SKOR.id – Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) masih bertahan di puncak klasemen pembalap di Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 usai berakhirnya putaran ketiga, Grand Prix Americas, Minggu (16/4/2023) sore.
Hal itu tidak lepas dari hasil finis P6 (10 poin) yang direbut Bezzecchi pada balapan utama GP Americas dan terjatuhnya juara dunia Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), sang rival terdekat.
Alhasil, Bezzecchi yang sebelum balapan Grand Prix berdurasi 20 lap di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat, hanya unggul 1 poin atas Bagnaia, kini bisa sedikit nyaman dengan keunggulan 11 angka.
Tidak ada yang mengira sebelumnya jika Mooney VR46 Racing mampu langsung merangsek papan atas pada awal MotoGP musim ini. Bezzecchi sudah mengoleksi dua podium (P3 di Portugal dan menang di Amerika).
Adapun rekan setimnya Luca Marini untuk kali pertama naik podium kelas MotoGP usai finis P2 di Austin.
Namun yang terpenting, tim milik Valentino Rossi itu kini boleh berbangga karena Bezzecchi mampu memimpin klasemen pembalap MotoGP dengan cukup nyaman. Ada faktor plus dan minus yang harus diperhatikan Bezzecchi dan timnya usai GP Americas.
Manajemen Ban Harus Ditingkatkan
“Saya senang dengan akhir pekan di Austin. Pada Jumat, kami memiliki banyak masalah dan feeling saya tidak bagus,” ucap Bezzecchi.
“Walaupun begitu, pada Sabtu kami membuat lompatan besar dan saat balapan seperti sprint race sangat mudah pembalap membuat kesalahan dan kehilangan segalanya,” tutur pembalap kelahiran Rimini, Italia, pada 1998 itu.
Start dari grid kelima, Bezzecchi mengaku kesulitan karena bermasalah dengan tire management alias mengatur tingkat keausan ban.
“Kecepatan tidak buruk tetapi mungkin saya mengawali balapan terlalu cepat. Saya terlalu menekan sehingga kehabisan ban depan. Di tujuh lap akhir saya sudah kelelahan sehingga harus melambat dan kehilangan P4. Mungkin itu satu-satunya yang harus disesali,” ucapnya.
Semangat Tim
“Saya mampu mempertahankan posisi pertama di klasemen MotoGP. Mungkin, masih terlalu dini untuk berkomentar,” ucap pembalap yang menggeber Ducati Desmosedici GP22 itu.
“Namun memimpin klasemen selalu menyenangkan. Selamat buat Luca, ia pantas mendapatkannya, dan juga seluruh tim. Grup ini sudah melakukan sesuatu yang fantastis,” kata Bezzecchi mengomentari hasil finis podium kedua rekan setimnya.
Kontinuitas Performa
Setelah tiga Grand Prix musim ini, Marco Bezzecchi masih menjadi satu-satunya rider di MotoGP yang mampu finis di enam besar. Kontinuitas performa yang impresif ini menjadi salah satu kunci dirinya berada di posisi teratas klasemen saat ini.
Di sprint race, Marco Bezzecchi juga terbilang konsisten. Ia hanya tak mampu merebut poin di Portimao namun menuai banyak di Argentina (P2, 9 poin) dan Austin (P6, 4 poin).