen-momen bagus di trek,” ujar Mario dalam rilis Honda Team Asia.
“Balapan di Sepang tidak berakhir seperti yang kami harapkan. Saya mengalami masalah besar sebab suhu ban belakang meningkat melebihi batas, sehingga sulit berakselerasi di semua tikungan.”
“Meski begitu, saya meningkatkan waktu lap saya secara signifikan dibandingkan balapan tahun lalu. Jadi, saya ingin menjaga progres di semua sirkuit dari tahun lalu. Jadi saya siap hadapi (Moto3) Qatar!”
Sementara itu, Manajer Honda Team Asia Hiroshi Aoyama menilai GP Qatar musim 2023 akan berbeda. Race di Lusail biasanya digelar pada awal kejuaraan, yakni Maret. Kali ini dijadwalkan November.
“Banyak hal akan berbeda kali ini: aspal baru, paddock baru, mungkin juga cuaca. Tentu semua tersebut memengaruhi feeling pembalap dan setup motor,” kata Aoyama.
“Ini akan seperti berkendara di trek baru. Kami harus beradaptasi dengan situasi yang unik, mencari solusi agar bisa kompetitif. Biasanya ini trek yang bagus untuk kami. Saya harap kami dapat hasil bagus.”