- Mantan pembalap top MotoGP Sete Gibernau memberikan pandangannya tentang persaingan rider dan pabrikan saat ini.
- Pria asal Spanyol itu melihat Marc Marquez masih akan menjadi favorit juara MotoGP 2023.
- Gibernau menilai kompatriotnya itu sebagai pembalap terkuat di sepanjang sejarah kelas premier.
SKOR.id – Usai keberhasilan Francesco Bagnaia dan Ducati merebut gelar juara dunia MotoGP 2022, fokus perhatian memang tertuju pada pasangan pembalap dan pabrikan asal Italia tersebut.
Pertanyaannya kini adalah bagaimana dan seperti apa reaksi para pabrikan rival setelah melihat produsen sepeda motor asal Borgo Panigale, Italia, itu, mampu menghasilkan motor terbaik di grid MotoGP saat ini.
Aprilia dan KTM, dua pabrikan asal Eropa lainnya, berharap mampu melanjutkan perkembangan yang sudah mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara, dua pabrikan dari Jepang, Honda dan Yamaha, bakal fokus membuat motor yang mampu konsisten menang untuk jagoan masing-masing, Marc Marquez dan Fabio Quartararo.
Mantan pembalap top MotoGP Sete Gibernau pun memberikan analisis dan gambaran soal situasi di grid kelas premier pada musim 2023 nanti.
Sebelas tahun berkarier di kelas premier, Gibernau dua kali menjadi runner-up pada 2003 dan 2004 bersama skuad Gresini yang saat itu menjadi tim satelit Honda.
“Ducati akan menjadi referensi di MotoGP. Itu berkat banyaknya motor mereka di lintasan sehingga memudahkan saat akan mengembangkan sebuah proyek,” ujar Gibernau seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
“Aprilia harus selangkah lebih maju lagi untuk ikut bersaing memperebutkan gelar. Jika semua berjalan lancar, Marquez bisa langsung berada di atas sejak awal kejuaraan dunia. Meskipun, semua masih akan sangat tergantung pada Honda.
“Baik Honda maupun Yamaha harus bekerja keras dan sangat banyak untuk menutup segudang kesalahan dan ketertinggalan mereka.”
Gibernau – yang pada Kamis, 15 Desember lalu, genap berusia 50 tahun – juga menyebut siapa pembalap yang difavoritkannya mampu merebut gelar juara dunia MotoGP 2023.
“Jika diminta memilih satu nama, saya bisa bilang masih Marc Marquez. Menurut saya, ia masih menjadi pembalap terkuat dalam sejarah MotoGP,” ucap pemenang delapan Grand Prix, 24 podium, 12 pole position, dan lima fastest lap dari 83 start kelas MotoGP itu.
“Saya penasaran bagaimana dirinya menghadapi lawan baru, misalnya dari aspek psikologis maupun caranya mengatasi segudang kesulitan.
“Marquez berada dalam momen yang belum pernah terjadi sebelumnya baginya. Dia belum pernah berada di posisi yang sama sampai sekarang. Dia harus berurusan dengan pikiran yang akan membuatnya bertindak berbeda dari biasanya. Mungkin bahkan dia tidak tahu seperti apa musim seperti ini.
“Saya berharap dia bisa bertarung di puncak. Saya pikir Marc Marquez masih memiliki beberapa musim level atas di depannya. Itu pasti akan menjadi kejuaraan yang bagus,” tutur mantan pembalap asal Barcelona, Spanyol, itu.
Berita MotoGP Lainnya:
Bos Ducati: Persaingan MotoGP 2023 Bakal Lebih Sulit
Marc Marquez Siap Tancap Gas di MotoGP 2023
Honda Berusaha Tiru Aerodinamika Mobil Balap untuk Motor MotoGP