SKOR.id – Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) rasanya tidak pernah menduga mampu mencetak karier mengesankan seperti yang dilakukannya saat memenangi kelas MotoGP pada Grand Prix Prancis 2023, Minggu (14/5/2023) sore waktu setempat.
Torehan itu memang baru menjadi kemenangan keduanya di kelas premier. Namun, ia melakukannya bukan di Grand Prix biasa melainkan di GP ke-1.000 sejak Kejuaraan Dunia Balap Motor dimulai pada 1949.
“Sebenarnya, pagi ini saya tidak menyangka akan ada balapan seperti ini. Kemarin saya merasa baik dan tahu harus start dengan baik, tetapi saya tidak mengharapkan kemenangan,” kata Bezzecchi seusai balapan.
Turun dengan ban depan-belakang yang sama-sama berkompon lunak (soft), Bezzecchi yang start dari grid ketujuh, hanya naik satu tingkat seusai lap pertama.
Posisi Bezzecchi mulai naik pada lap 5, dengan berada di P4, seusai empat pembalap di depannya mengalami kecelakaan dalam dua kejadian, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing) serta Luca Marini (Mooney VR46 Racing) dan Alex Marquez (LCR Honda Castrol).
Perlahan tapi pasti, Bezzecchi mulai menembus tiga besar mulai lap 6, dengan merangsek ke P3. Ia lantas merebut P2 pada lap 10 untuk kemudian P1 pada lap 11.
Setelah menempati P1, Marco Bezzecchi langsung berusaha memperlebar jarak dengan para pembalap terdekat di belakangnya: Marc Marquez (Repsol Honda) dan duet Prima Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco.
Hasilnya, Bezzecchi menyelesaikan balapan berdurasi 27 lap tersebut dengan unggul hingga 4,256 detik atas Martin di posisi kedua.
“Saya sedikit berhati-hati karena dengan ban lunak (soft), saya agak terbatasi. Tetapi ketika mulai memimpin, saya merasa sangat nyaman dan bisa lolos lap demi lap. Akhirnya, saya mampu merebut kemenangan di trek kering,” ucap Bezzecchi.
Pembalap asal Italia berusia 24 tahun itu mencetak kemenangan pertama di kelas MotoGP saat digelarnya Grand Prix Argentina, putaran kedua musim ini, pada 2 April lalu.
Namun, saat itu aspal Sirkuit Termas de Rio Hondo dalam kondisi basah. Itulah mengapa tak sedikit yang menilai kemenangan Bezzecchi di GP Argentina berbau keberuntungan.
Sukses di Sirkuit Bugatti, Le Mans, disambut sangat gembira oleh Bezzecchi dan seluruh kru Mooney VR46 Racing karena nilai kemenangannya dianggap lebih (karena terjadi saat trek dalam kondisi normal alias kering).
Kemenangan Marco Bezzecchi dan hasil tanpa poin Bagnaia di Le Mans membuat posisinya kini hanya dipisahkan satu poin dari sang juara dunia bertahan yang masih berada di puncak.
“Sejujurnya, saya tidak memikirkan kejuaraan. Di akhir pekan yang sama kami memiliki sprint dan balapan di hari Minggu dan di satu akhir pekan sangat mudah kehilangan segalanya. Saya hanya memikirkan setiap GP, bukan kejuaraan,” ucap Bezzecchi.